5. Pengolahan Data
Setiap alat diuji dalam selang waktu ± 5 menit dan data jumlah putaran tersimpan di
dalam file data Microsoft Excel. Data jumlah putaran yang tersimpan adalah data sejak Cup
anemometer mulai bergerak hingga Cup anemometer berhenti bergerak. Data yang
dipergunakan untuk menghitung jumlah putaran per detik yaitu data yang berada
ditengah-tengah selang waktu pengukuran putaran Cup mulai stabil.
Untuk mengetahui besarnya kecepatan angin yang dijalankan dengan variable
transformer , yaitu dengan cara mengalikan
jumlah putaran setiap jam dari anemometer kontrol yang telah terkalibrasi dengan
1,25x10
-3
kilometer setiap putaran. Besarnya kecepatan angin dari masing-masing voltase
hasil dari perhitungan tersebut dalam bentuk km jam
-1
. Uji yang dilakukan pada penelitian ini
yaitu uji t, dengan hipotesa nol Ho = μ
1
= μ
2
. Hal ini berarti bahwa data jumlah putaran pada
panjang jari-jari i yang pertama sama dengan data jumlah putaran pada panjang jari-jari i
yang kedua. Dengan hipotesa tandingan H1 =
μ
1
≠ μ
2
, yang berarti sebaliknya.
6. Penentuan Cup yang optimal dan
Kalibrasi Alat. Langkah selanjutnya yaitu penentuan Cup
anemometer yang dapat bekerja secara optimal. Pemilihan Cup yang optimal didasarkan pada
grafik hubungan antara kecepatan angin sumbu x dengan jumlah putaran sumbu y
yang memiliki respon usable range yang paling lebar.
Secara umum kalibrasi alat adalah memberikan perlakuan angin terhadap sensor
dan alat lain yang sudah terkalibrasi, mencatat keluaran dari alat tersebut dan membuat pola
hubungan yang dihasilkan antara alat yang telah dibuat dan alat standar yang telah
terkalibrasi.
7. Perhitungan Momen Inersia
Perhitungan momen inersia dalam setiap perlakuan dihitung secara terpisah, sehingga
dalam setiap Cup anemometer hasil perhitungannya dikalikan 3 jari-jari dan cup.
Tujuan dari perhitungan ini untuk melihat apakah dengan semakin besarnya momen
inersia dari Cup anemometer maka alat tersebut semakin malas untuk bergerak dan
semakin malas untuk berhenti. Adapun rumus dari masing-masing bentuk benda dari
anemometer ini berbeda-beda yaitu sebagai berikut :
Momen inersia untuk benda yang berbentuk batang dengan sumbu putar tegak
lurus dengan batang yang melalui salah satu ujungnya didapat dengan rumus sebagai
berikut, massa total dari batang M didistribusikan secara uniform sepanjang L,
sehingga kerapatan massa linier adalah
ρ = ML, jadi dm = ρ.dx = ML dx, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 12 di
bawah ini :
Gambar 12. Batang uniform dengan sumbu
putar melalui salah satu ujung sehingga momen inersia terhadap sumbu
yang tegak lurus batang yaitu : I =
dm x
L
∫
2
=
∫
L
dx L
M x
2
=
∫
L
dx x
L M
2
=
L
x L
M
3
3 1
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
=
2
3 1
ML
Dan momen inersia dari belahan bola tenis meja yaitu sebagai berikut :
Massa setengah bola berongga, dm = 2 πr
2
dr wg. Yang dimaksud massa di sini adalah
massa suatu shell yang tipis. Bentuk setengah bola merupakan gabungan dari shell-shell yang
tipis berjari-jari r dan tebalnya dr, sedangkan wg adalah massa material per
volume satuan.
Gambar 13. Setengah bola dengan sumbu putar melalui salah satu ujung
Maka perhitungan momen inersianya adalah sebagai berikut :
I =
∫
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
a
g w
dr r
r
2 2
2
2 3
2 π
=
∫
a
dr r
g w
2 4
3 4 π
=
a
r g
w
2 5
5 1
3 4
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
π
=
5
32 15
4 a
g w
π
=
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
32 1
3 2
5 2
2 3
a g
w a
π
Dimana W =
w a
3
5 2 π
, maka I =
2
32 3
2 a
g w
I =
2
3 64
ma
Sedangkan momen inersia untuk benda berbentuk poros bermagnet yang melewati
pusatnya yaitu dengan mengambil elemen massa dm gambar 14. Dimana setiap elemen
massa adalah sebuah cincin berjari-jari r yang tebalnya dr.
Gambar 14. Poros bermagnet dengan sumbu putar melalui pusatnya
Momen inersia untuk setiap elemen adalah r
2
dm dan luas tiap elemen adalah dA = 2 πr dr,
maka massa setiap elemen adalah : dm =
A M
dA =
A M
2 πr dr
Dengan A = πR
2
adalah luas lingkaran, jadi didapat :
I =
∫
dm r
2
=
∫
R
r A
M r
2
2 π
dr =
∫
R
dr r
R M
3 2
2 π
π
=
4 2
4 2
R R
M
=
2
2 1
MR
Sehingga rumus momen inersia untuk benda berbentuk Cup anemometer yaitu :
I = 3
2 2
2
2 1
3 64
3 1
MR ma
ML +
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
+
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN