2. Metode Mind Mapping
Metode Mind Mapping adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi. Mind Mapping adalah suatu
teknik visual yang dapat menyelaraskan proses belajar dengan cara kerja alami otak Alamsyah, 2009:20. Metode mencatat ini didasarkan pada penelitian
tentang cara otak memproses informasi, bekerja sama otak anda bukannya menentangnya DePorter, 2010:225.
Mind Mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi kedalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak, Mind Mapping adalah
cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harafiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita Buzan, 2013:4.
Metode ini akan membantu memudahkan siswa dalam mengingat suatu meteri dalam pembelajaran sejarah. Materi dalam pembelajaran sejarah di
SMA sudah cukup kompleks, maka perlu digunakan suatu metode yang mampu memudahkan dalam menyederhanakan, memahami dan mengingat
materi pembelajaran sejarah di SMA, khususnya kelas XI IPS.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan semua perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Pemerolehan aspek-aspek
perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar Anni, 2007:5.
Menurut Nana Sudjana, hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam
sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan tujuan instruksional Sudjana, 2009:22.
Dalam penelitian ini, hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar sejarah aspek kognitif pada materi pendudukan militer Jepang di Indonesia.
Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Purbalingga Tahun Ajaran 20122013.
11
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Pembelajaran Sejarah
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto, 2010:3. Menurut Sardiman, belajar adalah perubahan tingkah laku
setelah siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman secara berulang-ulang yang didapat dari kegiatan formal dan nonformal Sardiman, 2011:95.
Proses belajar adalah serangaian aktivitas yang terjadi pada pusat saraf individu yang belajar. Proses belajar terjadi secara abstrak, karena terjadi secara
mental dan tidak dapat diamati. Oleh karena itu proses belajar hanya dapat diamati jika ada perubahan perilaku dari seseorang yang berbeda dengan
sebelumnnya. Perubahan perilaku tersebut bisa dalam hal pengetahuan, afektif, maupun psikomotoriknnya Baharuddin, 2010 :16.
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran Hamalik, 1995:57. Menurut Sanjaya, pembelajaran diartikan sebuah proses pengaturan lingkungan
yang diarahkan untuk mengubah perilaku siswa ke arah yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa Sanjaya,
2006:76.