Metode Penelitian PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ANORGANIK TUNGGAL DAN PUPUK HAYATI TERHADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays Sacharata Sturt) MANIS SERTA POPULASI MIKROBA TANAH

3.4.2. Analisis tanah sebelum tanam Analisis tanah dilakukan sebelum penanaman. Data analisis tanah yang diperlukan adalah pH tanah dengan metode Kalorimeter , N total dengan metode Kjedhal, P tersedia dengan metode Bray , K-dd dengan metode Flamefotometer, tekstur dengan metode Hidrometer. 3.4.3. Aplikasi pupuk hayati Aplikasi pupuk hayati dilaksanakan dua kali dalam budidaya jagung manis yaitu pada saat tanam dan 4 MST. Satu hektar lahan dibutuhkan 3 liter Biomax Grow dan air hingga 150 liter, sehingga konsentrasi yang didapat melalui perhitungan sebagai berikut : Perhitungan dosis pupuk hayati Biomax Grow yaitu : Volume semprotha = 150 l Dosis Biomax Grow = 3l Konsentrasi = 150 ݈ 3 ݈ = 50 ݈ 1 ݈ = 50 ݈ 1000 ݈݉ = 5 ݈ 100 ݈݉ = 1 ݈ 20 ݈݉ = 20 mll Sebelum dilakukan aplikasi pupuk hayati dilakukan kalibrasi pada petak percobaan. Kebutuhan air untuk satu petak adalah 4 liter sehingga dosis pupuk hayati yang digunakan adalah 80 ml Gambar 4. Aplikasi dilakukan pada 28 Desember 2015. 3.4.4. Penanaman dan penjarangan tanaman jagung manis Penanaman jagung manis dilakukan pada tanggal 28 Desember 2015 dengan jarak tanam 70 x 20 cm sehingga dalam satu petak percobaan memiliki 64 lubang tanam. Lubang tanam dibuat dengan cara ditugal kemudian dimasukkan 2 benih jagung manis disetiap lubang tanam Gambar 5a. Benih yang digunakan adalah kultivar Talenta. Penjarangan dilakukan pada saat tanaman berumur 2 MST yaitu pada tanggal 11 Januari 2016, sehingga tersisa satu tanaman sehat. Penjarangan dilakukan dengan cara memotong bagian batang bawah tanaman tepat berada di permukaan tanah dengan menggunakan gunting Gambar 5b 3.4.5. Aplikasi pupuk anorganik tunggal Pemberian pupuk dilakukan pada tanggal 4 Januari 2016 dengan cara dilarik dengan jarak kurang lebih 5 cm dari lubang tanam Gambar 6. Setelah itu ditutup kembali dengan dengan tanah, lalu disiram dengan air agar pupuk larut sehingga dapat diserap oleh akar tanaman. Untuk pupuk urea diberikan setengah dari dosis perlakuan namun untuk pupuk SP36 dan KCl diberikan seluruhnya. Sisa pupuk urea diberikan 4 MST yaitu pada tanggal 27 Januari 2016.