20 kesesuaian, identifikasi kecenderungan, serta untuk menentukan tindakan
pencegahan maupun tindakan koreksi guna perbaikan berkesinambungan ke arah kepuasan konsumen dan pelanggan.
5.
Perbaikan Berkesinambungan
Perbaikan berkesinambungan merupakan unsur dari aktivitas yang membawa perusahaan untuk mendapatkan dan memelihara kepercayaan
serta kesukaan konsumen dan demi tercapainya tujuan “ Zero defect and No Waste
” dengan daya saing dan keunggulan. Perbaikan berkesinambungan melibatkan semua pekerja. Proses perbaikan
berkesinambungan mencakup : a.
Pengidentifikasian daerah untuk perbaikan dengan mengevaluasi data yang berhubungan dengan kualitas, hasil dari verifikasi, kehadiran,
dan pemecahan isu. b.
Menetapkan dan memilih target perbaikan; mengembangkan dan mengimplementasikan suatu tindakan untuk memenuhi target tersebut.
c. Verifikasi penerimaan target dan merumuskan kesuksesan tersebut.
B. KOMITMEN DAN KETERLIBATAN MANAJEMEN
1. PT Nestlé Indonesia
PT Nestlé Indonesia sadar akan fakta bahwa kesuksesan dari perusahaan merupakan cerminan dari profesionalisme, tingkah laku, dan
sikap tanggung jawab dari pihak manajemen serta pekerjanya. Oleh karena itu pengerahan orang yang tepat, pengembangan, serta pelatihan yang
diadakan sangatlah penting. Hal tersebut merupakan komitmen dari perusahaan ini dalam memulai suatu hubungan kerja sama. Departemen
yang terlibat dalam hubungan kerja sama dengan penyalur dinamakan Kelompok Lintas Fungsi Cross Functional Team, yang terdiri dari ;
a. Purchasing Department
Departemen ini berfungsi mengkoordinasikan proses serta aktivitas yang berkaitan dengan pencarian bahan materials sourcing
yakni seleksi penyalur dan mengkomunikasikan kualitas kemasan
21 sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan kepada penyalur yang
bersangkutan, menerima komentar atau perbaikan proposal, serta memastikan semua spesifikasi yang diberikan telah diterima. Fungsi
lainnya yaitu bertanggung jawab untuk menangani semua hal yang berkaitan dengan perniagaan.
b. Manufacturing - Packaging Services
Departemen ini berperan dalam mengembangkan produk baru dan menyesuaikan formula yang telah tercipta dalam skala industri.
Dalam pengembangan produk baru, departemen ini harus mengutamakan kualitas dan keamanan pangan dengan menggunakan
bahan mentah, kemasan serta proses yang tepat. Departemen ini juga bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan formulasi, standar,
spesifikasi dan kondisi perakitan untuk semua produk yang diproduksi.
c. Quality Assurance Department
Departemen ini bertanggung jawab dalam pembuatan sistem Supplier Quality Assurance
; mengkoordinasi penilaian penyalur supplier assessment serta secara resmi memberi penyetujuan
terhadap penyalur kemasan supplier approval. Hal ini dilaksanakan agar dapat memastikan bahwa kemasan yang digunakan dalam
produksi serta ketika produk dilepas ke pasaran memenuhi standar kualitas, dengan cara bertanggung jawab dalam praktek
pengimplementasian dari sistem kualitas yang relevan. d.
Regulatory AffairsDepartment Departemen ini memiliki peran dalam mengikuti
perkembangan dari peraturan dan bertanggung jawab dalam memastikan bahwa produk yang diproduksi dan dijual memenuhi
peraturan yang berlaku di tempat produk tersebut dipasarkan. Unit ini berperan aktif dalam memantau perkembangan peraturan yang berlaku
dengan menyediakan masukan yang dibutuhkan mengenai peraturan apa saja yang dibutuhkan ketika kemasan baru akan digunakan.
22
2. Penyalur Kemasan