Prof. Syamsul Arifin, SH, MH 2. Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, MHum Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum 4. Notaris Syafnil Gani, SH, Mhum

Telah diuji pada Tanggal : 29 Desember 2011 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN Anggota :

1. Prof. Syamsul Arifin, SH, MH 2. Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, MHum

3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum 4. Notaris Syafnil Gani, SH, Mhum

Universitas Sumatera Utara SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : DIKKO AMMAR Nim : 097011087 Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU Judul Tesis : ANALISIS HUKUM GANTI RUGI PADA PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM YANG DILAKUKAN PEMERINTAH KOTA BINJAI UNTUK PEMBANGUNAN KANTOR UNIT PELAYANAN TEKHNIS DAERAH UPTD BALAI BENIH IKAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KOTA BINJAI PADA TAHUN 2005 Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut. Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat. Medan, Yang membuat Pernyataan Nama : DIKKO AMMAR Nim : 097011087 Universitas Sumatera Utara i ABSTRAK Pemerintah Kota Binjai pada Tahun 2005 memerlukan tanah untuk keperluan pembangunan kantor unit pelaksana tekhnis daerah UPTD balai benih ikan dinas peternakan dan perikanan, dimana proyek pengadaan tanah tersebut dimulai pada tahap perencanaan tahun 2004 dan pelaksanaan dimulai pada akhir Tahun 2005 Pelaksanaan pengadaan tanah hingga proses akhir penyelesaian rampung hingga akhir Tahun 2006, sehingga keluar Peraturan Presiden republik Indonesia tentang pengadaan tanah yang baru yakni Peraturan Presiden republik Indonesia nomor 65 Tahun 2006. Maka terjadi perbandingan tiga ketentuan pelaksanaan Peraturan Pemerintah, antara lain sebelum keluarnya Peraturan Presiden nomor 36 Tahun 2005, yakni Keputusan Presiden nomor 55 Tahun 1993 dan Peraturan Presiden nomor 36 tahun 2005 itu sendiri, serta sesudah keluarnya Peraturan Presiden nomor 36 Tahun 2005 yakni Peraturan Presiden nomor 65 Tahun 2006, Landasan hukum pengadaan tanah yang dipergunakan ialah Peraturan Presiden nomor 36 Tahun 2005. Proses ganti rugi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota untuk keperluan pembangunan kantor unit pelaksana tekhnis daerah UPTD balai benih ikan dinas peternakan dan perikanan Binjai pada tahun 2005 sesuai dengan prosedur, yakni berdasarkan ketentuan dari Peraturan Menteri Negara Agraria Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia nomor 1 tahun 1994 tentang ketentuan pelaksanaan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 55 tahun 1993 tentang pengadaan tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan umum. Ganti rugi yang telah disepakati antara masyarakat dan pemerintah kota Binjai ialah dalam bentuk uang tunai sebesar Rp. 22.480,- dua puluh dua ribu empat ratus delapan puluh rupiah untuk setiap meter perseginya dan untuk total tanah keseluruhan seluas 4.474,75 M2 empat ribu empat ratus tujuh puluh empat koma tujuh puluh lima meter persegi atau sejumlah Rp. 100.592.380,- seratus juta lima ratus sembilan puluh dua ribu tiga ratus delapan puluh rupiah sebagaimana yang dituangkan dalam Surat Keputusan Walikota Binjai nomor 593-2129K2005 tertanggal 16 September 2005. Kata kunci : Perbandingan ketentuan pelaksana, Ganti rugi, Pengadaan tanah Universitas Sumatera Utara ii ABSTRACT In 2005 the government of Binjai needed a peace of land to build a UPTD Regional Technical Implementation Unit office for fish hatchery of Livestock and Fish Service where the project of providing the land began its plan in 2004 and the implementation began at the end of 2005. The last process of providing the land completed in 2006 so that the new President Regulations of the Republic of Indonesia no.652006 came out. There were three kinds of government executory provisions; namely, the President Regulations No.362005 which consisted of the President Decree No.551993 and the President Regulations No.362005 itself and after the appearance of the President Regulations No.362005; namely, the President Regulations No.652006. The legal basis of providing the land was the President Regulations No 362005. The process of compensation conducted by the Municipal Government to build the UPTD office for fish hatchery of Livestock and Fish Service in 2005 had met the procedure which was based on the Regulations of the State Minister of Land, in this case, Head of National Land Board of the Republic of Indonesia No. 11994 on the implementation of the Regulation of the President of the Republic of Indonesia No.551993 on the land provision for the implementation of public utility. The agreed compensation between the residents and the government of Binjai was Rp. 22,480 twenty two thousand four hundred and eighty rupiahs in cash for each square meter for the total number of 4,474.75 m 2 four thousand four hundred and seventy four point seventy five square meters or the total of Rp.100,592,380 one hundred million five hundred ninety two thousand three hundred and eighty rupiahs as it was stipulated in the Mayor Decree no. 5932129K2005 on September 16, 2005. Keywords: Comparison of Executory Provisions, Compensation, Land Provision Universitas Sumatera Utara iii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi kemudahan sehingga Penulis dapat menyelesaikan penelitian tesis ini yang berjudul “ANALISIS HUKUM GANTI RUGI PADA PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM YANG DILAKUKAN PEMERINTAH KOTA BINJAI UNTUK PEMBANGUNAN KANTOR UNIT PELAYANAN TEKHNIS DAERAH UPTD BALAI BENIH IKAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KOTA BINJAI PADA TAHUN 2005 ”. Penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan Program Studi Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati, Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTMH, MSc CTM, SpA K selaku