4.2.4 Mekanisme potensi interaksi obat analgetika subjek penelitian
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh persentase mekanisme interaksi obat farmakodinamik 83,89, farmakokinetik 12,22 dan unknown 3,89 Tabel
4.7.
a. Mekanisme farmakodinamik Pada interaksi farmakodinamik jenis kejadian potensi interaksi obat paling banyak
adalah natrium diklofenak-telmisartan dan mst continus-amitriptylin. Kejadian potensi interaksi antara natrium diklofenak-telmisartan diketahui natrium
diklofenak mengurangi efek telmisartan secara farmakodinamik antagonisme, natrium diklofenak menghambat sintesa prostaglandin untuk vasodilatasi ginjal,
sehingga mempengaruhi homeostasis cairan dan mengurangi efek antihipertensi, potensi interaksi ini diketahui berbahaya maka penggunaan kombinasi ini harus
hati-hati dan dipantau secara ketat Drugs.com, 2014. Untuk mekanisme mst continus-amitriptylin, diketahui amitriptilin dan mst
continus dapat meningkatkan kadar serotonin. potensi interaksi ini diketahui berbahaya maka penggunaan kombinasi ini harus hati-hati dan dipantau secara
ketat Drugs.com, 2014 b. Mekanisme farmakokinetik
Jenis kejadian untuk interaksi farmakokinetik paling banyak adalah parasetamol- metronidazole, diketahui metronidazole dapat meningkatkan efek dari
acetaminophen dengan mempengaruhi enzim hati CYP2E1. interaksi kecil atau tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara
4.2.5 Tingkat keparahan potensi interaksi obat analgetika subjek penelitian
Tingkat keparahan interaksi juga dapat memberikan pengetahuan tentang prioritas monitoring pasien. Sebuah interaksi termasuk kedalam tingkat keparahan
minor efek biasanya ringan; konsekuensi mungkin mengganggu, tetapi seharusnya tidak secara signifikan mempengaruhi hasil terapi. Pengobatan tambahan biasanya
tidak diperlukan Tatro, 2009. Kejadian potensi interaksi kategori minor yang banyak terjadi pada penelitian ini adalah parasetamol-metronidazole diketahui
potensi interaksi ini meningkatkan efek parasetamol, manajemen untuk potensi interaksi ini belum tersedia.
Interaksi kategori moderate
menyebabkan penurunan status klinis pasien. Pengobatan tambahan, rawat inap, atau diperpanjang dirawat
di rumah sakit mungkin diperlukan Tatro, 2009. Kejadian potensi interaksi kategori moderate yang banyak terjadi adalah natrium diklofenak-telmisartan,
diketahui mempengaruhi homeostatis cairan dan mengurangi efek antihipertensi, manajemen yang dilakukan pantau tekanan darah pasien setelah memulai,
penghentian, atau perubahan dosis natrium diklofenak. Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik. Drugs.com, 2014. Interaksi kategori major adalah
mengancam jiwa atau kerusakan permanen Tatro, 2009. Kejadian potensi interaksi kategori major yang terjadi dalam penelitian ini adalah ibuprofen-aspirin
diketahui ibuprofen mengurangi efek antiplatelet dari aspirin, kemungkinan interaksi serius atau mengancam jiwa, manajemen yang dilakukan pertimbangkan
penggunaan analgesik yang tidak menganggu efek antiplatelet misalnya parasetamol untuk menggunakan kedua obat ini secara aman, atau konsumsi
ibuprofen minimal 8 jam sebelum atau 30 menit setelah pelepasan segera aspirin,
Universitas Sumatera Utara
gunakan ibuprofen setidaknya 1 jam setelah penggunaan aspirin untuk tindakan kardioaktif Tatro, 2009.
4.2.6 Hubungan karakteristik subjek penelitian dengan kejadian potensi interaksi obat analgetika