BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif cross sectional, yaitu jenis survei yang menggambarkan situasi atau keadaan tertentu. Pengambilan data
pasien secara retrospektif adalah penelitian yang berusaha melihat kebelakang, artinya pengambilan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi
Notoatmodjo, 2010. Metode deskriptif cross sectional yang disebut metode ecological studies
adalah suatu penelitian yang menggambarkan kondisi suatu populasi, mengambarkan suatu penyakit dan permasalahan penggunaan obat dan hal-hal
yang mempengaruhinya Waning dan Montagne, 2007.
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2.1 Waktu
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2014 – Juli 2014
3.2.2 Lokasi penelitian
Penelitian dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik Medan.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah seluruh pasien rawat jalan dari Poli Penyakit dalam di RSUP H. Adam Malik Medan yang menggunakan analgetika.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Sampel
Sampel yang dipilih pada penelitian ini harus memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi.
Kriteria inklusi adalah: a. Lembar resep pasien rawat jalan dari Poli Penyakit Dalam dan atau
menggunakan analgetika dari poli lain di apotek RSUP H. Adam Malik Medan.
b. mendapat terapi ≥ 2 obat
c. Kategori semua gender Kriteria eksklusi adalah:
a. Lembar resep yang tidak lengkap tidak memuat informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.4 Defenisi Operasional
a. Profil penggunaan adalah garis besar tentang penggunaan obat analgetika dilihat dari jenis obat, jenis kelamin dan usia pasien.
b. Potensi interaksi obat adalah potensi aksi suatu obat diubah atau dipengaruhi oleh obat lain yang diberikan bersamaan.
c. Persentase kejadian potensi interaksi analgetika adalah persentase kejadian potensi interaksi obat analgetika yang terjadi.
d. Usia subjek dihitung sejak tahun lahir sampai dengan ulang tahun terakhir, kelompok usia ditentukan menjadi 18 – 25 tahun, 26 – 35 tahun, 36 – 45
tahun, 46 – 55 tahun, 56 – 65 tahun dan 65 tahun. e. Jenis obat adalah obat analgetika yang berpotensi interaksi.
Universitas Sumatera Utara
f. Jumlah obat berapa banyak obat yang diberikan dalam resep, jumlah obat ditentukan menjadi 5 obat dan
≥ 5 obat. g. Mekanisme interaksi adalah bagaimana interaksi obat terjadi apakah secara
farmakokinetik, farmakodinamik atau unknown. h. Tingkat keparahan interaksi obat adalah minor, moderate, dan major.
i. Interaksi farmakokinetik adalah salah satu obat mengubah tingkat absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat lain yang diberi secara bersamaan.
j. Interaksi farmakodinamik adalah interaksi yang satu obat menginduksi perubahan respon pasien terhadap obat tanpa mengubah farmakokinetik obat
lain. k. Unknown adalah kejadian interaksi obat yang telah tercatat dalam literatur
tetapi mekanisme interaksinya belum diketahui secara jelas. l. Tingkat keparahan minor efek biasanya ringan, kemungkinan dapat
mengganggu tetapi seharusnya tidak secara signifikan mempengaruhi hasil terapi. Pengobatan tambahan biasanya tidak diperlukan.
m. Tingkat keparahan moderate menyebabkan penurunan status klinis pasien. Pengobatan tambahan, rawat inap, atau diperpanjang dirawat di rumah sakit
mungkin diperlukan. n. Tingkat keparahan major terdapat probabilitas yang tinggi yang
membahayakan pasien termasuk kejadian yang menyangkut nyawa pasien dan terjadi kerusakan permanen.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Instrumen Penelitian 3.5.1 Sumber data