Gambar 6. Belahan bola tenis meja yang digunakan sebagai Cup
Jari-jari dan Cup yang telah dibuat di timbang dengan menggunakan timbangan digital untuk
diperhitungkan besarnya momen inersia dari anemometer tersebut.
Langkah selanjutnya adalah pembuatan sensor Cup anemometer yaitu proses
penggabungan antara Cup dengan jari-jari. Dalam proses penggabungan digunakan alat
bantu papan penjepit jari-jari, sehingga dalam proses penyatuan antara Cup dan jari-jari, jari-
jari benar-benar berada di tengah-tengah Cup.
Gambar 7. Proses penyatuan antara Cup dengan jari-jari
Cup anemometer yang telah dibuat ditempelkan pada poros bermagnet yang
digunakan sebagai perantara antara Cup anemometer dengan tiang penyangga. Magnet
yang terdapat pada ring digunakan untuk memberikan pulsa terhadap hall sensor yang
ada dibawahnya.
Gambar 8. Poros bermagnet
2. Pembuatan Rangkaian Elektronik
Dalam pengolahan sinyal digital diperlukan ketukan atau aba-aba agar proses
dapat dilakukan secara sinkron. Secara elektronik untuk membangkitkan ketukan
dengan irama yang konstan dikenal sebagai pembangkitan pulsa dengan periode atau
frekuensi yang tetap. Sedangkan untuk pengendalian pulsa itu sendiri ditentukan oleh
nilai komponen resistor dan kapasitor pada circuit
. Perangkat multivibrator yang digunakan
dalam membuat anemometer yaitu perangkat monostable 4047. Perangkat ini dibuat untuk
membangkitkan pulsa digital dari lintasan magnet terhadap hall sensor.
Cup anemometer yang dibuat pada penelitian ini mampu mengukur kecepatan
angin sampai 60 km jam
-1
. Perangkat monostable yang dibuat mampu
membangkitkan pulsa dengan periode 0,0054 sekon. Besarnya nilai resistor yang digunakan
yaitu 220 kilo ohm dan nilai kapasitornya sebesar 10 nF. Nilai-nilai tersebut didasarkan
pada perhitungan berikut ini :
V
angin
: 60 kmjam ~ 1666,66 cms Banyaknya putarans :
98 ,
21 66
, 1666
: 75,82 putarans Agar alat dapat mengukur kecepatan angin
sampai kecepatan 60 km jam
-1
maka banyaknya putaran setiap sekon dikalikan dua
sehingga menjadi 152 putaransekon. Maka periodenya :
Periode :
152 1
: 0,0066 sekon Persamaan untuk periode dari rangkaian
monostable yaitu T = 2,48 x RC, dengan persamaan tersebut dapat dihitung besarnya
nilai R dan C. Berikut ini adalah tabel simulasi nilai R, C dan T.
Tabel 1. Nilai R, C dan T
C nF R
ohm T sekon
10 220000 0.005456
33 220000 0.0180048
100 220000 0.05456 330 220000 0.180048
1000 220000 0.5456
Berdasarkan tabel 1 di atas nilai resistor dan kapasitor yang memiliki nilai periode
0,0066 sekon yaitu pada saat besarnya nilai resistor 220 kilo ohm dan kapasitornya 10 nF.
3. Konstiguna Program Pencacah Putaran
Program pencacah putaran atau simultan dibuat dengan bahasa pemrogaman Turbo
Basic. Bahasa pemrogaman Turbo Basic memiliki kelebihan yaitu proses eksekusinya
lebih cepat karena bentuk pemrogaman lebih terstruktur, tidak perlu menggunakan bahasa
assembler
untuk mengakses port, BIOS, DOS, memori maupun peranti pendukung komputer
joystick, mouse, printer, juga tidak adanya keharusan pemakaian nomor baris dalam
listing programnya, selain itu program juga
dapat langsung di compile dan dijalankan dari komputer Razi, 2003.
Rangkaian elektronik yang telah dibuat dihubungkan ke komputer sehingga setiap 1
putaran dalam gerakan Cup anemometer dapat terbaca sebanyak 2 pulsa pada program
tersebut. Dikarenakan hardware yang dibuat berhubungan dengan parallel interface maka
program yang dibuat pun dapat membaca banyaknya putaran secara bersamaan, apabila
Cup anemometer diuji secara serentak. Data jumlah putaran yang terbaca pada program
tersimpan di dalam file-file Microsoft Excel setiap selang waktu ± 1 menit.
4. Pengujian Alat