Uji Normalitas Teknik Analisis Data

model regresi linier berganda. Data yang dapat dianalisis dengan regresi linier berganda harus diuji dengan menggunakan uji prasyarat dengan menggunakan uji normalitas dan uji asumsi klasik antara lain uji heteroskedastisitas dan uji multikolinieritas. Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen guna menjawab hipotesis yang telah diajukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.

3.6.2.1 Uji Prasyarat

Data yang akan dianalisis dengan menggunakan regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yang bertujuan untuk mengetahui kualitas data penelitian.

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak Ghozali, 2005:110. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas data tersebut dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu menggunakan Uji Kolmogorof-Smirnov, grafik histogram dan kurva penyebaran P-Plot dengan bantuan SPSS 16.

3.6.2.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum data dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis regresi linier berganda, terlebih dahulu akan diuji asumsi klasik. Uji Asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya multikolinieritas dan heteskedastisitas yang selanjutnya dapat digunakan dalam melakukan regresi linear berganda. Sebelum data dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis regresi berganda, terlebih dahulu akan diuji heteroskedastisitas dan multikolinieritas.

3.6.2.3.1 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamataan ke pengamatan yang lain tetap, atau disebut homoskedastisitas Ghozali, 2006:105. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitastidak Heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas berarti residual pengamatan yang lain berbeda. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan grafik plot dan uji Glejser.

3.6.2.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini dimaksudkan untuk mendeteksi gejala korelasi antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain. Uji Multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat VIF Variance Inflation Factors dan nilai tolerance. Jika VIF 10 dan nilai tolerance 0,10 maka tidak terjadi gejala Multikolinieritas Ghozali, 2006:92.

3.6.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen adalah regresi linier berganda. Analisis data dilakukan dengan bantuan dari program SPSS sebagai alat untuk meregresikan model yang telah dirumuskan. Persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini sebagai berikut : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Keterangan : Y : Kualitas audit X 1 : Independensi X 2 : Keahlian professional X 3 : Tenure KAP β : Konstanta β 1 , β 2 , β 3 : Koefisien Regresi e : error Toleransi keslahan α yang ditetapkan sebesar 5 dengan signifikansi 95.

3.6.2.4 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis tentang koefisien regresi yaitu untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan atau tidak. Apabila hasil analisis menunjukkan bahwa persamaan regresi yang bersangkutan adalah signifikan atau dapat dipertanggungjawabkan, maka persamaan regresi tersebut dapat digunakan untuk membuktikan hipotesis yang ditunjukkan. Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini dilakukan sebagai berikut :

1. Hipotesis 1