Pengujian tahap awal Metode Analisis Data

Tabel 10. Klasifikasi Daya Pembeda Soal Besarnya DP Klasifikasi Negatif DP ≤ 0.20 0.21 ≤ DP ≤ 0.40 0.41 ≤ DP ≤ 0.70 0.71 ≤ DP ≤ 1.00 Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat baik Sumber : Sudijono 1996:389 Hasil analisis daya pembeda butir soal dari soal uji coba dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal DP Kriteria Nomor Soal 0.71 ≤ DP ≤ 1.00 Sangat baik - 0.41 ≤ DP ≤ 0.70 Baik 4,8,18,22,27,29,31,38,39,40,43,44 0.21 ≤ DP ≤ 0.40 Cukup 1,2,3,6,9,11,12,13,15,16,17,19,20,21,23,26, 28,32.33 DP ≤ 0.20 Jelek 5,7,10,14,24,25,30,34,35,36,37,41,42,45 Negatif Sangat jelek 24,34,35,37,45 ∗ Data perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22 dan 26. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal, maka soal yang dipakai untuk evaluasi hasil belajar dalam penelitian ini sebanyak 30 soal, yaitu soal nomor 1,2,3,4,6,8,9,11,12,13,15,16,17,18,19,20,21,22,23,26,27,28,29,31,32,33,38,39,43, 44. Sedangkan soal yang tidak dipakai sebanyak 15 soal, yaitu soal nomor 5,7,10,14,24,25,30,34,35,36,37,40,41,42,45.

3.6.2 Pengujian tahap awal

1 Uji homogenitas Untuk menguji homogenitas varians populasi dapat dihitung dengan uji Barlett. Langkah pengujian tersebut adalah : a. Membuat tabel berisi data-data untuk menghitung uji Barlett yang ditunjukkan pada tabel 12 di bawah ini, Tabel 12. Uji Barlet Sampel ke dk 1dk s i 2 Log s i 2 dk log s i 2 Jumlah b. Menghitung varians gabungan dari semua sampel dengan rumus, ∑ ∑ − − = 1 1 2 2 i i i n s n s c. Menghitung harga satuan B, dengan rumus, ∑ − = 1 log 2 i n s B d. Menghitung nilai uji Barlett dengan statistik chi-kuadrat ∑ − − = 2 2 log 1 10 ln i i s n B χ e. Menentukan apakah data tersebut homogen atau tidak dengan membandingkan antara nilai χ 2 hitung dan χ 2 tabel . Dengan ketentuan pada taraf α, tolak hipotesis H o jika χ 2 hitung ≥ χ 2 1- αk-1 dimana χ 2 1- αk-1 didapat dari daftar distribusi chi kuadrat Sudjana, 1996 : 263. 2 Menguji kesamaan dua varians Populasi dengan varians yang sama besar dinamakan populasi dengan varians yang homogen. Dalam hal lainnya disebut populasi dengan varians yang heterogen Sudjana, 1996 : 249. Jika sampel dari populasi kesatu berukuran n 1 dengan varians S 1 2 dan sampel dari populasi kedua berukuran n 2 dengan varians S 2 2 , maka untuk mengujinya digunakan statistik, cil ians terke sar ians terbe F var var = Dengan kriteria tolak H o jika F hitung ≥ 2 1 2 1 . υ υ α F dan nilai 2 1 2 1 . υ υ α F didapat dari daftar distribusi F. 3 Uji normalitas Langkah awal untuk menganalisis data adalah menguji kenormalan distribusi sampel. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono 2007:69 bahwa statistik parametris digunakan dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal. Statistika yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah statistika chi-kuadrat. Langkah pengujian tersebut adalah : a. Membuat tabel distribusi frekuensi b. Membuat tabel berisi data-data untuk menghitung uji normalitas dengan chi- kuadrat yang ditunjukkan pada tabel 13 berikut, Tabel 13. Uji Chi-Kuadrat Batas kelas x z untuk batas kelas Luas tiap kelas interval Frekuensi diharapkan E i Frekuensi pengamatan O i c. Menentukan nilai z dengan rumus, s x x z i − = Keterangan : x i = batas kelas x = rata-rata s = standar deviasi d. Menghitung nilai total χ 2 dengan rumus, ∑ = − = k i i i i E E O χ 1 2 2 e. Menentukan apakah data tersebut normal atau tidak dengan membandingkan antara nilai χ 2 hitung dan χ 2 tabel . Dengan ketentuan pada taraf α dan dk = N-3, terima hipotesis H o jika χ 2 hitung χ 2 tabel dimana χ 2 tabel didapat dari daftar distribusi chi-kuadrat.

3.6.3 Pengujian tahap akhir

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SMA YAYASAN PERGURUAN BUDI AGUNG MEDAN MARELAN T.P 2015/2016.

0 2 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASI; BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 14 MEDAN T.P 2014/2015.

1 8 25

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA KELAS X SMA

8 28 195

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA/MA.

0 1 17

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA/MA KELAS X PADA MATERI LISTRIK DINAMIS.

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI PADA KONSEP GERAK LURUS SISWA SMA KELAS X.

0 1 18

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN MEMANFAATKAN ADOBE FLASH CS 6 PADA MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X

0 0 63

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Materi Invertebrata untuk Meningkatkan Rasa Ingin Tahu (Curiosity) Siswa Kelas X MIA - UNS Institutional Repository

0 0 17

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA/MA KELAS X PADA MATERI LISTRIK DINAMIS - UNS Institutional Repository

0 0 16

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

0 0 16