Definisi Operasional Variabel Penelitian

penelitian ini sebanyak 129 responden. Tabel daftar KAP dan jumlah auditor yang bersedia menjadi sampel dalam penelitian sebagai berikut:. Tabel 3.2 Nama KAP dan Sampel Auditor di Semarang No. Nama KAP Jumlah Sampel 1 KAP Drs. I Soetikno 5 2 KAP Drs. Sugeng Pamudji 17 3 KAP Drs. Bayudi Watu dan Rekan 9 4 KAP Yulianti, S.E, BAP 13 5 KAP Darsono dan Budi Cahyo Santoso 17 6 KAP Drs. Soekamto 9 7 KAP Ngurah Arya dan Rekan 17 8 KAP Drs. Tahrir Hidayat 5 9 KAP Drs. Benny Gunawan 5 10 KAP Suhartati dan Rekan 8 11 KAP Hananta Budianto 10 12 KAP KAP Ruchendi, Mardjito dan Rushadi 8 13 KAP Leonardo, Mulia dan Richard 8 14 KAP Drs. Supriyanto 5 15 KAP Erwan, Sugandhi dan Jajat Marjat 5 Total 141

3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini meliputi independensi X 1 , Keahlian profesional auditor X 2 , dan tenure kantor akuntan publik X 3 yang berperan sebagai variabel bebas independen. Sedangkan kualitas audit Y berfungsi sebagai variabel terikat dependen. Penelitian ini .melihat pengaruh dari ketiga variabel bebas terhadap variabel terikat dengan adanya pergantian KAP sebagai keputusan dari adanya kasus wajib rotasi audit. Adapun variabel- variabel tersebut meliputi :

3.2.1 Variabel Terikat Y

3.2.1.1 Kualitas Audit

Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas audit. Kualitas audit merupakan probabilitas seorang auditor untuk dapat menemukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien. Probabilitas digunakan untuk menemukan pelanggaran tergantung pada kemampuan teknis auditor dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi auditor De Angelo, 1981. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas audit diadaptasi dari De Angelo 1981, yaitu: 1 Pengalaman auditor, 2 Pendidikan yang ditempuh audiitor, 3 Profesionalisme yang dimiliki oleh masing-masing auditor, 4 Struktur audit perusahaan klien, dan 5 independensi auditor. Masing- masing item pernyataan diukur dengan menggunakan skala liker 5 poin, dimana semakin mengarah ke poin 1 menunjukkan bahwa kualitas audit yang dihasilkan semakin rendah, semakin mengarah ke poin 5 menunjukkan bahwa kualitas audit yang hasilkan auditor semakin tinggi.

3.2.2 Variabel Bebas X

3.2.2.1 Independensi X

1 Independensi merupakan suatu kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapat Mulyadi, 2002:62. Indikator yang digunakan untuk mengukur pengaruh independensi terhadap kualitas audit yaitu: 1 Hubungan keluarga akuntan dengan klien berupa suami istri, saudara sedarah dengan klien; 2 Besarnya audit fee yang dibayarkan oleh klien tertentu; 3 Hubungan usaha dan keuangan dengan klien; 4 Pemberian fasilitas dan bingkisan oleh klien; 5 Keterlibatan dalam usaha yang tidak sesuai; 6 Pelaksanaan jasa non audit untuk klien audit.

3.2.2.2 Keahlian Profesional Auditor X

2 Keahlian profesional merupakan auditor yang bekerja menjalankan tugasnya memiliki keahlian dalam bidang akuntansi maupun auditing yang dalam melaksanakan tugas dan profesinya sesuai dengan standar dan etika profesi yang telah ditetapkan. Merujuk pada penelitian Wahyudi dan Aida 2006 sesuai dengan teori yang dihasilkan Hall 1968, indikator yang digunakan untuk mengukur keahlian profesional auditor dalam pengaruhnya terhadap kualitas audit adalah 1 Pengabdian pada profesi, 2 Kewajiban sosial, 3 Kemandirian, 4 Keyakinan terhadap peraturan profesi, 5 Hubungan dengan sesama profesi.

3.2.2.3 Tenure Kantor Akuntan Publik X

3 Tenure Kantor Akuntan Publik merupakan lamanya masa kerja audit antara auditor kantor akuntan publik dengan klien. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi berhubungan dengan lamanya hubungan audit dengan klien yaitu semakin lama tenure kantor akuntan publik memungkinkan menghasilkan audit yang berkualitas dan semakin lamanya tenure kantor akuntan publik memungkinkan menghasilkan audit yang semakin menurunnya kualitas audit. Berdasarkan Gosh dan Moon 2004, indikator yang digunakan untuk mengukur tenure kantor akuntan publik yaitu 1 Berapa tahun lamanya auditor melakukan audit terhadap suatu klien, 2 Jenis perusahaan yang diaudit, 3 Pertimbangan audit antara auditor dengan klien.

3.3 Teknik Pengambilan Data