Ada dua hal penting yang menjadi pokok permasalahan dalam analisis faktor Sumertajaya, 2006, yaitu :
1. Mengidentifikasikan struktur. 2. Menduga parameter loading faktor dan ragam sistematik.
3. Interpretasi faktor
2.7. Regresi Linear
Istilah regresi linear berasal dari telaah kebakaan yang dilakukan oleh Sir Francis Galton 1822-1911 yang membandingkan tinggi badan anak laki-
laki dengan tinggi badan ayahnya. Galton menunjukkan bahwa tinggi badan anak laki-laki dari ayah yang tinggi setelah beberapa generasi mengalami
kemunduran regressed mendekati nilai tengah populasi. Sekarang istilah regresi diterapkan pada semua jenis peramalan dan tidak harus berimplikasi
suatu regresi mendekati nilai tengah populasi Walpole, 1995.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Persaingan yang ketat di dalam dunia perbankan syariah membuat BTN Syariah mengambil langkah untuk membuka sembilan Kantor Cabang
Syariah KCS baru pada tahun 2007. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan. Salah satu faktor tersebut
adalah SDM kompetitif. Hal ini tidak dapat lepas dari motivasi kerja yang tinggi dari setiap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Faktor yang
diduga berpengaruh terhadap motivasi kerja adalah faktor hygiene dan faktor motivator. Penentuan faktor-faktor tersebut mengacu pada Teori Dua Faktor
Herzberg. Faktor-faktor tersebut perlu dikaji untuk memahami pengaruhnya terhadap motivasi kerja karyawan. Jika karyawan memiliki motivasi yang
tinggi untuk bekerja, maka produktivitas perusahaan akan meningkat. Kaitan antara motivasi kerja dengan budaya organisasi adalah budaya
organisasi dapat menyebabkan motivasi kerja karyawan tinggi atau rendah. Organisasi yang memiliki budaya tertanam kuat atau dalam, dapat dipastikan
beranggotakan para individu yang bermotivasi dan berkomitmen tinggi. Anggota-anggota ini akan rela mengorbankan dirinya demi tercapainya
tujuan organisasi. Budaya yang lemah membuat karyawan menjadi tidak mampu mengidentifikasi dirinya dengan tujuan organisasi dan bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan organisasi. Budaya lemah telah membuat karyawan memiliki loyalitas keorganisasian yang rendah dan
memiliki motivasi bekerja hanya untuk mencari uang. Perusahaan harus dapat menciptakan budaya organisasi yang dapat
meningkatkan motivasi kerja karyawan dan mensosialisasikannya dengan baik. Budaya tersebut nantinya akan diterjemahkan dalam setiap tindakan
dan pengambilan keputusan individu dalam bekerja, sehingga akan mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Pada akhirnya, motivasi kerja yang
tinggi akan meningkatkan produktivitas dan perusahaan akan dapat mencapai tujuannya. Berdasarkan hal tersebut, disusun kerangka pemikiran penelitian