d. Menghitung nilai total
χ
2
dengan rumus,
∑
=
− =
k i
i i
i
E E
O χ
1 2
2
e. Menentukan apakah data tersebut normal atau tidak dengan membandingkan
antara nilai χ
2 hitung
dan χ
2 tabel
. Dengan ketentuan pada taraf α dan dk = N-3,
terima hipotesis H
o
jika χ
2 hitung
χ
2 tabel
dimana χ
2 tabel
didapat dari daftar distribusi chi-kuadrat.
3.6.3 Pengujian tahap akhir
1 Uji Hipotesis
a. Uji kesamaan dua rata-rata uji dua pihak
Uji ini bertujuan untuk membandingkan dua keadaan yang berbeda dan dalam penelitian ini adalah perbedaan dalam cara mengajar. Pasangan hipotesis
yang akan diuji adalah, H
o
: μ
1
= μ
2
H
1
: μ
1
≠ μ
2
karena simpangan baku σ
1
dan σ
2
tidak diketahui, dan kedua kelompok mempunyai varians yang sama, maka statistik yang digunakan adalah,
2 1
2 1
1 1
n n
s x
x t
+ −
= dengan,
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
− +
− +
− =
n n
s n
s n
s
kriteria pengujian adalah terima H
o
jika –t
1- ½ α
t
hitung
t
1- ½ α
dengan nilai t1-½ α
dan dk=n
1
+n
2
-2 diperolah dari daftar distribusi t Sudjana, 1996 : 239-240. Keterangan :
1
x
= Nilai rata-rata kelompok eksperimen
2
x
= Nilai rata-rata kelompok kontrol n
1
= banyaknya subyek pada kelompok eksperimen n
2
= banyaknya subyek pada kelompok kontrol
b. Uji kesamaan dua rata-rata uji pihak kanan
Jika simpangan baku σ
1
dan σ
2
tidak diketahui, dan kedua kelompok mempunyai varians yang sama, maka pasangan hipotesis yang akan diuji adalah,
H
o
: μ
1
= μ
2
H
1
: μ
1
μ
2
maka uji t yang digunakan adalah,
2 1
2 1
1 1
n n
s x
x t
+ −
= dengan,
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
− +
− +
− =
n n
s n
s n
s
kriteria pengujian adalah terima H
o
jika t
hitung
t
1- α
dengan nilai t1- α dan
dk=n
1
+n
2
-2 diperolah dari daftar distribusi t Sudjana, 1996 : 243. Keterangan :
1
x
= Nilai rata-rata kelompok eksperimen
2
x
= Nilai rata-rata kelompok kontrol n
1
= banyaknya subyek pada kelompok eksperimen n
2
= banyaknya subyek pada kelompok kontrol
2
Uji N-Gain
Rata-rata skor pretes dan postes menunjukkan penguasaan konsep kemudian dianalisis untuk menentukan gain atau peningkatannya. Sebagaimana
disampaikan oleh Hake 1998:65 rumus gain rata-rata ternormalisasi yaitu,
− −
=
pre pre
post
S S
S g
100 Keterangan :
g gain = peningkatan hasil belajar
S
pre-tes
= rata-rata pretes S
pos-tes
= rata-rata postes
dan besarnya faktor-g dikategorikan sebagai berikut: Tinggi
= g ≥ 0.7
Sedang = 0.7 g
≥ 0.3 Rendah
= g 0.3
3 Analisis korelasi ganda
Korelasi ganda multiple correlation merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel secara bersama-
sama atau lebih dengan variabel yang lain Sugiyono, 2007:216. Variabel yang akan dikorelasikan pada penelitian ini adalah data aktivitas belajar nilai rata-rata
praktikum dan diskusi siswa dengan nilai penguasaan konsep Listrik Dinamis siswa nilai postes.
Rumus yang digunakan adalah,
2 1
2 1
2 1
2 1
2 1
2 2
2
1 2
x x
x x
yx yx
yx yx
x y.x
r r
r r
r r
R −
− +
=
Keterangan : R
y.x1x2
= korelasi variabel x
1
dan x
2
secara bersama-sama dengan variabel y r
yx1
= korelasi product moment antara x
1
dengan y
r
yx2
= korelasi product moment antara x
2
dengan y r
x1x2
= korelasi product moment antara x
1
dengan x
2
Menurut Sugiyono 2007:216 untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat
berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel 14 berikut,
Tabel 14. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199 0.20 – 0.399
0.40 – 0.599 0.60 – 0.799
0.80 – 1.000 Sangat rendah
Rendah Sedang
Kuat Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono 2007:216
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi dengan rumus,
1 1
2 2
− −
− =
k n
R k
R F
Keterangan :
R = koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel independen
n = jumlah anggota sampel
Kriteria pengujian terima H
o
jika F
hitung
F
tabel
, dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = n-k-1.
4 Analisis hasil belajar siswa
a. Nilai evaluasi harian NEH
Nilai evaluasi harian diperoleh dari nilai hasil pengerjaan evaluasi pada lembar kerja siswa LKS tiga kali pertemuan dan tugas tiga kali nilai laporan
praktikum. Kemudian menghitung rata-rata nilai evaluasi harian dengan rumus,
100 ×
= mal
Skor Maksi eroleh
r Yang Dip Jumlah Sko
LKS
100 ×
= mal
Skor Maksi eroleh
r Yang Dip Jumlah Sko
Laporan
2 oran
Nilai Lap Nilai LKS
NEH +
=
b. Nilai evaluasi akhir
Nilai evaluasi akhir diperoleh dari skor postes yang dihitung dengan rumus,
10 30
X siswa
dicapai yang
skor jumlah
Nilai =
c. Nilai akhir hasil belajar siswa
Nilai akhir hasil belajar siswa dapat dihitung dengan rumus,
3 2B
A NA
+ =
Keterangan : NA = Nilai akhir
A = nilai evaluasi harian B
= nilai evaluasi akhir
5 Analisis ketuntasan belajar siswa secara klasikal
Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa secara klasikal ditentukan dengan rumus,
n n
P
i
100 ×
=
Keterangan : P = persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal
n
i
= jumlah siswa tuntas belajar individual n = jumlah total siswa
Siswa dikatakan tuntas belajar secara individual jika telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM
di SMA negeri I Rembang yang saat ini adalah jika mendapatkan nilai
≥ 75.
6 Analisis hasil observasi aktivitas siswa
Data hasil observasi dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut : a.
Membuat rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa b.
Menentukan nilai yang diperoleh dengan rumus, 100
X maksimal
skor siswa
dicapai yang
skor jumlah
Nilai =
3.7 Indikator Keberhasilan