HUBUNGAN PAKAN PREFERENSIAL DENGAN PRODUK

25 Zealand didasarkan atas kombinasi antara berat, kesimetrisan, panjang dan diameter ranggah muda Jamal et al. 2005 Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa kualitas produk ranggah muda ranggah muda berhubungan dengan umur rusa, umur panen ranggah serta kualitas dan tingkat konsumsi pakannya. Hasil penelitian ranggah muda pada beberapa jenis rusa yang telah dilakukan oleh Gibbs 2006; Jeon et al. 2011; dan Estevez Et al. 2006 umumnya dilakukan di daerah empat musim, sehingga menimbulkan pertanyaa, apakah hal itu juga berlaku pada rusa timor Rusa timorensis sebagai rusa tropis dan dipelihara di daerah tropis. Salah satu daerah sebaran Rusa timorensis di daerah tropis khususnya di Indonesia adalah di Taman Nasional Ujung Kulon TNUK. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini dilakukan di TNUK, dengan tujuan untuk : a mengidentifikasi preferensi dan kualitas pakan yang disukai preferensial Rusa timorensis jantan dewasa fase ranggah muda di TNUK, b mengidentifikasi dan mencari hubungan antara kualitas produk ranggah muda Rusa timorensis di TN UK pada umur panen berbeda, dan c mencari ada tidaknya hubungan antara kualitas pakan preferensial dengan kualitas produk ranggah muda Rusa timorensis di TNUK. BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian lapang untuk pengambilan data tentang hijauan pakan rusa, pengumpulan contoh ranggah muda rusa dilakukan di Pulau Peucang dan Pulau Handeleum Taman Nasional Ujung Kulon. Analisis nilai nutrisi pakan dan kandungan asam amino ranggah muda dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan INTP Fakultas Peternakan IPB, sedangkan analisis mineral pakan rusa dan mineral ranggah dilakukan di Balai Penelitian Tanah Bogor. Penelitian dilakukan selama bulan Desember sampai Juli 2012. Materi Penelitian Materi yang digunakan untuk menganalisis tingkat preferensi pakan rusa di TN Ujung Kulon adalah semua tumbuhan yang diketahui sebagai pakan Rusa timorensis. Mengacu pada Mukhtar 2004 maka jumlah jenis tumbuhan pakan rusa di Pulau Peucang sekitar 91 jenis. Analisis nilai gizi pakan rusa digunakan sepuluh jenis yang memiliki tingkat preferensi tinggi berdasarkan hasil analisis preferensi. Analisis kualitas produk ranggah muda digunakan 5 ekor rusa timor jantan yang berumur lebih dari 3 tahun, masing-masing satu ekor dari Pulau Peucang dan empat ekor dari Pulau Handeuleum. Kelima ekor rusa jantan tersebut dibedakan menjadi tiga kategori umur panen ranggah yakni umur panen 55 hari 2 ekor, 60 hari 2 ekor dan 65 hari 1 ekor. Masing-masing produk ranggah dari ketiga kategori usia panen ini selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk analisis kandungan mineral dan asam amino ranggah. Metode Penelitian Preferensi dan Kualitas Pakan Rusa timorensis Pengambilan data untuk menganalisis preferensi pakan dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lapang, yakni di jalur-jalur pengamatan dimana rusa 26 jantan fase ranggah muda diketahui sedang melakukan aktivitas makan. Identifikasi jenis tumbuhan yang dimakan didasarkan pada bekas renggutan rusa, sehingga semua jenis tumbuhan pakan yang dijumpai di jalur-jalur pengamatan sebagai bekas dimakan atau direnggut rusa dicatat sebagai jenis pakan rusa. Pengambilan sampel jenis pakan untuk analisis proksimat dan mineral diambil secara langsung dari hasil pengamatan jenis pakan yang sering di konsumsi. Tingkat keseringan frekuensi sesuatu jenis tumbuhan pakan dimakan menggambarkan tingkat kesukaan atau preferensi pakan tersebut. Untuk menentukan beda rata-rata pemilihan diantara jenis-jenis tumbuhan yang dimakan, maka semua data yang terkumpul dianalisis dengan uji Chi Square Gaspersz, 1994, sedangkan untuk menentukan tingkat kesukaan preferensi suatu jenis pakan dilakukan dengan cara penentuan indeks Neu Neu et al. 1974. Kriteria yang digunakan didasarkan pada pembobotan nilai w indeks preferensi pakan , yakni apabila nilai w 1 berarti jenis pakan itu disukai, dan apabilai nilai w 0 berarti jenis pakan tersebut tidak disukai, dan indeks distandarkan b dengan membagi dengan jumlah w. Berdasarkan hasil analisis preferensi tersebut, dipilih sepuluh jenis pakan yang memiliki preferensi tinggi untuk digunakan sebagai bahan untuk keperluan analisis kandungan nutrisi pakan Bahan Kering BK, Kadar abu, Protein Kasar, serat kasar, lemak kasar, mineral makro berupa Ca, P, Mg, dan S, serta mineral mikro berupa Mn, Zn, Cu. Analisis kandungan nutrisi ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kualitas pakan rusa di TN Ujung Kulon. Kualitas Produk Ranggah Muda Rusa timorensis Penentuan kualitas produk ranggah muda Rusa timorensis dilihat dari dua aspek yakni : 1 aspek ukuran morfometrik ranggah meliputi panjang ranggah utama, diameter ujung ranggah utama, diameter tengah ranggah utama, diameter pangkal ranggah utama, dan 2 aspek kandungan mineral dan asam amino ranggah. Pengujian perbedaan kualitas ranggah dilakukan pemotongan pada tiga kelompok umur panen berbeda yakni 55 hari , 60 hari, dan 65 hari. Gambar 3.1 Teknik pengukuran ranggah muda rusa timorensis hasil panen A. Panjang ranggah utama, B. Panjang ranggah cabang, C. Diameter ujung ranggah utama, D. Diameter tengah ranggah utama, E. Diameter bawah ranggah utama 27 Pengambilan ranggah muda dilakukan setelah rusa terlebih dahulu dibius dengan teknik anestasi total menggunakan sumpit dengan bahan bius berupa kombinasi Xylazine hydrochloride 0.01 mlkg berat badan dan Ketamin 0.05 mlkg berat badan. Data morfometrik rusa diambil meliputi berat badan, panjang badan, tinggi badan, dan lingkar dada. Pemotongan ranggah muda dilakukan 2 cm di atas pedikel menggunakan gergaji steril, bekas luka diobati dengan Limoxin spray dan pasca pemotongan ranggah muda diletakkan pada posisi terbalik untuk menghindari pengucuran darah secara terus-menerus yang menyebabkan pengaruh terhadap ranggah muda. Dilakukan penimbangan berat ranggah, pengukuran panjang, diameter ranggah. Ranggah panenan selanjutnya dibungkus dengan aluminium foil dan dimasukkan ke dalam boks es untuk keperluan analisis kandungan mineral dan asam amino di laboratorium. Sebelum dianalisis di laboratorium ranggah muda tersebut terlebih dahulu dikeringkan dan dijadikan bubuk tepung. Gambar 3.2. Teknik pengukuran morfometri rusa timor Penentuan gambaran kondisi kualitas produk ranggah rusa di TN Ujung Kulon, maka semua data yang dikumpulkan dihitung nilai rataannya baik dari aspek morfometrik ukuran ranggah maupun kandungan mineral dan asam aminonya. Tabel 3.1 Klasifikasi ranggah muda rusa merah Cerphus elaphus menurut NZIA. 2008 Klasifikasi Cabang bawah Lingkar ranggah cm A1 1 16 - 18 A2 2 16 - 18 B1 1 14,5 - 16 B2 2 14,5 – 16 C1 1 13 - 14,5 C2 2 13 – 14,5 D1 1 11,5 – 13 D2 2 11,5 – 13 E NA 11,5 28 Hubungan Umur Panen Ranggah Muda dengan Kualitas Produk Ranggah Muda Rusa timorensis Patokan untuk menentukan gambaran kondisi kualitas produk ranggah khususnya dari aspek ukuran dilakukan dengan membandingkan dengan Ranggah muda grading New Zealand Industry Agreed. SuperA SA Premium berat minimum 2.3 kg cabang 2, ukuran lingkar ranggah utama 18 Cm, SAT traditional berat 1.8 kg, cabang 2, ukuran lingkar ranggah utama 18cm, SA berat 1.8 kg, cabang 1 atau 2, ukuran lingkar ranggah 18 cm.Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara umur panen ranggah dengan kualitas produk ranggah muda Rusa timorensis maka dilakukan uji korelasi Pearson dengan IBM SPSS statistics 20 Hubungan Kualitas Pakan Preferensial dengan Kualitas Produk Ranggah Muda Rusa timorensis Untuk mengetahui dan membuktikan pendapat Kilgo dan Labisky 1995, Scmidt et al.2001 dan Jeon et al. 2006 bahwa ada hubungan antara kualitas nutrisi dengan kualitas produk ranggah muda pada rusa merah juga berlaku pada Rusa timorensis, maka dilakukan analisis hubungan korelasi kualitas pakan yang disukai preferensial dengan kualitas produk ranggah muda Rusa timorensis. Data yang digunakan untuk uji korelasi ini adalah data kandungan mineral pakan dan kandungan mineral ranggah muda. Uji korelasi dilakukan dengan mengacu pada Jeon et al. 2006, Estevez et al.2008 HASIL DAN PEMBAHASAN Preferensi dan Kualitas Tumbuhan Pakan Preferensial Rusa timorensis di TNUK Preferensi pakan Hasil pengamatan lapang menunjukkan bahwa dari 91 jenis hijauan pakan rusa di Pulau Peucang ternyata ditemukan sebanyak 11 jenis yang diktahui sebagai jenis yang disukai atau yang paling sering dikonsumsi oleh rusa jantan dewasa fase ranggah muda. Hasil uji statistik Chi Square - χ² terhadap tingkat kesukaan preferensi jenis-jenis tumbuhan pakan yang dikonsumsi tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang nyata P 0.05 Tabel 3.2. hal ini menandakan bahwa dari ke-11 jenis hijauan pakan yang ditemukan paling sering dikonsumsi rusa jantan dewasa fase ranggah muda ternyata setiap jenis memiliki tingkat preferensi yang berbeda-beda. Hasil perhitungan indeks Neu – w Neu et al, 1974 untuk menentukan jenis-jenis yang memiliki tingkat preferensi tertinggi menunjukkkan bahwa dari ke-11 jenis tersebut ternyata ada lima jenis yang memiliki tingkat preferensi tertinggi atau paling disukai dengan indeks Neu w 1 berturut-turut rumput lapang, ketapang, waru, kanyere laut dan bungur Tabel 3.3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum rusa timor memiliki preferesni lebih tinggi terhadap rumput sebagai pakan utamanya dengan indeks preferensi tertinggi w=1.3706 dibandingkan dengan jenis-jenis tumbuhan pakan 29 lainnya. Di Queenland rusa timor lebih menyukai habitat padang rumput yang berdekatan dengan semak belukar yang lebat atau hutan yang memungkinkan dapat beristirahat pada waktu siang hari. Rusa timor bersifat grasser, namun juga dapat bersifat sebagai browser tergantung pada musim dan ketersediaan pakan Tucwell 1988. Tabel 3.2 Hasil uji perbedaan χ² pemilihan jenis pakan oleh rusa timor jantan dewasa fase ranggah muda di Pulau Peucang TN Ujung Kulon No Jenis Pakan Frekuensi a Proporsi p Observasi Oi Harapan Ei O i -E i 2 E i Nama Lokal Nama Ilmiah 1 Rumput lapang Axonopus compressus 35 0.15 35 24.15 4.87 2 Ketapang Terminalia catapa 35 0.15 34 24.15 4.02 3 Waru Hibiscus tiliaceus 30 0.13 27 20.93 1.76 4 Kanyere Laut Dendrolobium umbellatum 19 0.08 17 12.88 1.32 5 Bungur Lagerstroemia speciosa 15 0.06 11 9.66 0.19 6 Kikampak Hernsdia peltata 17 0.07 9 11.27 0.46 7 Kituak Canarium asperum 8 0.03 4 4.83 0.14 8 Tongtolop Pterocymbium tinctorium 15 0.06 7 9.66 0.73 9 Lame peucang Alstonia scholaris 18 0.08 7 12.88 2.68 10 Butun Baringtonia asiatica 12 0.05 4 8.05 2.04 11 Melinjotangkil Gnetum gnemon 20 0.09 6 14.49 4.97 Jumlah 224 161 23.19 Hasil penelitian ini dapat dikatakan kembali menegaskan bahwa secara umum rusa timor memang tergolong sebagai pemakan rumput grasser sebagaimana dinyatakan oleh beberapa hasil penelitian terdahulu. Semiadi Nugraha 2004 mendapatkan bahwa rusa timor lebih dominan mengkonsumsi rerumputan dengan aktivitas di alamnya lebih cenderung mengarah ke padang savanah. Wirdateti et al. 2005 menemukan rusa timor lebih menyukai jenis rumput dan legum dengan lebih besar proporsi waktunya untuk aktvitas merumput 31.17, sebagaimana hasil penelitian Spaggiari Wichatitsky 2006 bahwa rusa lebih menyukai padang rumput dengan proporsi keberadaannya 0.652. Sunarno 2006 juga menemukan bahwa rusa timor lebih menyukai rumput jukut pait Axonophus compressus dengan indeks palatabilitas 0,875, sebagaimana juga ditemukan oleh Hasnawati 2006 pada rusa totol Axis axis. Tabel 3.3 Preferensi pakan rusa timorensis berdasarkan indeks Neu Neu et al, 1974 No Jenis pakan a p n u w b Nama lokal Nama ilmiah 1 Rumput lapang Axonopus compressus 35 0.15 35 0.21 1.3706 0.1440 2 Ketapang Terminalia catapa 35 0.15 34 0.20 1.3314 0.1399 3 Waru Hibiscus tiliaceus 30 0.13 27 0.16 1.2335 0.1296 4 Kanyere Laut Dendrolobium umbellatum 19 0.08 17 0.10 1.2263 0.1288 5 Bungur Lagerstroemia speciosa 15 0.06 11 0.06 1.0051 0.1056 6 Kikampak Hernsdia peltata 17 0.07 9 0.05 0.7256 0.0762 7 Kituak Canarium asperum 8 0.03 4 0.02 0.6853 0.0720 8 Tongtolop Pterocymbium tinctorium 15 0.06 7 0.04 0.6396 0.0672 9 Lame peucang Alstonia scholaris 18 0.08 7 0.04 0.5330 0.0560 10 Butun Baringtonia asiatica 12 0.05 4 0.02 0.4569 0.0480 11 Melinjotangkil Gnetum gnemon 20 0.09 6 0.04 0.4112 0.0432 Jumlah 224 161 9.61851 1.01039 a=perjumpaan jenis pakan, p=proporsi perjumpaan pakan, n=perjumpaan pakan dimakan, u=proporsi perjumpaan pakan dimakan, w=indeks preferensi pakan, b= indeks preferensi distandarkan Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa selain dominan sebagai pemakan rumput grasser sebenarnya rusa timor juga diketahui mengkonsumsi semak browser, karena selain dominan melakukan aktivitas merumput di 30 padang rumput grazing area, ada juga rusa yang diketahui melakukan aktivitas di dalam hutan dengan mengkonsumsi semak belukar diduga karena adanya persaingan didalam pemanfaatan padang rumput sebagai areal merumput utama main feeding ground. Hasil pengamatan di Pulau Handeuleum Taman Nasional Ujung Kulon TNUK menunjukkan bahwa rusa jantan dewasa fase ranggah muda lebih menyukai padang rumput sebagai areal merumput sepanjang hari, sementara di Pulau Peucang TNUK diduga karena terjadi persaingan dengan rusa-rusa jantan fase ranggah keras dan terbatasnya areal padang rumput hanya 0.5 ha maka rusa jantan dewasa fase ranggah muda selain memanfaatkan padang rumput juga cenderung memanfaatkan areal berhutan untuk aktivitas makan dengan mengkonsumsi semak. Kualitas pakan preferensial Gambaran kualitas pakan rusa timor di TNUK dari kandungan nutrisi utama dan kandungan mineral makro dan mikro yang dianalisis dari 11 jenis tumbuhan pakan yang diketahui disukai preferensial seperti disebutkan di atas Tabel 3.3. Rataan kandungan nutrisi hasil analisis proksimat dari kesebelas jenis tumbuhan pakan yang disukai preferensial disajikan pada Tabel 3.3 Gambaran kondisi nutrisi dari jenis-jenis pakan preferensial tersebut di atas dapat dinyatakan tidak terlalu berbeda dengan formula pakan komersial untuk rusa di Korea terutama dilihat dari kandungan bahan kering dan protein kasar namun relatif lebih tinggi untuk kandungan abu dan serat kasar, sementara kandungan P P lebih rendah. Adapun formula pakan komersial untuk rusa Korea terdiri dari bahan kering 87.8, protein kasar 16.2, abu 5.2 , serat kasar 5.2 , Ca 0.15 - 0.99 , dan P 0.50 – 1.50 Kwak et al. 1994. Kualitas pakan preferensi rusa timor di TN Ujung Kulon dapat dinyatakan jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan kandungan nutrisi dari pakan campuran yang terdiri dari enam jenis tumbuhan pakan yang pernah diberikan kepada rusa timor di Hutan Penelitian Bogor Takandjandji 2009 yakni dengan kandungan bahan kering 39.74, protein kasar 7.1 , serat kasar 19.23 , BETN 19.28 , abu 4,29 mineral Ca 0.39 dan P 0.22 Tabel 3.4 Rataan jumlah kandungan nutrisi dari sebelas jenis tumbuhan pakan preferensial rusa timor di Taman Nasional Ujung Kulon No Kategori Nutrisi Jumlah Kandungan x ± sd Kisaran Nutrisi utama 1. Bahan Kering BK 86.86 ± 2.12 83.42 – 89.70

2. Abu

10.04 ± 5.13 6.61

– 19.53 3. Protein Kasar 14.99 ± 5.54 6.11 – 21.20

4. Serat Kasar

25.18 ± 5.99 14.95

– 33.25

5. Lemak Kasar

2.65 ± 0.44 2.05

– 2.97 6. Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen BETN 34.02 ± 11.37 18.79 – 53.34 Mineral Makro 7. Phospor P 0.2 ± 0.1 0.1 – 0.34 8. Kalium K 1.2 ± 0.8 0.36 – 1.82

9. Kalsium Ca

1.4 ± 0.9 0.15 – 5.94

10. Magnesium Mg

0.4 ± 0.2 0.28 – 0.71 11. Natrium Na 0.13 ± 0.10 0.05 – 0.40 Mineral Mikro 12. Mangan Mn ppm 53 ± 51 12 - 129 13. Cuprum Cu ppm 6 ± 4 2 - 16

14. Zing Zn ppm

14 ± 9 7 – 48

15. Brom B ppm

43 ± 18 13 – 74 16. Aluminium Al ppm 153 ± 188 7 - 602 31 Pada Rusa Sambar konsumsi 2.43 kg bahan kering 0.66 kg protein kasar 2.15 kg bahan organik 0.37 kg serat kasar Afzalani et al. 2008. Kebutuhan protein kasar optimal 19.5 , total kebutuhan harian kecernaan protein kasar 315 g kecernaan protein kasar hari Gao et al. 2003, Konsumsi bahan kering ransum pada rusa dengan kandang model terbuka dan kandang model panggung masing- masing sebesar 1.570 kg dan 1.440 kg Gersetiasih 2007, kecukupan kandungan protein pakan untuk pemeliharaan dan produksi adalah 4 – 9 dan 16 – 22 Dryden 2011 Kualitas Produk Ranggah Muda Rusa timorensis di TN Ujung Kulon Ukuran Berat dan Panjang Ranggah Muda Rusa timorensis pada Umur Panen Berbeda Hasil pengukuran produk ranggah muda rusa timor di TN Ujung Kulon pada umur panen 55 hari, 60 hari dan 65 hari menunjukkan bahwa semakin lama umur panen maka ukuran semakin berat dan lebih panjang. Nilai rataan umum untuk berat ranggah sebesar 1032 ± 222.5 g dan panjang ranggah 35 ± 8 cm Tabel 3.5. Jeon et al. 2008 juga menyatakan bahwa berat dan panjang ranggah muda rusa yang dipanen pada umur ranggah muda 60 hari lebih besar daripada ukuran ranggah yang dipanen pada umur panen 40 hari. Tabel 3.5 Rataan berat dan panjang ranggah muda rusa timor pada umur panen berbeda diTN Ujung Kulon Umur panen ranggah muda hari Ukuran Ranggah Muda Berat kg Panjang cm Diameter cm lingkar ranggah cm 55 0.850 ± 0.007 29 ± 4 3.3 ± 0.7 10.4 60 1.005 ± 0.007 37 ± 11 3 ± 0.7 9.4 65 1,450 ± 0.0 43 ± 0 3.1 ± 0 9.7 Rerata 1.032 ± 0.249 35 ± 8 3.1 ± 0.5 9.7 Rataan diameter ujung, tengah dan bawah ranggah muda utama Apabila dikaitkan dengan standar ukuran ranggah muda yang dikategorikan baik grade A yakni dengan panjang ranggah sekitar 45 cm ranggah muda grading New Zealand Industry Agreed, maka untuk mendapatkan strandar produk ranggah muda rusa timor di TN Ujung Kulon yang mendekati strandar grade E berdasarkan lingkar ranggah muda rusa merah. Ranggah muda rusa timor TNUK dipanen pada umur minimum 60 hari 2 bulan didapatkan hasil rataan berat optimum 1.45 kg dan rataan panjang ranggah muda 36.75 ± 10.96 cm. Drajat 2005 menyatakan bahwa untuk keperluan pemanfaatan bahan aktif yang terkandung di dalam ranggah muda rusa timor, maka umur panen ranggah dibatasi waktu tidak lebih 2 bulan atau dengan over growth 0.5 cm. Semiadi dan Nugraha 2004 menyatakan bahwa kriteria pemanenan ranggah mengikuti bentuk bagian ujung ranggah utama main beam yaitu sebelum terjadi percabangan ranggah atau bila mulai terjadi percabangan tidak lebih dari 5 mm. Pemanenan ranggah muda yang melebihi jangka waktu 2 bulan akan mengurangi kualitas. Hasil analisis korelasi Pearson antar parameter morfometri rusa dengan ranggah muda menunjukkan ada hubungan yang kuat antara berat ranggah muda dengan umur rusa r = 0.892 dan antara berat ranggah muda terhadap umur