antihipertensi dengan mekanisme farmakodinamik antagonisme. NSAID menghambat sintesa prostaglandin untuk vasodilatasi ginjal Mozayani dan
Raymond, 2012.
2.1.2 Tingkat keparahan interaksi obat
Potensi keparahan interaksi sangat penting dalam menilai risiko vs manfaat terapi alternatif. Dengan penyesuaian dosis yang tepat atau modifikasi
jadwal penggunaan obat, efek negatif dari kebanyakan interaksi dapat dihindari. Tiga derajat keparahan didefinisikan sebagai:
a. Keparahan minor Sebuah interaksi termasuk ke dalam keparahan minor jika efek biasanya ringan;
konsekuensi mungkin mengganggu atau tidak terlalu mencolok tapi tidak signifikan mempengaruhi hasil terapi. Pengobatan tambahan biasanya tidak
diperlukan Tatro, 2009. b. Keparahan moderate
Sebuah interaksi termasuk ke dalam keparahan moderate jika efek yang terjadi dapat menyebabkan penurunan status klinis pasien. Pengobatan tambahan,
rawat inap, atau diperpanjang dirawat di rumah sakit mungkin diperlukan Tatro, 2009.
c. Keparahan major Sebuah interaksi termasuk ke dalam keparahan major jika terdapat probabilitas
yang tinggi, berpotensi mengancam jiwa atau dapat menyebabkan kerusakan permanen Tatro, 2009.
Profesional perawatan kesehatan perlu menyadari sumber interaksi obat yang mengidentifikasi kedekatan dan tingkat keparahan interaksi, dan mampu
Universitas Sumatera Utara
menggambarkan hasil potensi interaksi dan menyarankan intervensi yang tepat. Hal ini juga tugas pada profesional kesehatan untuk dapat menerapkan literatur
yang tersedia untuk setiap situasi. Profesional harus mampu untuk merekomendasi secara individu berdasarkan parameter-pasien tertentu. Meskipun beberapa pihak
berwenang menyarankan efek samping yang dihasilkan dari interaksi obat mungkin kurang sering daripada yang dipercaya, profesional perawatan kesehatan
harus melindungi pasien terhadap efek berbahaya dari obat-obatan, terutama ketika interaksi tersebut dapat diantisipasi dan dicegah Tatro, 2009.
2.2 Analgetika
Analgetika atau obat penghalang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran Tan dan Rahardja,
2008. Nyeri adalah pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang
berhubungan dengan adanya potensi kerusakan yang menggambarkan keadaan tersebut Sukandar, dkk., 2013. Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya
merupakan suatu gejala yang berfungsi sebagai isyarat bahaya tentang adanya gangguan dijaringan, seperti peradangan rema, encok, infeksi jasad renik atau
kejang otot. Nyeri yang disebabkan oleh rangsangan mekanis, kimia atau fisis kalor, listrik dapat menimbulkan kerusakan jaringan. Rangsangan tersebut
memicu pelepasan zat tertentu yang disebut mediator nyeri, a.l. histamin, bradikinin, leukotrien dan prostaglandin. Semua mediator nyeri itu merangsang
reseptor nyeri di ujung-ujung saraf bebas dari kulit, mukosa serta jaringan lain dan demikian menimbulkan antara lain reaksi radang dan kejang-kejang Tan dan
Rahardja, 2008.
Universitas Sumatera Utara