72 Rata-rata nilai minat belajar siswa pada kelas kontrol tersebut yaitu sebesar
80,69 dengan nilai tertinggi sebesar 94 dan nilai terendah sebesar 46. Dari rata- rata nilai minat belajar tersebut maka dapat diketahui bahwa minat belajar siswa
di kelas kontrol termasuk kategori berminat. Data nilai minat belajar di kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran 26.
4.5 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dilakukan terhadap hasil penelitian yang telah diperoleh setelah pembelajaran selesai sehingga bisa diuji hipotesisnya. Uji
prasyarat analisis terdiri dari uji kesamaan rata-rata, uji normalitas dan uji homogenitas.
4.5.1 Uji Kesamaan Rata-Rata
Uji kesamaan rata-rata digunakan untuk mengetahui keadaaan awal kelas yang akan dijadikan sampel penelitian apakah berada pada satu keadaan yang
sama atau tidak. Uji kesamaan rata-rata dilakukan terhadap nilai tes awal pre test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata nilai tes awal pada kelas
eksperimen adalah sebesar 61,41 dan rata-rata nilai tes awal kelas kontrol adalah sebesar 59,57. Data lengkap dapat dilihat pada lampiran 21 dan 22. Uji kesamaan
rata-rata menggunakan uji One Sample T Test yang penghitungannya dengan SPSS versi 20. Pengambilan keputusan didasarkan taraf kesalahan 5 . Data
dikatakan tidak memiliki perbedaaan rata-rata yang signifikan apabila nilai signifikansi pada kolom sig 2-tailed lebih besar dari 0,05 dan –t tabel
≤ t hitung ≤ t tabel Priyatno 2010: 31. Setelah dilakukan penghitungan diperoleh hasil
sebagai berikut:
73 Tabel 4.12 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata dengan One Sample T Test
One-Sample Test
Test Value = 61.41 T
df Sig. 2-
tailed Mean
Difference 95 Confidence Interval of
the Difference Lower
Upper kelas
kontrol -,874
34 ,388
-1,83857 -6,1147
2,4375
Pada kolom sig 2-tailed nilai signifikansi menunjukkan 0,388 yang artinya lebih besar dari 0,05. Dan pada kolom t menunjukkan t hitung sebesar -0,874. T
tabel untuk jumlah sampel 35 dan taraf kesalahan 5 dua sisi sebesar 2,032 Priyatno 2010: 113. Maka, -t tabel
≤ t hitung ≤ t tabel yaitu -2,032 ≤ -0,874 ≤ 2,032 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata nilai tes awal di kelas eksperimen dan rata-rata nilai tes awal di kelas kontrol. Hasil penghitungan lengkap bisa dilihat pada lampiran 27.
4.5.2 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Penghitugan uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
program SPSS versi 20. Uji normalitas ini menggunakan uji Lilliefors. Untuk mengetahui normal atau tidaknya data tersebut, kita melihat nilai signifikansi pada
kolom kolmogorov-smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal apabila siginikansi lebih besar dari 0,05 Priyatno 2010: 71. Uji normalitas ini dilakukan
pada data hasil belajar tes akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penghitungan uji normalitas data hasil belajar siswa dapat dilihat pada
74 lampiran 28 dan 29. Di bawah ini hasil penghitungan uji normalitas hasil belajar
pada masing-masing kelas. Tabel 4.13. Data Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
Df Sig.
Statistic Df
Sig. nilai_eksperimen
,200 32
,002 ,899
32 ,006
a. Lilliefors Significance Correction
Dari tabel uji normalitas hasil belajar kelas eksperimen tersebut terlihat pada kolom Kolmogorov-Smirnov taraf signifikansi sebesar 0,002. Maka, dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar pada kelas eksperimen berdistribusi tidak normal.
Tabel 4.14. Data hasil Uji Normalitas hasil Belajar Kelas Kontrol
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
Df Sig.
Statistic Df
Sig. nilai_kontrol
,159 35
,025 ,910
35 ,008
a. Lilliefors Significance Correction
Dari tabel uji normalitas hasil belajar kelas kontrol tersebut terlihat pada kolom Kolmogorov-Smirnov taraf signifikansi sebesar 0,025. Maka, dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar pada kelas kontrol berdistribusi tidak normal. Karena data pada kedua kelas tidak normal, maka uji homogenitas tidak
dilakukan dan untuk uji hipotesis nantinya menggunakan statistik non parametris dengan menggunakan Mann Whitney U-Test.
75 Uji normalitas juga digunakan untuk mengetahui data minat belajar siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Hasil penghitungan uji normalitas data minat belajar siswa dapat dilihat pada lampiran
31 dan 32. Di bawah ini hasil penghitungan uji normalitas pada minat belajar siswa pada kelas kontrol dan eksperimen.
Tabel 4.15. Data Hasil Uji Normalitas Minat Belajar Pada Kelas Eksperimen
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
Df Sig.
Statistic Df
Sig. Nilai
,166 32
,025 ,906
32 ,009
a. Lilliefors Significance Correction
Dari tabel uji normalitas minat belajar kelas eksperimen tersebut terlihat pada kolom Kolmogorov-Smirnov taraf signifikansi sebesar 0,025. Maka, dapat
disimpulkan bahwa data minat belajar pada kelas eksperimen berdistribusi tidak normal.
Tabel 4.16. Data Hasil Uji Normalitas Minat Belajar Pada Kelas Kontrol
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
Df Sig.
Statistic Df
Sig. Nilai
,229 35
,000 ,828
35 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
Dari tabel uji normalitas minat belajar kelas kontrol tersebut terlihat pada kolom Kolmogorov-Smirnov taraf signifikansi sebesar 0,000. Maka, dapat
disimpulkan bahwa data minat belajar pada kelas kontrol berdistribusi tidak
76 normal. Karena data pada kedua kelas tidak normal, maka uji homogenitas tidak
dilakukan dan untuk uji hipotesis nantinya menggunakan statistik non parametris dengan menggunakan Mann Whitney U-Test.
4.6 Uji Hipotesis