Kabupaten Solok Selatan Kecamatan Sangir Batang Hari

35

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

2.1 Kabupaten Solok Selatan

Kabupaten Solok Selatan merupakan hasil dari perjuangan panjang yang dimulai sejak tahun 1950-an yang ditandai dengan diadakannya Konferensi Timbulun. Pada Konferensi Timbulun saat itu digagas rencana pembentukan sebuah Kabupaten dengan nama Kabupaten Solok Selatan yang memasukan wilayah Kecamatan Pantai Cermin Surian, Sungai Pagu Muaro Labuh dan Sangir Lubuk Gadang yang di resmikan pada tanggal 7 januari 2004. Kabupaten Solok Selatan berada pada jajaran Pegunungan Bukit Barisan yang termasuk dalam daerah Patahan Semangka. Posisi daerah secara geografis berada pada 01° 17’ 13” - 01° 46’ 45” Lintang Selatan dan 100° 53’ 24”- 101° 26’ 27” Bujur Timur. Dengan luas wilayah lebih kurang 3.590 Km²,Tepatnya berada di bagian Selatan Provinsi Sumatera Barat. Batas-batas wilayah Kabupaten Solok Selatan adalah: Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Solok, Sebelah Selatan dengan Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan, Sebelah Timur dengan wilayah Kabupaten Dharmasraya, dengan Ibu Kotanya Padang Aro dengan jumlah Penduduk saat ini tercatat sebanyak 133.861 jiwa, terdiri dari 65.826 jiwa laki-laki dan 68.035 jiwa perempuan. Di kabupaten Solok Selatan terdapat 7 kecamatan yaitu, Sangir, Sangir Jujuan, Sangir Balai Janggo, Sangir Batang Hari, Sungai Pagu, Pauh Duo dan Koto Parik Gadang Diateh. Secara keseluruhan Kabupaten ini terdiri dari 39 nagari dan 215 jorong. Tiap Kecamatan ini memiliki luas yang bervariasi. Universitas Sumatera Utara 36 Kecamatan terluas adalah Kecamatan Sangir Batang Hari dengan luas 752 km2 dan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh dengan luas 673 km2. Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Sangir Jujuan dengan luas 279 km2 dan Kecamatan Pauh Duo dengan luas 265 km2. Beberapa objek wisata yang terdapat di Kabupaten Solok Selatan seperti gunung kerinci, air terjun, arung jeram batang liki, air malanca, pemandian air panas, tugu PDRI, Kebun teh, rumah gadang Istana Rajo Balun, dan lain-lain.

2.2 Kecamatan Sangir Batang Hari

Kecamatan Sangir Batang Hari berdasarkan letak geografis berada pada 01° 00’ 59” - 01° 22’ 24” Lintang Selatan dan 101° 11’ 04”- 101° 38’ 09” Bujur Timur, berada pada ketinggian 350 meter dari perukaan laut,dengan curah hujan 230.96 mmbln. Luas daerah Kecamatan Sangir Batang Hari Adalah 279 km2dan batas daerahnya: Sebelah Utara : Kabupaten Dharmasraya Sebelah Selatan : Kecamatan Sangir Jujuan Sebelah Barat : Kabupaten Dharmasraya Sebelah Timur : Kabupaten Dharmasraya Kecamatan Sangir Batang Hari terbagi dalam 7 Tujuh Nagari yaitu: Nagari Ranah Pantai cermin RPC, Nagari Abai, Nagari Sitapus, Nagari Susun Tangah, Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan, Nagari Lubuk Ulang Aling Tengah, dan Nagari Lubuk Ulang Aling. Tabel 1: Persentase Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaannya No Jenis Penggunaan Luas Ha Persentase 1 Lahan Sawah 136.66 0.49 2 Bangunan Halaman Sekitarnya 2.090.4 7.47 Universitas Sumatera Utara 37 3 TegalKebun 288.82 1.03 4 LadangHuma 95.40 0.34 5 Sementara Tidak Diusahakan 38.54 0.14 6 Hutan Negara 20.482 71.31 7 Perkebunan 4.694.9 16.77 8 Lahan Kering Lainnya 174.28 0.62 9 Rawa-Rawa 10 Padang Rumput Jumlah 28 001 100.00 Sumber: Kantor UPTD Pertanian Kec. Sangir Batang Hari Nagari Abai Menurut tambo Minangkabau, orang Minangkabau adalah keturunanIskandar Zulkarnain yang pernah berkuasa sampai ke India abad ketigasebelum Masehi. Mereka datang ke Selatan dan kandas di Gunung Merapitepatnya di suatu tempat yang bernama Pariangan. Dari sanalah merekaberkembang dan menyebar ke sekitar Gunung Merapi yang dikenaldengan Luhak Nan Tigo yaitu, Luhak Tanah Agam, Luhak Tanah Datar danLuhak Lima Puluh Koto. Dari ketiga luhak inilah mereka menyebar lagike daerah lainnya seperti Solok, Pasaman, Pesisir Selatan, Pariaman, danSawah Lunto Sijunjung.

2.3 Kenagarian Abai