22
2. Penyalur Kemasan
Penyalur Kemasan memiliki satu divisi khusus yang menangani langsung semua bentuk hubungan dengan perusahaan lain, yakni Sales
Representative . Sales Representative merupakan pintu dari semua
hubungan yang terjalin. Semua kegiatan dari perekrutan mitra baru, penanganan isu, klaim pelanggan, ataupun masalah yang timbul akan
ditangani oleh divisi ini kemudian ditindaklanjuti oleh divisi lain yang terkait. Penyalur Kemasan cukup kritis dalam menyeleksi rekan kerja yang
akan dilibatkan dalam hubungan bisnis. Adapun kriteria yang dilihat yaitu ;
a. Latar belakang perusahaan
Kinerja dari sebuah perusahaan dapat dinilai dan dilihat dari seberapa lama perusahaan tersebut bertahan dalam bisnisnya. Pengalaman
dibutuhkan pada saat menjalani bisnis, pihak penyalur kemasan ini lebih mengutamakan melakukan kerja sama dengan perusahaan –
perusahaan yang telah lama bergerak di bidangnya. b.
Pembayaran Kemampuan dalam membayar merupakan awal dari sebuah hubungan
bisnis, keberlangsungan suatu bisnis tidak lepas dari adanya finansial yang menyokongnya.
c. Kreditabilitas
Kemampuan untuk membayar tanggungan tiap bulan.
C. KEBIJAKAN PERUSAHAAN
1. PT Nestlé Indonesia
Kualitas dari produk hanya bisa diciptakan dari bahan yang tepat serta berkualitas juga. Kualitas merupakan hasil dari usaha bersama, Nestlé
Indonesia tidak dapat memenuhi tujuan kualitas serta memecahkan masalah atau tantangan yang timbul tanpa bantuan rekan bisnis salah
satunya adalah Penyalur Kemasan. Penyalur Kemasan harus mengetahui sejauh apa kemasan yang mereka pasok memenuhi persyaratan, Nestlé pun
harus mampu mengkomunikasikan persyaratan yang dimilikinya
23 Nestlé Indonesia terus – menerus meningkatkan komitmennya
untuk mengikuti dan menghormati undang-undang dan peraturan setempat yang berlaku di setiap negara. Kebijakan merupakan hal penting sebagai
dasar atau pondasi perusahaan beserta fungsi penunjangnya untuk menjalankan perannya secara benar, tepat, dan utuh. Berikut beberapa
kebijakan yang merefleksikan betapa pentingnya menjalin kerja sama dengan penyalur kemasan, diantaranya ;
a. Corporate Business Principles Prinsip Bisnis Perusahaan
Nestlé Indonesia berpedoman pada kejujuran, keutuhan, dan keadilan dalam semua aspek di proses bisnisnya. Hal tersebut juga
diharapkan dapat diterapkan pada semua mitra bisnis serta penyalur bahan, barang, ataupun jasa. Nestlé Indonesia hanya setuju dan ingin
melakukan hubungan kerja sama dengan penyalur yang bereputasi baik serta menerapkan standar kualitas. Hubungan kerja sama yang
terjalin secara rutin dievaluasi agar kualitas tersebut dapat diperbaiki secara berkesinambungan. Semakin erat hubungan yang terjalin antara
pihak penyalur dan perusahaan, terdapat kemungkinan penyalur tersebut menjadi penyalur diutamakan preferred supplier dari bahan,
barang , atau jasa yang disalurkannya. Pihak Nestlé Indonesia akan menjaga standar tertinggi dari
integritas dan kompetensi profesional dalam semua hubungan bisnis. Sanksi akan diberikan ketika terdapat penyalahgunaan dari pedoman
dan standar perusahaan. Hubungan kerja sama yang terjalin didasarkan pada prinsip saling percaya, kejujuran, dan profesionalisme dalam
konteks ekonomi pasar bebas. b.
Quality Policy Kebijakan Kualitas Berikut kutipan Kebijakan Kualitas Quality Policy dari PT
Nestlé Indonesia ; 1.
Keberhasilan tercipta karena kualitas 2.
Pelanggan didahulukan 3.
Kualitas adalah suatu keunggulan kompetitif 4.
Kualitas merupakan suatu usaha bersama
24 5.
Kualitas diciptakan oleh manusia 6.
Kualitas adalah tindakan c.
Principles of Purchasing Prinsip dalam Pembelian Purchasing
atau pembelian adalah sebuah strategi dalam pencarian bahan, materi, maupun jasa yang paling tepat sesuai dengan
tujuan dan diharapkan dengan biaya total sistem paling optimal. Prinsip ini menyatakan penyalur harus menjamin bahwa bahan yang
disalurkan terbebas dari kerusakan dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Berdasarkan prinsip dalam pembelian, Purchasing
Department secara aktif berpartisipasi sebagai rantai utama dalam
pendekatan rantai suplai yang terintegrasi yang bertujuan untuk 1.
Mengantarkan keuntungan kompetitif yang langgeng , terkuantifikasi kepada perusahaan, dan pemenuhan kepuasan
untuk semua klien internal 2.
Meningkatkan kekuatan pembelian perusahaan 3.
Memenuhi syarat perusahaan untuk bahan, barang, dan jasa dengan jumlah sesuai dan waktu yang tepat secara efisien
4. Menyumbang terhadap pertumbuhan dan keuntungan
perusahaan 5.
Mengembangkan kerja sama dengan penyalur yang menekankan pada nilai dengan cara melampaui sifat tradisional yang hanya
berpatokan pada harga 6.
Meningkatkan rasa bersaing antar penyalur untuk memberikan hasil yang terbaik
7. Secara berlanjut memantau kinerja, ketahanan kerja, dan
kelangsungan hubungan dari penyalur d.
Quality System Sistem Kualitas Sistem Kualitas Nestlé merupakan tulang punggung dari sistem
kualitas di perusahaan ini. Sistem Kualitas ini memiliki unsur yang mewakili aktivitas yang berkaitan dengan kualitas. Unsur tersebut
direkomendasikan untuk digunakan karena bersifat mandatory wajib. Terdapat dua unsur yang berhubungan yaitu:
25 1.
Penyalur Operasi produksi bergantung pada sejumlah besar bahan,
berkisar dari bahan pertanian kopi atau susu, bahan setengah jadi bubuk cokelat atau campuran vitamin, kemasan , hingga bahan
penunjang lainnya. Oleh karena itu PT Nestlé Indonesia bergantung pada sejumlah besar penyalur sehingga penyalur harus
dipertimbangkan sebagai bagian dari rantai suplai Supply Chain. Penyalur merupakan mitra kerja dan memiliki sumbangsih
yang nyata terhadap kesuksesan perusahaan. Untuk alasan tersebut, perusahaan lebih menginginkan melakukan kerja sama
dengan penyalur tertentu yang dipilih secara seksama dengan maksud mencapai sebuah hubungan kemitraan. Merupakan
kebijakan perusahaan untuk menawarkan bantuan teknis kepada penyalur apabila hasil pengembangan terhadap kualitas dan
ketahanan dari bahan tersebut dapat meningkatkan nilai tambah. PT Nestlé Indonesia menciptakan sebuah pedoman dalam
mengatur hubungan kerja sama dengan penyalur yakni Sistem Jaminan Kualitas Penyalur Supplier Quality Assurance System
yang menjabarkan garis besar persyaratan kualitas dan prosedur tentang penilaian sebagai dasar untuk menjalin kemitraan dengan
penyalur. Sistem ini akan dijelaskan lebih lanjut pada bab berikutnya.
Agar kemitraan dengan penyalur dapat terjalin dengan baik perusahaan melalukan pertemuan yang rutin dan menjalin
komunikasi yang baik dengan pihak penyalur tersebut, agar dapat bersama – sama meninjau kinerja kualitas, menyelesaikan
masalah, serta mengembangkan program perbaikan yang berkesinambungan.
Penyalur bertanggung jawab untuk mengirimkan bahan sesuai dengan spesifikasi yang diberikan serta menjamin bahwa
bahan tersebut bebas dari segala hal yang dapat membahayakan atau zat beracun. Dalam semua kasus penyalur harus mampu
26 menjamin bahwa barang yang dikirim tersebut sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Sebagai bukti dari jaminan tersebut, sertifikat pemenuhan peraturan terutama untuk kemasan dan
barang pendukung atau sertifikat analisis sangat dibutuhkan. Merupakan tanggung jawab perusahaan untuk melakukan
pengujian yang tepat seperti audit penyalur atau inspeksi penyalur, untuk memastikan bahwa sertifikat tersebut berlaku
valid. 2.
Kemasan dan Bahan Pendukung Lain Kualitas dari bahan pengemas kemasan tidak boleh
diabaikan. Kemasan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari produk yang dibeli oleh konsumen. Kemasan penting untuk
menjaga produk, membantu untuk memastikan keamanan dan kualitasnya, mempertahankan umur simpan, sebagai pembawa
informasi promosi dan pesan, serta memberikan kenyamanan kepada konsumen. Kemasan harus kokoh saat pengisian produk
berlangsung dan pada saat proses berikutnya, termasuk ketika terdapat perlakuan panas untuk produk sterilisasi.
Pada sisi lain, kemasan merupakan unsur utama yang mempertemukan konsumen dengan perusahaan ini. Kemasan akan
dilihat dan dipegang terlebih dahulu sebelum isinya dikonsumsi, hal ini akan mempengaruhi konsumen dalam memilih. Sehingga
kemasan harus dapat menarik perhatian dan dapat meningkatkan “brand image” dari perusahaan. Kemasan harus didesain agar
dapat memberikan kenyamanan melalui informasi, bentuk kemasan, serta kemudahan dalam membuka dan menutup produk.
Kemasan yang diciptakan selain untuk menarik perhatian pada saat dipasarkan juga harus ramah terhadap lingkungan. Hal
ini harus diperhatikan karena PT Nestlé Indonesia peduli terhadap lingkungan. Semua hal diatas harus dipenuhi dan dijadikan
pertimbangan pada saat menciptakan suatu kemasan. Sebagai tambahan, syarat dan peraturan yang mencakup bahan tambahan
27 dari komponen plastik maupun migrasi dari senyawa berbahaya
dari kemasan menuju produk makanan maupun minuman harus diperhatikan.
Sejak bahan pengemas menjadi produk yang diciptakan secara industri maka sangat mungkin untuk membuat kemasan
dengan spesifikasi yang sangat rinci untuk memenuhi Quality Assurance System
. Inspeksi dan kontrol kualitas harus bisa didelegasikan kepada penyalur sejelas mungkin.
2. Penyalur Kemasan