5. Guru memberikan permasalahan dengan membagi flashcard yang telah
diisi dengan aksara Jawa dan sandhangan guna menciptakan sebuah kata sebagai dasar pembentukan sekenario kerja.
6. Siswa diberikan waktu selama 5-10 menit untuk membuat kata dari
flashcard yang telah dibagi. 7.
Secara bergiliran tiap kelompok diminta mendemonstrasikan kinerja masing-masing.
8. Kelompok lain memberikan masukan pada setiap demonstrasi yang
dilakukan. 9.
Guru memberikan penjelasan secukupnya untuk mengklarifikasi.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian yang dilakukan Parmaningsih 2010 dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Membaca dan Menulis Permulaan Melalui Metode Flashcard pada
Siswa Kelas I SD Negeri Pandanwangi 4 Kecamatan Blimbing Kota Malang. Menggunakan menggunakan metode flash card pada siswa kelas 1 SD Negeri
Pandanwangi 4 kota Malang dapat meningkatkan hasil belajar membaca dan menulis permulaan. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa ketuntasan
kelas mencapai 71,21 71 dan pada siklus II ketuntasan kelas mencapai 86,16 86. Dengan demikian, terjadi peningkatan sebesar 14,95 15 dari siklus I ke
siklus II. Penelitian yang dilakukan
Nurkhakim 2011 yang berjudul “Mening- katkan Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia Dalam Keseharian di SD
Tegalwangi 01 Kabupaten Tegal Melalui Model pembelajaran Modeling The Way
“. Menggunakan Modeling The Way dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan berbicara siswa meningkat dan keberanian siswa dalam berbicara
semakin berani dan tidak takut salah. Hal ini ditunjukkan pada pembelajaran awal sebelum menggunakan pendekatan Modeling The Way dari 45 siswa kelas VI
hanya 16 siswa yang sudah aktif berbicara bahasa Indonesia dengan prosentase 36 sedangkan 29 siswa masih pasif dalam berbicara dengan prosentase 64.
Setelah dalam pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan Modeling The Way maka diperoleh data siswa yang aktif berbicara menjadi 41 siswa atau 91
sedangkan 4 siswa atau 9 dilakukan pembinaan individual. Penelitian yang dilakukan Halim 2011
yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Materi Pokok Sholat Id Dengan Menggunakan Strategi Modeling
The Way Pada Siswa Kelas IV MIS Jenggot 03 Pekalongan Selatan” menyim-
pulkan bahwa model pembelajaran Modeling The Way dapat mening-katkan hasil belajar pada mata pelajaran fiqih materi pokok sholat Id. Hal ini ditunjukkan pada
siklus I ada 13 siswa atau 41 yang tuntas naik menjadi 17 siswa. Pada siklus II naik menjadi 22 siswa atau 68 dan pada tindakan siklus III tingkat ketuntasan
mencapai 29 siswa atau 91. Demikian juga pada keaktifan belajar siswa juga menalami peningkatan dimana pada siklus I ada 18 siswa atau 56 naik menjadi
22 siswa atau 69 pada siklus II dan pada tingkatan siklus III sudah mencapai 28 siswa atau 87 yang termotivasi.
Dari penelitian di atas melalui Modeling The Way dengan media Flashcard dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Selanjutnya kajian empiris tersebut di-
jadikan acuan untuk menguatkan penelitian peneliti yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa Melalui Modeling The Way Dengan Media
Flashcard Pada Siswa Kelas IV SDN Mangkangkulon 01 Semarang”.
2.3 KERANGKA BERPIKIR