12
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Keadaan Geografi Propinsi Bali Propinsi Bali terdiri dari beberapa
pulau, yakni Pulau Bali sebagai pulau terbesar, Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa
Ceningan, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Serangan terletak disekitar kaki pulau Bali,
dan Pulau Menjangan yang terletak di bagian barat pulau Bali.
Daerah pemerintahan Propinsi Bali saat ini terbagi menjadi delapan kabupaten
dan satu kota, yakni Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Karangasem, Klungkung,
Bangli, Buleleng dan Kota Denpasar. Luas wilayah Propinsi Bali secara keseluruhan
adalah 5.632,86 km
2
0,29 dari luas kepulauan Indonesia.
Tabel 2. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Propinsi Bali.
Kabupaten Luas km
2
Jembrana 841,8
Tabanan 839,33
Buleleng 1365,88
Badung 542,5
Gianyar 368
Bangli 520,81
Karangasem 839,54
Klungkung 315
total 5632,86
4.2. Kesesuaian Tanah
Berdasarkan pada Peta Tanah Tinjau Propinsi
Bali, wilayah
yang memiliki
kesesuaian sangat sesuai terluas adalah daerah Tabanan, Jembrana dan Buleleng. Dari
keseluruhan analisa tanah, hampir semua jenis tanah di Bali layak untuk dijadikan media
tumbuh tanaman Salak Bali ini, namun selain kesesuaian
tanah, kesesuaian
dengan komponen lain harus diperhatikan juga seperti
kesesuaian iklim ataupun ketinggian. Tabanan memiliki luas tanah terluas
untuk kesesuaian sangat sesuai, dengan total luas 709,65 km
2
untuk kelas sangat sesuai, 105,18 km
2
untuk kelas sesuai, 24,5 km
2
untuk kelas sesuai marjinal. Hamper diseluruh wilayah Propinsi Bali tidak ditemukan daerah
dengan kelas kesesuaian tanah tidak sesuai N. Hal ini dapat diartikan Salak Bali dapat
dibudidayakan hampir diseluruh wilayah Propinsi Bali karena memiliki kesesuaian
tanah yang cocok. Gambar 7. Peta kesesuaian tanah tanaman
Salak Bali Salacca edulis Reinw. Tabel 3. Luas wilayah tanaman salak Bali
berdasarkan kesesuaian tanah di tiap- tiap kabupaten, Propinsi Bali.
4.3. Kesesuaian Iklim
Hasil tumpang tindih overlay dari unsur iklim curah hujan dan suhu udara
menggambarkan daerah-daerah yang memiliki kesesuaian iklim untuk tanaman salak.
Seluruh wilayah kajian penelitian umumnya memiliki kondisi yang optimum untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman salak.
Suhu udara rata-rata di Propinsi Bali berkisar antara 18°-27° C, dimana masuk
kedalam kelas kesesuaian sangat sesuai S1 dan sesuai S2. Hal ini diakibatkan variasi
suhu di daerah tropis tidak terlalu besar, sehingga
parameter suhu udara bukan
merupakan faktor
penghambat untuk
pertumbuhan dan perkembangan Salacca edulis
Reinw. Curah hujan memiliki variasi yang
cukup besar di Propinsi Bali. Umumnya curah hujan dipengaruhi oleh topografi daerah
setempat. Perbedaan curah hujan ini masih masuk dalam kelas kesesuaian sangat sesuai
S1, sesuai S2 dan kurang sesuai S3.
Kabupaten S1 km
2
S2 km
2
S3 km
2
N km
2
Jembrana 655,12
12,67 174,01
Tabanan 709,65
105,18 24,5
Buleleng 621,12
200,13 544,63
Badung 218,6
124,08 199,82
Gianyar 368
Bangli 17,14
503,67 Karangasem
326,03 513,51
Klungkung 80,95
195,77 38,28
Total 2628,61
637,83 2366,42
13
Gambar 8. Peta kesesuaian iklim tanaman Salak Bali Salacca edulis Reinw.
Berdasarkan Peta Kesesuaian Iklim ini, daerah sangat sesuai S1 mencangkup
hampir semua daerah Propinsi Bali, dengan luas area 3611,46 km
2
. Untuk daerah dengan kelas sesuai S2 mencangkup area seluas
1958,08 km
2
, sedangkan
untuk kelas
kesesuaian kurang sesuai hanya mencangkup area seluas 63,59 km
2
. Tabel 4. Luas wilayah tanaman salak Bali
berdasarkan kesesuaian iklim di tiap- tiap kabupaten, Propinsi Bali.
Kabupaten S1 km
2
S2 km
2
S3 km
2
N km
2
Jembrana 841,8
Tabanan 298,51
522,94 17,88
Buleleng 1020,16
322,06 23,66
Badung 416,77
125,73 Gianyar
209,92 158,08
Bangli 73,83
446,98 Karangasem
525,99 291,5
22,05 Klungkung
224,21 90,79
Total 3611,19
1958,08 63,59
4.4. Kesesuaian Ketinggian Topografi
sangat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman salak Bali Salacca edulis
Reinw., sedangkan untuk kelerengan, karena dianggap tidak begitu mempengaruhi
pertumbuhan maka tidak dimasukkan kedalam kriteria pengkelasan. Menurut Mahyar 1993,
tanah yang berada di kemiringan, lereng bukit, atau lembah masih memungkinkan untuk
ditanami salak. Daerah pegunungan atau perbukitan asalkan ketinggiannya tidak lebih
dari 900 meter di atas permukaan laut masih dapat dimanfaatkan.
Salak tumbuh subur pada daerah dengan ketinggian antara 0-300 meter diatas
permukaan laut. Batas toleransi ketinggiannya adalah 900 mdpl, lebih dari itu tanaman salak
akan sulit untuk berbuah. Ketinggian daerah di Bali bervariasi
dari 0 mdpl sampai lebih dari 3000 mdpl. Relief dan topografi Pulau Bali digambarkan
dengan membentangnya
pegunungan ditengah-tengah yang memanjang dari barat
ke timur. Diantara pegunungan tersebut terdapat gunung berapi yaitu Gunung Batur
1.717 meter dan Gunung Agung 3.142 meter. Sedangkan gunung yang tidak
berapimati
diantaranya adalah
Gunung Merbuk 1.356 meter, Gunung Patas 1.414
meter dan Gunung Seraya 1.058 meter serta beberapa
gunung lainnya.
Adanya pegunungan tersebut menyebabkan wilayah
Bali secara geografis terbagi dalam 2 dua bagian, yakni :
o Bali Utara dengan dataran rendah
yang sempit dan kurang landai. o
Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai.
Gambar 9. Peta kesesuaian
ketinggian tanaman Salak Bali Salacca edulis
Reinw. Wilayah penelitian yang memiliki
ketinggian sesuai untuk tanaman salak umumnya lebih banyak ditemukan di Bali
Selatan, dengan luas total wilayah sangat sesuai S1 untuk tanaman salak adalah
3458,35 km
2
, sesuai S2 dengan total luas 825,381 km
2
, sesuai marjinal S3 dengan total luas 328,09 km
2
dan untuk wilayah tidak sesuai N dengan total luas 1022,61 km
2
. Daerah
Karangasem memiliki
kisaran ketinggian daerah mulai dari 0 mdpl hingga lebih dari 3000 mdpl. Pegunungan
yang membentang
ditengah-tengah menyebabkan daerah utara memiliki topografi
yang beragam, cenderung berlereng dan wilayahnya sempit. Sedangkan daerah selatan
lebih landai dan cenderung lebih luas.
14
Tabel 5. Luas wilayah tanaman salak Bali berdasarkan kesesuaian ketinggian di
tiap kabupaten, Propinsi Bali.
Kabupaten S1 km
2
S2 km
2
S3 km
2
N km
2
Jembrana 689,76
89,03 21,01
42 Tabanan
561,51 98,69
21,44 157,69
Buleleng 834,25
296,26 74,48
160,89 Badung
384,15 19,01
70,61 70,3
Gianyar 169,89
73,85 74,28
49,98 Bangli
79,51 79,6
29,77 331,93
Karangasem 482,87
110,35 36,5
209,82 Klungkung
256,41 58,59
Total 3458,35
825,38 328,09
1022,61
4.5. Kesesuaian Iklim dan Tanah Overlay Peta Kesesuaian Iklim dan