15
figur lekat pada masa bayi dan anak-anak akan menyebabkan anak merasa aman dan merasa tidak disingkirkan.
Murwanto D, Melanie. 2007. Pembentukkan Konsep Diri Siswa Melalui Pembelajaran Partisipasif. Jurnal Pendidikan. Pembentukan konsep diri anak
dimulai sejak masa kecil dan lingkungan sekolah memberi kontribusi yang sangat besar. Karena itulah lingkungan sekolah khususnya lingkungan kelas harus
menyediakan serangkaian suasana belajar yang membantu pembentukan konsep diri anak. Suasana belajar yang dimaksud adalah berbagai pendekatan pembelajaran yang
dapat merangsang pembentukan konsep diri. Pendekatan pembelajaran itu salah satunya adalah pembelajaran partisipatif. Dengan melibatkan siswa dalam sebuah
aktivitas pembelajaran jauh lebih baik dan menguntungkan daripada hanya sekedar melaksanakan instruksi guru untuk melihat, mengamati, membaca, mempelajari atau
mengambil kesimpulan, karena dengan keterlibatan siswa secara langsung akan menghasilkan pengalaman yang berharga. Keterampilan dan kematangan berpikir,
sikap terhadap sesama terutama saat berinteraksi semakin terbentuk. Dari berbagai penjelasan di atas merupakan berbagai upaya dan bukti yang memberikan gambaran
bahwa adanya hubungan komunikasi antar pribadi dengan konsep diri.
2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.1 Konsep Diri
2.2.1.1 Pengertian Konsep Diri
Konsep diri adalah aspek diri yang paling penting, konsep diri bukanlah faktor yang dibawa sejak lahir, melainkan faktor yang dibentuk dan dipelajari dari
16
pengalaman individu dan berhubungan dengan orang lain. Seperti yang telah dikemukakan oleh para ahli, bahwa konsep diri merupakan persepsi, pandangan
atau pendapat kita mengenai diri kita sendiri yang meliputi dimensi fisik, karakteristik pribadi, motivasi, kelemahannya, kegagalan, dan kepandaiannya.
Menurut Burns 1993:vi “konsep diri adalah satu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan. Pikiran atau pendapat orang lain mengenai diri kita, dan
saperti apa diri kita yang kita inginkan”. Broks dalam Rakhmat 1989:99 ‘mendefinisikan konsep diri sebagai segala persepsi tentang diri sendiri, secara
fisik, sosial, dan psikologis yang diperoleh berdasarkan pengalaman dan interaksi dengan orang lain’. Menurut Santrock 2002:356 ”konsep diri mengacu pada
evaluasi bidang spesifik dari diri sendiri”. Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah
pandangan individu dari apa yang dipikirkan secara fisik, sosial dan psikologis yang diperoleh dari interaksi dengan orang lain.
2.2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
Rakhmat 2004:101-104 ”berpendapat bahwa faktor yang mempengaruhi konsep diri adalah faktor orang lain dan faktor kelompok rujukan reference
group . Kita mengenal diri kita dengan mengenal orang lain lebih dahulu.
Bagaimana anda menilai diri saya, akan membentuk konsep diri saya. Burns 1993:189-209 menyebutkan beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi pembentukan konsep diri seseorang, antara lain: 1
Diri Fisik dan Citra Tubuh Citra tubuh merupakan gambaran yang dievaluasikan mengenai diri fisik,
perasaan-perasaan yang bersangkutan dengan tubuh dan citra tubuh menjadi inti dari konsep diri. Di dalam tahun pertama dari kehidupan,
17
tubuh dan penampilan merupakan hal yang penting dalam mengembangkan pemahaman tentang konsep diri seseorang.
2 Keterampilan Berbahasa
Perkembangan bahasa akan membantu perkembangan konsep diri. selain itu, simbol-simbol bahasa juga dapat membentuk dasar dari pandangan
tentang diri. penggunaan bahasa verbal dapat membendakan individu satu dengan individu lain.
3 Tanggapan dari Orang-Orang yang Dihormati
Selain citra tubuh dan keterampilan berbahasa, konsep diri juga dapat dipengaruhi oleh tanggapan dari orang yang dihormati. Orang-orang yang
dihormati memainkan sebuah peranan yang menguatkan dalam definisi diri. adapun orang-orang yang dihormati dan menjadi sumber konsep diri,
adalah 1 orang tua, memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pengembangan konsepsi diri karena orang tua merupakan sumber otoritas
dan sumber kepercayaan. Orang tua merupakan sumber utama dalam memberikan kasih sayang, 2 Teman sebaya, kelompok teman sebaya
mempunyai pengaruh yang sangat besar pada sikap individu. Kelompok teman sebaya mampu menumbuhkan perasaan harga diri, memberikan
dukungan, kesempatan untuk mempraktekkan dan melatih diri dalam menyiapkan masa pendewasaan selanjutnya.
Hurlock 1994:235 “mengatakan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsep diri adalah usia kematangan, penampilan diri, kepatuhan
seks, nama dan julukan, hubungan keluarga, teman-teman sebaya, kreativitas dan cita-cita”.
Joecinta F Rini Konsep Diri, dalam e-psikologi.com menjelaskan faktor yang mempengaruhi konsep diri:
1 Kegagalan
Kegagalan yang terus-menerus cenderung akan membuat seseorang berpikir tentang kemampuan yang dimilikinya. Kegagalan terjadi
membuat orang merasa dirinya tidak berguna.
2 Depresi
Orang yang mengalami depresi cenderung memiliki pemikiran negatif, menilai dirinya sendiri. Biasanya orang tersebut kurang
survive menjalani segala tantangan hidup.
3 Kritik internal
Kritik pada diri sendiri diperlukan untuk menjadi rambu-rambu dalam bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma yang ada pada
masyarakat agar dapat diterima dengan baik.
18
4 Pola asuh orang tua
Sikap positif yang ditunjukan oleh orangtua dapat dijadikan cermin anak-anaknya, sikap positif akan menumbuhkan konsep dan
pemikiran yang positif pada anak.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor yang dapat mempengaruhi konsep diri adalah orang lain, kelompok rujukan
dan pengaruh diri lingkungan sekitarmasyarakat perasaan-perasaan yang bersangkutan dengan tubuh dan citra tubuh menjadi inti dari konsep diri. Semakin
bertambahnya usia individu mampu menciptakan konsep diri yang positif. Kasih sayang dan perhatian orangtua mampu menciptakan konsep diri yang baik,
penerimaan di lingkungankelompok menjadi langkah awal dalam mempersiapkan individu dalam menuju dan mempengaruhi konsep diri selanjutnya.
2.2.1.3 Ciri-Ciri Konsep Diri