59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 8-22 Mei 2013 bertempat di SMA N 2 Purbalingga, pada siswa kelas XI IPS mata pelajaran Sejarah. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling di mana pengambilan sampel dengan memilih dua kelas secara acak.
a. Pembelajaran pada Kelas Eksperimen
Pada penelitian ini yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas XI IPS 2. Sebagai tolak ukur nilai awal sebelum dikenakan perlakuan, maka
guru mengadakan pre test terlebih dahulu. Pre test ini dilakukan pada saat pertemuan pertama. Setelah diadakan pre test kemudian hasil dari pre test
tersebut, diperoleh untuk kelas eksperimen mendapat nilai tertinggi 76 dan nilai terendah 43 dengan rata-rata 62,50. Proses pembelajaran pada
kelas eksperimen menggunakan pembelajaran Quantum Teaching dengan metode Mind Mapping. Setelah dilakukan pre test kemudian dilanjutkan
dengan menjelaskan tentang metode pembelajaran yang akan dipakai dalam pembelajaran sejarah dan sedikit masuk ke materi pelajaran yang
membahas tentang latar belakang Jepang masuk ke Indonesia
menggunakan pembelajaran Quantum Teaching dengan metode Mind Mapping.
Pada pertemuan kedua, Guru mengajar siswa dengan menerapkan asas Quantum Teaching
yaitu “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka”. Langkah pertama yang dilakukan
oleh guru adalah memasuki dunia siswa terlebih dahulu. Guru harus membentuk hubungan yang baik terlebih dahulu dengan siswa sebelum
memberikan materi pelajaran. Semua siswa dilibatkan dalam pembelajaran sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup. Guru menerangkan materi
tentang organisasi bentikan Jepang di Indonesia dengan membuat catatan pada papan tulis menggunakan metode Mind Mapping dimana metode ini
adalah metode mencatat yang kreatif yang akan memudahkan siswa dalam mengingat, memahami dan menyederhanakan materi pelajaran.
Pertemuan ketiga, guru tetap menerapkan pembelajaran Quantum Teaching dengan metode Mind Mapping. Dengan lebih mengaktifkan
siswa dalam proses pembelajaran. Pada sub-materi tentang perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang, guru melibatkan siswa dalam
pembuatan Mind Mapping di papan tulis, siswapun terlihat antusias. Pada akhir pertemuan ketiga siswa diminta membuat Mind Mapping sendiri di
rumah dengan menggunakan kertas HVS dan spidol warna untuk materi tentang pendudukan militer Jepang di Indonesia.
Pada pertemuan keempat, guru memeriksa hasil pekerjaan siswa berupa Mind Mapping yang telah siswa buat di rumah, setelah itu guru
memberikan post test kepada siswa untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan yaitu pembelajaran Quantum Teaching
dengan metode Mind Mapping. Dari hasil post test diperoleh nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 66 dengan rata-rata 82,91.
b. Pembelajaran pada kelas Kontrol