Sampel dan Teknik Sampling

50 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Sugiyono 2006:55 “mengatakan Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyeksubyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sugiyono 2008:117 “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Jatibarang Brebes Tahun Ajaran 2010 2011. Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Jatibarang Brebes Kelas Jumlah VIII A 38 VIII B 38 VIII C 38 VIII D 38 VIII E 38 VIII F 38 VIII G 38 VIII H 38 VIII I 38 Jumlah Total 342

3.3.2 Sampel dan Teknik Sampling

“Sampel adalah sebagian dari populasi” Azwar, 2007:79. Sedangkan menurut Arikunto 1998:117 “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional random sampling atau sampel imbangan. Teknik sampling ini dinamakan demikian karena dalam mengambil sampelnya, peneliti 51 mengambil subyek dalam populasi secara seimbang. Maksudnya yaitu tiap kelas diambil sesuai besar kecilnya jumlah siswa dan diambil secara acak. Hal ini bertujuan agar individu dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Pengambilan sampel ini diawali dengan melihat persebaran siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Jatibarang Brebes yang berjumlah 342 siswa, berdasarkan data tersebut maka diambil secara proposional dengan cara random atau acak sehingga mendapatkan sampel yang akan dijadikan penelitian. Berdasarkan pendapat diatas, maka penelitian ini, untuk ukuran jumlah sampelnya sebagian dari jumlah populasi yang ada, yang jumlahnya 342 siswa. Arikunto 2006: 134 mengemukakan bahwa jumlah sampel pada penelitian, jika populasi sedikit 10-15 atau 20-25 jika jumlah populasinya banyak. Pada penelitian ini mengambil 25 untuk ukuran jumlah sampel. Peneliti menggunakan teknik sampling ini karena anggota populasi adalah subyek yang homogen, sehingga semua subyek berhak memperoleh kesempatan untuk terpilih menjadi sampel. Sedangkan cara menentukan sampel pada pengambilan sampel secara random adalah menggunakan cara ordinal. Menurut Hadi 2004:184 cara ini dilakukan dengan mengambil subyek dari atas ke bawah dan mengambil mereka yang bernomor ganjil, genap, nomor kelipatan tiga, lima, dari suatu daftar yang telah disusun. Berikut langkah pengambilan sampel dalam penelitian ini: 1. Membuat daftar nama siswa berdasarkan urutan absen kelas. 2. Menggunakan undian untung-untungan. Secara lebih rinci dapat dilihat dalam tabel berikut: 52 Tabel 3.2 Jumlah sampel 25 dari Populasi No Kelas Populasi Sampel 1. VIII A 38 10 2. VIII B 38 10 3. VIII C 38 10 4. VIII D 38 10 5. VIII E 38 10 6. VIII F 38 10 7. VIII G 38 10 8. VIII H 38 10 9. VIII I 38 10 Jumlah total 342 90 3.4 Metode dan Alat Pengumpulan Data 3.4.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu teknik yang digunakan atau ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh data untuk menguji hipotesis penelitian. Metode pengumpulan data merupakan proses yang sangat penting dalam penelitian. Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka. Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kontinum yaitu data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Data yang diperoleh berupa data interval dan ratio. Data interval adalah data yang jaraknya sama, tetapi tidak memiliki nilai absolute mutlak. Sedangkan data ratio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolut. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP N 2 Jatibarang Kabupaten Brebes. Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 90 siswa. “Terdapat beberapa teknik pengumpulan data yaitu angket, tes, interview, observasi dan dokumentasi, skala psikologi” Arikunto, 2002: 198. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi. 53 3.4.1.1 Skala Psikologis Menurut Azwar 2005: 3 “skala psikologi merupakan alat ukur aspek psikologis atau atribut afektif”. Skala psikologis memiliki karakteristik sebagai berikut: 1 Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan. 2 Skala psikologi selalu berisi banyak item karena melalui item inilah perilaku seseorang dapat diterjemahkan. 3 Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah, semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur Azwar, 2005: 4. Alasan peneliti menggunakan skala psikologis adalah: 1 Data yang diungkap berupa konstrak atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu atau responden. 2 Digunakan untuk mengungkap atribut tunggal. 3 Penggunaan skala psikologis bersifat praktis, hemat waktu, tenaga, dan biaya. 4 Dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari responden dalam jumlah banyak, dalam waktu singkat. 5 Responden lebih leluasa dalam menjawab pertanyaan skala psikologi karena tidak dipengaruhi oleh sikap mental hubungan antara peneliti dengan responden. 6 Responden mempunyai waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan. 7 Data yang telah terkumpul lebih mudah dianalisis, sebab pertanyaan yang diajukan kepada setiap responden adalah sama. 54

3.4.2 Alat Pengumpulan Data