62 soal tersebut dianggap valid, sedangkan apabila r hitung
0,367 maka butir soal tersebut dianggap tidak valid. Dari penghitungan, diperoleh butir soal yang valid
sebanyak 25 dan yang tidak valid sebanyak 15. Butir-butir soal yang valid dan tidak valid bisa dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2. Hasil Validitas Butir Soal Uji Coba
Valid Tidak
Valid
Butir soal 1, 2, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16,
19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 35, 36, 37, dan 39
3, 4, 5, 6, 7, 14, 17, 18, 20, 30, 32, 33, 34, 38, dan 40
Jumlah 25 butir
15 butir
Untuk tabel hasil uji validitas soal secara lengkap bisa dilihat pada lampiran 10.
4.3.2 Reliabilitas
Setelah diketahui terdapat 25 soal yang valid, analisis dilanjutkan pada uji reliabilitas untuk mengetahui indeks reliabilitasnya. Penghitungannya
menggunakan SPSS versi 20. Untuk mengetahui reliabel atau tidaknya data tersebut, kita lihat nilai pada kolom Cronbach’s Alpha. Apabila nilai Cronbach’s
Alpha di atas 0,6 maka dapat dikatakan bahwa seluruh butir soal tersebut reliabel
Sekaran dalam Priyatno 2010: 98. Hasil penghitungan uji reliabilitas yang lengkap dapat dilihat pada lampiran 11. Data penghitungan uji reliabel dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
63 Tabel 4.3. Data Hasil Uji Reliabilitas Soal
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items ,854
25
Dari hasil uji reliabilitas tersebut terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,854, maka dapat disimpulkan bahwa soal uji coba tersebut reliabel.
4.3.3 Taraf Kesukaran
Setelah 25 butir soal dinyatakan valid dan reliabel, maka langkah selanjutnya adalah menghitung indeks kesukaran masing-masing butir soal.
Tujuan penghitungan taraf kesukaran adalah agar diketahui soal yang memiliki taraf kesukaran mudah, sedang, dan sukar. Hasil penghitungan yang lengkap
dapat dilihat pada lampiran 12. Dari hasil penghitungan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.4. Data Hasil Penghitungan Taraf Kesukaran Taraf
Kesukaran Mudah Sedang Sukar
Nomor Soal 9, 10, 11, 12, 13,
15, 19, 22, 28, 29, 31, 36, 37,
dan 39 2, 16, 21, 23, 24,
25, 27, dan 35 1, 8, dan 26
4.3.4 Daya Pembeda
Setelah penghitungan taraf kesukaran, langkah selanjutnya yaitu menghitung daya pembeda masing-masing butir soal. Cara penghitungannya
dapat dilihat pada lampiran 13. Hasil penghitungan daya pembeda terdapat pada tabel di bawah ini.
64 Tabel 4.5. Data Hasil Penghitungan daya Pembeda
Daya Pembeda
Jelek Cukup Baik Nomor Soal
9, 13, dan 29 2, 8, 10, 11, 12,
15, 22, 23, 24, 26, 28, 31, 36, 37, dan
39 1, 16, 19, 21, 25,
27, dan 35
Berdasarkan analisis butir soal di atas, maka peneliti mengambil 20 soal yang memenuhi indikator pembelajaran, valid, reliabel dan memenuhi taraf
kesukaran serta layak untuk digunakan yaitu soal nomor 1, 2, 8, 10, 11, 12, 15, 16, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 31, 35, 36, 37, dan 39.
4.4 Hasil Penelitian
Dalam hasil penelitian akan dibahas data yang diperoleh setelah melaksanakan penelitian. Data-data tersebut berupa data kuantitatif yang berupa
data hasil belajar siswa dan minat belajar siswa.
4.4.1 Data Hasil Belajar
Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes awal sebelum siswa mendapat pembelajaran dan hasil tes akhir setelah siswa mendapat pembelajaran.
4.4.1.1 Data Nilai Tes Awal
Sebelum dilakukan pembelajaran, siswa terlebih dahulu melaksanakan tes awal. Tes awal dilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan soal
yang sama yaitu 20 soal tes pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan uji kesamaan rata-