25
Kepemimpinan  transformasional  menurut  Bass  dalam  Wutun, 2001 cenderung berusaha untuk memanusiakan manusia melalui berbagai
cara  seperti  memotivasi  dan  memberdayakan  fungsi  dan  peran  karyawan untuk  mengembangkan  organisasi  dan  pengembangan  diri  menuju
aktualisasi diri yang nyata. Yammarino  dan  Bass  1990  juga  menyatakan  bahwa  pemimpin
transformasional  mengartikulasikan  visi  masa  depan  organisasi  yang realistik,  menstimulasi  bawahan  dengan  cara  yang  intelektual,  dan
menaruh  perhatian  pada  perbedaan-perbedaan  yang  dimiliki  oleh bawahannya. Dengan demikian, seperti yang diungkapkan oleh Tichy and
Devanna,  keberadaan  para  pemimpin  transformasional  mempunyai  efek transformasi  baik  pada  tingkat  organisasi  maupun  pada  tingkat  individu
Yulk, 1998. Berdasarkan uraian tersebut, maka kepemimpinan transformasional
yaitu  pemimpin  yang  mencurahkan  perhatiannya  kepada  persoalan- persoalan  yang  dihadapi  oleh  para  pengikutnya  dan  kebutuhan
pengembangan dari masing-masing pengikutnya dengan cara memberikan semangat dan dorongan untuk mencapai tujuannya.
3. Aspek-Aspek Kepemimpinan Transformasional
Interaksi  antara  pemimpin  dan  karyawan  ditandai  oleh  pengaruh pemimpin  untuk  mengubah  perilaku  karyawan  menjadi  sesorang  yang
merasa  mampu  dan  bermotivasi  tinggi  dan  berupaya  mencapai  prestasi kerja  yang  tinggi  dan  bermutu.  Menurut  Bass  dalam  Wutun,  2001
menemukan  bahwa  kepemimpinan  transformasional  memiliki  lima  aspek perilaku, adalah:
26
a.
Attributed Charisma
Pemimpin  mendahulukan  kepentingan  perusahaan  dan  kepentingan orang lain dari kepentingan diri sendiri. Pemimpin menimbulkan kesan
pada  karyawan  bahwa  pemimpin  memiliki  keahlian  untuk  melakukan tugas pekerjaan, sehingga patut dihargai dan menjadi contoh bagi para
karyawan. b.
Inspirational Leadership
Pemimpin  mampu  menimbulkan  inspirasi  kepada  para  karyawan, antara  lain  dengan  menentukan  standar-standar  yangdibutuhkan  bagi
perusahaan,  memberikan  keyakinan  bahwa  tujuan  dapat  dicapai. Karyawan merasa diberi inspirasi oleh sang pemimpin.
c.
Intellectual Stimulation
Karyawan  merasa  bahwa  pemimpin  mendorong  pegawai  untuk memikirkan  kembali  cara  kerja  karyawan,  untuk  mencari  cara-cara
baru  dalam  melaksanakan  tugas,  karyawan  merasa  mendapatkan  cara baru  dalam  mempersepsikan  tugas-tugas  karyawan.  Stimulasi
intelektual  memberikan  kontribusi  yang  besar  pada  sikap  karyawan untuk  masa  depan  yang  mampu  mengambil  inisiatif  untuk  memberi
pelayanan  yang  memuaskan  pada  konsumen  dalam  situasi  yang berbeda-beda
d
.   Individualized Consideration
Karyawan  merasa  diperhatikan  dan  diperlakukan  secara  khusus  oleh pemimpin.  Pemimpin  memperlakukan  setiap  karyawan  sebagai