9
b. Dapat
mengetahui seberapa
kuat tingkat
kepemimpinan transformasional pada perusahaan
c. Dapat mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap
kepuasaan kerja karyawan d.
Diharapkan dengan diketahuinya tingkat kepuasaan kerja dan tingkat kepemimpinan transformasional membantu AJB Bumiputera 1912
Kantor Wilayah Sumbagut I Medan dalam menyelesaikan permasalahan- permasalhan yang berkaitan dengan kepuasaan kerja
dan kepemipinan transformasional.
E. Sistematika Penulisan
Penelitian ini disajikan dalam beberapa bab dengan sistematika penelitian sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan landasan teori yang mendasari masalah yang menjadi objek penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teori kepuasaan kerja yang terdiri dari definisi kepuasaan kerja, aspek-aspek kepuasaan kerja, serta faktor-faktor kepuasaan kerja. Teori
tentang kepemimpinan transformasional yang terdiri dari definisi kepemimpinan
transformasional, aspek-aspek
kepemimpinan
10
transformasional, serta faktor-faktor kepemimpinan transformasional. Di bab ini juga dijelaskan pengaruh kepemimpinan transformasional
terhadap kepuasaan kerja, serta hipotesa. Bab III : Metode Penelitian
Bab ini berisi identifikasi variabel, defenisi operasional, subjek penelitian, metode pengambilan data, validitas dan reliabilitas alat ukur,
prosedur penelitian, dan metode analisis data Bab IV : Analisa Data dan Interpretasi
Bab ini memaparkan mengenai gambaran umum subjek penelitian, hasil penelitian, hasil utama penelitian, dan menginterpretasikan data-data
empirik. Bab V : Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan mengenai hasil penelitian serta berisi saran- saran metodologis dan saran-saran praktis.
11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kepuasan Kerja
1. Pengertian Kepuasan Kerja
Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang
bersifat individual karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam diri setiap
individu. Kepuasan kerja didefinisikan dengan sejauh mana individu merasakan secara positif atau negatif berbagai macam faktor atau dimensi
dari tugas-tugas dalam pekerjaannya Hariandja, 2002. Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja Hasibuan, 2000. Kepuasan kerja itu sendiri dapat diartikan sebagai hasil
kesimpulan yang didasarkan pada perbandingan mengenai apa yang secara nyata diterima oleh pegawai dari pekerjaannya dibandingkan dengan apa
yangdiharapkan, diinginkan dan dipikirkan sebagai hal yang pantas atau berhak baginya Gomes, 2003.
Koesmono 2005 mengemukakan bahwa kepuasan kerja merupakan penilaian, perasaan atau sikap seseorang atau karyawan
terhadap pekerjaannya dan berhubungan dengan lingkungan kerja dan sebagainya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja adalah
dipenuhinya beberapa keinginan dan kebutuhannya melalui kegiatan kerja atau bekerja.
12
S edangkan menurut Hariandja 2000 bahwa “Kepuasan kerja
adalah sejauh mana individu merasakan secara positif atau negatif berbagai macam faktor atau dimensi atau tugas-tugas dalam
pekerjaan.Berry 1998 mengatakan kepuasan kerja adalah sikap kerja yang meliputi elemen kognitif, afektif, dan perilaku, yang diperkirakan
memberi pengaruh pada sejumlah perilaku kerja. Locke dalam Berry, 1998 mengatakan bahwa kepuasan kerja
sebagai reaksi individual terhadap pengalaman kerja dan diartikan sebagai komponen kognitif dari pengalaman kerjanya. Pada dasarnya, kepuasan
kerja merupakan dambaan bagi setiap karyawan di dalam bekerja. Karyawan yang merasa puas pada saat bekerja akan membawa dampak
positif baik bagi karyawan itu sendiri maupun bagi perusahaan. Dengan demikian kepuasaan kerja berhubungan dengan situasi kerja dan pengaruh
yang diberikan perusahaan terhadap karyawan. Menurut Kreitner dan Kinicki 2001 kepuasan kerja
adalah “suatu efektifitas atau respons emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan”.
Davis dan Newstrom 1985 mendeskripsikan “kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya
pekerjaan mereka”. Smith, Kendal dan Hulin dalam Bavendam, J. 2000
mengungkapkan bahwa kepuasan kerja bersifat multidimensi dimana seseorang merasa lebih atau kurang puas dengan pekerjaannya,
supervisornya, tempat kerjanya dan sebagainya. Porter dan Lawler seperti juga dikutip oleh Bavendam, J. 2000 telah membuat diagram kepuasan