Dinamika Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap

28 bekerja pun biasanya kurang bersemangat, malas, lambat bahkan bisa banyak melakukan kesalahan dan lain lain yang bersifat negatif sehingga akan menimbulkan pemborosan biaya, waktu dan tenaga. Robbins 2003 menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang sebagai perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima pekerja dan banyaknya yang diyakini yang seharusnya diterima. Ramlan Ruvendi 2005 dalam penelitiannya yang berjudul “Imbalan dan Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, Di Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor”, menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan pengaruh signifikan antara variabel gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja pegawai Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor. Diungkapkan pula bahwa gaya kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi contingency . Salah satu faktor yang menyebabkan ketidakpuasan kerja ialah sifat pemimpin yang tidak mau mendengar keluhan dan pandangan pekerja dan mau membantu apabila diperlukan. Seorang pekerja yang menerima penghargaan dari pemimpin yang lebih tinggi dibandingkan dengan penilaian mereka sendiri akan lebih puas, akan tetapi pemimpin yang terlalu ketat akan menyebabkan tingkat kepuasan yang rendah. Hubungan yang akrab antara Kepemimpinan Transformasional dan Kepuasan Kerja merupakan suatu sikap saling tolong-menolong dengan teman sekerja serta peran pemimpin sangat penting dan memiliki hubungan kuat dengan kepuasan kerja dan tidak ada kaitannya dengan keadaan tempat kerja serta jenis 29 pekerjaan. Kepemimpinan Transformasional yang efektif merupakan kepemimpinan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi contingency . Indikasi turunnya semangat dan kegairahan kerja ditunjukkan dengan tingginya tingkat absensi dan perpindahan pegawai. Hal itu timbul sebagai akibat dari kepemimpinan yang tidak disenangi. Berdasarkan uraian diatas, dapatlah disimpulkan bahwa kepemiminan transformasional berpengaruh positif terhadap kepuasaan kerja, semakin baik kepemimpinan transformasional yang diterapkan atasan, semakin tinggi pula kepuasaan kerja karyawan.

D. Hipotesa Penelitian

Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesa yang diajukan pada penelitian adalah ada Pengaruh positif kepemimpinan Transformasional terhadap Kepuasaan Kerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumbagut I Medan. 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian dan saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kepemimpinan transformasional terbukti memiliki pengaruh positif terhadap kepuasaan kerjapada karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumbagut I Medan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi kepemimpinan transformasional, maka semakin tinggi pula tingkat kepuasaan kerja karyawan, demikian sebaliknya. 2. Berdasarkan analisis regresi didapatkan adjusted r square sebesar 0.089 yang berarti bahwa kepemimpinan transformasional memberikan sumbangan sebesar 8.9 terhadap kepuasaan kerja 3. Norma kategorisasi variabel kepuasaan kerjamenunjukkan bahwa rata-rata karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumbagut I Medan berada dalam kategori sedang 4. Norma kategorisasi variabel kepemimpinan transformasional menunjukkan kkategorisasi tinggi