Pupuk Anorganik Tunggal PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ANORGANIK TUNGGAL DAN PUPUK HAYATI TERHADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays Sacharata Sturt) MANIS SERTA POPULASI MIKROBA TANAH

penyerapan hara hasil pelarutan oleh kelompok mikroba pelarut fosfat, dan hasil perombakan bahan organik oleh kelompok organisme perombak. Kelompok mikroba simbiotis ini terutama meliputi bakteri bintil akar dan cendawan mikoriza Simanungkalit et al, 2006.Tanah berperanan penting dalam siklus mineral terutama yang terdiri siklus nitrogen, fosfor, sulfur dan siklus karbon. Bakteri yang berperanan dalam siklus nitrogen antara lain Azotobacter dan Azospirillum. Bakteri tersebut bersifat non simbiosis yang mampu mengikat N 2 bebas. Bakteri Azotobacter misalnya merupakan bakteri yang hidup di daerah rizosper yang bersifat heterotrofik. Bakteri ini berfungsi sebagai pengikat N 2 bebas yang mempunyai pengaruh terhadap sifat fisik dan kimia tanah sehingga mampu meningkatkan kesuburan tanah. Populasi bakteri nitrifikasi dalam tanah akan mempengaruhi rasio konsentrasi nitrogen dalam tanah, sehingga populasi mikroba merupakan indikator tingkat kesuburan tanah Allen, 1981. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan yang terletak di Kelurahan Kota Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu yang terletak pada koordinat antara 105 o 15’ 23” dan 105 o 15’ 82” BT dan antara 5 o 21’ 21” dan 5 o 22’ 28” LS dengan tipe tanah Ultisol. Analisis populasi mikroba tanah awal dan akhir tanam dilakukan di Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan analisis kimia tanah dilakukan di Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dimulai pada Desember 2015 sampai dengan Maret 2016. 3.2 Alat dan Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk hayati Biomax Grow Lampiran 2, benih jagung manis Kultivar Talenta Lampiran 3, pupuk urea, SP-36 dan KCl, pestisida, air, label, dan patok. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, cangkul, meteran atau penggaris, mikroskop, timbangan digital, ember, gembor, oven, dan sprayer.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Kelompok RAK dengan 6 perlakuan. Perlakuan tersebut yaitu : K : Kontrol hanya diberikan pupuk kandang ayam dengan dosis 5 tonha K 1 : Pupuk anorganik tunggal dengan dosis 100 rekomendasi Urea 300 kgha, SP-36 150 kgha, KCl 100 kgha Syukur dan Rifianto, 2014. K 2 : Pupuk anorganik tunggal dengan dosis 100 rekomendasi Urea 300 kgha, SP-36 150 kgha, KCl 100 kgha + pupuk hayati dengan konsentrasi 20 mll K 3 : Pupuk anorganik tunggal dengan dosis 60 rekomendasi Urea 180 kgha, SP-36 90 kgha, KCl 60 kgha + pupuk hayati dengan konsentrasi 20 mll . K 4 : Pupuk anorganik tunggal dengan dosis 20 rekomendasi Urea 60 kgha, SP-36 30 kgha, dan KCl 20 kgha + pupuk hayati dengan konsentrasi 20 mll K 5 : Pupuk hayati dengan konsentrasi 20 mll Setiap perlakuan diberikan pupuk kandang ayam dengan dosis 5 tonha sebagai pupuk dasar. Seluruh perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Data yang diperoleh, dianalisis dan diuji dengan menggunakan Uji-F dengan taraf nyata 5. Jika hasil yang diperoleh berbeda nyata melalui analisis ragam, maka pengujian dilanjutkan dengan menggunakan uji BNJ 5.

3.4. Pelaksanaan

3.4.1. Pengolahan lahan dan pembuatan petak percobaan Penyiapan lahan tanam dilakukan dengan mengukur luas lahan yang akan dimanfaatkan untuk penelitian pada tanggal 3 Desember 2015. Pengolahan diawali dengan melakukan pembersihan lahan dari gulma-gulma yang tumbuh. Pembersihan gulma dilakukan dengan cara mekanik yaitu dengan mencabuti dan membabat gulma yang tumbuh dilahan. Setelah itu dilakukan pengukuran lahan yang akan dibuat petak percobaan. Luas lahan pada penelitian ini adalah 150 m 2 , namun lahan efektif seluas 135 m 2 akan dibuat petak percobaan sebanyak 18 petak dengan setiap petak percobaan tersebut berukuran 3 x 2.5 m Gambar 2. Lahan diberikan label berupa patok yang diberikan sesuai perlakuan. Dalam satu petakan tersebut dibentuk empat barisan tanaman. Lahan diberikan pupuk kandang ayam dengan dosis 5 tonha. Pupuk kandang ayam yang diberikan merupakan hasil pengomposan menggunakan mikroba terkompos EM4. Masing- masing petak percobaan diberikan pupuk kandang sebanyak 7,37 kg. Tata letak petak percobaan disajikan pada Gambar 3 U1 U2 U3 Gambar 3. Petak Percobaan di Lahan Keterangan : K0: Kontrol hanya dengan pemberian pupuk kandang ayam sebanyak 5tonha K1: N,P,K 100 rekomendasi K2: N,P,K 100 rekomendasi + Biomax Grow 20mll K3: N,P,K 60 rekomendasi + Biomax Grow 20mll K4: N,P,K 20 rekomendasi + Biomax Grow 20mll K5: Biomax Grow 20mll K1 K5 K3 K0 K2 K4 K3 K1 K0 K2 K5 K4 K1 K4 K0 K5 K2 K3 3.4.2. Analisis tanah sebelum tanam Analisis tanah dilakukan sebelum penanaman. Data analisis tanah yang diperlukan adalah pH tanah dengan metode Kalorimeter , N total dengan metode Kjedhal, P tersedia dengan metode Bray , K-dd dengan metode Flamefotometer, tekstur dengan metode Hidrometer. 3.4.3. Aplikasi pupuk hayati Aplikasi pupuk hayati dilaksanakan dua kali dalam budidaya jagung manis yaitu pada saat tanam dan 4 MST. Satu hektar lahan dibutuhkan 3 liter Biomax Grow dan air hingga 150 liter, sehingga konsentrasi yang didapat melalui perhitungan sebagai berikut : Perhitungan dosis pupuk hayati Biomax Grow yaitu : Volume semprotha = 150 l Dosis Biomax Grow = 3l Konsentrasi = 150 ݈ 3 ݈ = 50 ݈ 1 ݈ = 50 ݈ 1000 ݈݉ = 5 ݈ 100 ݈݉ = 1 ݈ 20 ݈݉ = 20 mll