27 5
Tim kesenian Jaipong dan Rampak Gendang ke Irak. Tim kesenian Indonesia untuk kesekian kalinya tampil dalam Festival Internasional
Babylon. Para duta budaya ini mampu membuat para penonton yang memenuhi teater Babylon yang dapat membuat 15.000 orang, terpesona
dengan goyangan para penari Jaipong dan bunyi gendang rampak yang dinamis.
6 Wayang Kulit
Ki Manteb Sudarsono dalang wayang kulit dari kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah go internasional. Karena Ki Manteb menerima penghargaan
UNESCO Award yang diserahkan langsung di Paris, Prancis.
2.2.6 Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran
Belajar, mengajar dan pembelajaran adalah tiga hal yang berbeda namun merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, di mana ada proses
pembelajaran, maka disanalah terdapat kegiatan belajar dan mengajar. Abdillah dalam Aunurrahman 2011: 35 menyatakan bahwa “belajar adalah suatu usaha
sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengamatan yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu”. Sedangkan menurut Slameto 2010 :2 “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengamatannnya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannnya”.
Pengertian belajar yang lain juga dikemukakan oleh Rifa’i dan Anni 2009: 82 yang menyatakan bahwa “belajar merupakan proses penting bagi perubahan
28 perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan
dikerjakan seseorang”. Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut di atas maka dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah segala usaha yang dilakukan oleh seseorang secara sadar baik itu yang dipikirkan maupun yang dikerjakan untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku. Perubahan yang dimaksud dalam belajar itu adalah perubahan ke arah yang lebih baik dalam segala aspek yang meliputi pengetahuan,
sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut haruslah disadari oleh orang yang belajar. Selain itu, perubahan harus bersifat permanen atau tetap, jika tidak maka
seseorang dikatakan tidak belajar. Perubahan juga harus terjadi secara terus menerus dan tidak pernah berhenti misalnya ia dari belum dapat membaca
menjadi dapat membaca huruf, kemudian kata, kemudian membaca kalimat dan akhirnya mampu membaca bacaan yang cakupannya lebih kompleks dari
sebelumnya. Sebagai tenaga pengajar seorang guru juga harus mengetahui pengertian
mengajar. Howard dalam Slameto 2010: 32 menyatakan bahwa “mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk
mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals cita-cita, appreciations
penghargaan dan knowledge”. Sedangkan menurut Mursell dalam Slameto 2010: 33 mengajar digambarkan sebagai suatu kegiatan
mengorganisasikan belajar, sehingga dengan mengorganisasikannya, belajar menjadi berarti atau bermakna bagi siswa. Dari beberapa pengertian mengajar
tersebut dapat diartikan bahwa dalam kegiatan mengajar, seorang guru sedang
29 menolong peserta didiknya yang sedang belajar dengan cara mengorganisasikan
atau mengatur kegiatan agar siswa dapat memilki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan berubah setelah ia mengalami proses belajar. Dari
hal tersebut kita mengetahui bahwa guru memiliki andil yang besar dalam mengajar agar peserta didiknya dapat memperoleh hasil belajar berupa perubahan
dalam dirinya agar ia menjadi lebih baik dalam segala hal. Maka seorang guru yang baik akan berupaya sebaik mungkin agar ia dapat melaksanakan
kewajibannya untuk mengajar dengan sebaik-baiknya. Belajar dan mengajar tersebut terjadi dalam proses pembelajaran. Bahkan
ada istilah kegiatan belajar mengajar yang juga dapat diartikan sebagai kegiatan pembelajaran di dalam sebuah kelas. Memang tidak selamanya belajar harus
didampingi oleh seorang guru yang mengajar, karena pada dasarnya siapapun itu dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Namun dalam hal ini peneliti membahas
tentang belajar dan mengajar yang ada dalam proses pembelajaran. Cubucku 2000 dalam jurnal internasional mengemukakan pendapatnya
mengenai definisi pembelajaran yaitu “learning is a dynamic process during which individuals make internal adjustments individually and develop necessary
skill” yang artinya pembelajaran merupakan proses dinamis di mana individu
membuat penyesuaian internal secara individual dan mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan. Briggs dalam Rifa’i dan Anni 2009:
191 menyatakan bahwa “pembelajaran adalah seperangkat peristiwa event yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu
memperoleh kemudahan”. Kemudahan yang dimaksud adalah kemudahan peserta
30 didik dalam belajar. Maka dapat diartikan bahwa pembelajaran adalah suatu
peristiwa atau kejadian di mana ada guru yang sedemikian rupa mengkondisikan kelas agar ia dapat mengajar dengan baik dengan tujuan peserta didik yang
diajarnya sedang belajar dapat menangkap segala hal yang ia terima dan mengembangkannya dalam peristiwa tersebut sehingga nantinya ia memiliki
perubahan dalam tingkah laku baik itu pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Guru juga harus dapat memacu minat dan motivasi peserta didik agar ia terpacu
untuk mau belajar atas keinginan dia sendiri tanpa paksaan dari orang lain. Dapat disimpulkan bahwa proses kegiatan pembelajaran menentukan apakah
siswa dapat berhasil dalam proses belajarnya. Pembelajaran bergantung pada usaha guru dalam proses pembelajaran tersebut. Guru harus mampu menciptakan
pembelajaran yang efektif namun tetap menyenangkan dan sesuai dengan siswanya. Semua itu harus dilakukan oleh guru dalam mata pelajaran apapun, tak
terkecuali pada pembelajaran PKn, lebih khusus lagi pada materi Misi Kebudayaan Internasional agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan
maksimal.
2.2.7 Minat Belajar