pada hierarki radial seperti struktur pohon yang menunjukkan hubungan dengan konsep pusat, sedangkan peta konsep didasarkan pada hubungan antara konsep-
konsep dalam pola yang lebih beragam. Metode Mind Mapping akan sangat cocok jika diterapkan pada
pembelajaran sejarah karena metode ini akan membantu memudahkan siswa dalam mengingat suatu meteri dalam pembelajaran sejarah. Materi dalam
pembelajaran sejarah di SMA sudah cukup kompleks maka perlu digunakan suatu metode yang mampu memudahkan untuk menyederhanakan memahami,
dan mengingat materi pembelajaran sejarah di SMA, khususnya kelas XI IPS. Materi sejarah tentang pendudukan militer Jepang di Indonesia ini cukup
kompleks. Banyak pengertian maupun istilah-istilah dalam materi ini yang masih asing bagi siswa. Dibutuhkan cara untuk bisa menyederhanakan,
memahami dan mengingat materi ini. Metode Mind Mapping ini akan memudahkan siswa dalam menyederhanakan, memahami dan mengingat materi
tersebut karena metode ini adalah metode mencatat yang kreatif dengan kombinasi warna, gambar dan cabang-cabang melengkung, sehingga akan lebih
merangsang otak secara visual daripada metode pencatatan tradisional yang cenderung linier. Contoh Mind Mapping untuk materi sejarah pendudukan
militer Jepang di Indonesia dapat dilihat pada lampiran 32.
E. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan. Metode ceramah ekonomis dan efektif untuk keperluan
penyampaian informasi dan pengertian Hasibuan, 2009:13.
Menurut Mulyasa, hal-hal yang perlu dipersiapkan guru dalam menggunakan metode ceramah adalah sebagai berikut:
1. Rumuskan tujuan instruksional khusus, mengembangkan pokok-pokok materi belajar-mengajar, dan mengkajinnya apakah hal tersebut tepat diceramahkan.
2. Apabila akan divariasikan dengan metode lain, perlu dipikirkan apa yang akan disampaikan melalui ceramah dan apa yang akan disampaikan dengan
metode lain. 3. Siapkan alat peraga atau media pelajaran secara matang, alat peraga atau
media apa yang akan digunakan, bagaimana menggunakannya dan kapan akan digunakan. Demikian halnya kalau akan menggunakan alat pengeras
suara. 4. Perlu dibuat garis besar bahan yang akan diceramahkan, minimal catatan
kecil yang akan dijadikan pegangan guru pada waktu berceramah Mulyasa, 2009:114.
Mulyasa juga menyatakan bahwa ada hal-hal yang perlu diperhatikan guru pada waktu mengajar dengan menggunakan metode ceramah adalah
sebagai berikut. 1. Guru akan menjadi satu-satunya pusat perhatian. Oleh karena itu sebelum
memulai ceramah perlu mengoreksi diri, antara lain berkaitan dengan pakaian, cara berpakaian, make-up dan lain-lain.
2. Untuk mengarahkan perhatian peserta didik, ceramah sebaiknya dimulai dengan menyampaikan tujuan pengajaran yang akan dicapai setelah kegiatan
pembelajaran.
3. Sampaikan garis besar bahan ajar, baik secara lisan maupun tertulis. 4. Hubungkan materi pelajaran yang akan disampaikan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang telah diperoleh pada peserta didik. 5. Mulailah dari hal-hal yang umum menuju hal-hal yang khusus, dari hal-hal
yang sederhana menuju hal-hal yang rumit. 6. Selingilah dengan contoh-contoh yang erat kaitannya dengan kehidupan
peserta didik, sekali-sekali lakukanlah humor yang menunjang pembelajaran. 7. Gunakan alat peragamedia yang sesuai dengan bahan yang diceramahkan.
8. Kontrolah agar pembicaraan tidak monoton, lakukanlah penekanan- penekanan pada materi tertentu Mulyasa, 2009:114.
Kelemahan metode ceramah adalah bahwa siswa cenderung pasif, pengaturan kecepatan secara klasikal ditentukan oleh pengajar, kurang cocok
untuk pembentukan ketrampilan dan sikap dan cenderung menempatkan pengajar sebagai otoritas terakhir Hasibuan, 2009 :13.
F. Kerangka Berpikir