dan siswa sebagai penerima informasi, tetapi guru hanya membuat rencana pembelajaran atau langkah-langkah percobaan kemudian siswa yang melakukan
percobaan atau penyelidikan untuk menemukan konsep-konsep yang telah ditetapkan guru. Sebagaimana yang disampaikan oleh Recktenwald Edward
2010:1 bahwa kegiatan laboratorium berbasis inkuiri merupakan suatu desain pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan berpendapat siswa
secara kualitatif dan menuntut siswa untuk menyusun dugaan awal kemudian membandingkan prediksinya dengan melakukan langkah pengukuran yang tepat.
Pembelajaran Fisika dengan inkuiri dapat membantu siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri melalui proses inkuiri terbimbing. Selain itu,
siswa juga termotivasi untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar maupun peralatan sederhana untuk melakukan pengamatan tentang masalah yang akan
mereka selidiki kemudian menuliskan prediksi dan hasil pengamatan. Minat siswa untuk melaksanakan proses ilmiah ini dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kritis dan kemampuan menganalisis secara ilmiah. Melalui pendekatan inkuiri ini pula membantu siswa dalam membangun pemahaman konsep mereka
tentang materi yang dipelajari.
2.2 Aktivitas dan Hasil Belajar
2.2.1 Aktivitas Belajar
Aktivitas merupakan segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan. Tanpa ada aktivitas maka proses belajar tidak akan berlangsung
dengan baik. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengar dan mencatat. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik 2009:172, aktivitas belajar dapat
dikelompokkan menjadi : a Oral activities, meliputi memberi saran,
mengemukakan pendapat, bertanya, diskusi; b Listening activities, meliputi mendengarkan uraian, percakapan. c Writing activities, meliputi menulis
laporan, catatan, menyalin. d Motor activities, meliputi melakukan percobaan, membuat konstruks, membuat model, dan e Mental activities, meliputi
menangggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
Menurut Hamalik 2009:175-176, penggunaan aktivitas besar nilainya untuk pembelajaran siswa karena : a para siswa mencari pengalaman sendiri dan
langsung mengalami sendiri; b memupuk kerja sama di kalangan siswa; c memupuk disiplin kelas dan suasana belajar menjadi demokratis, dan
d pengajaran diselenggarakan secara realitis dan konkret sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan verbalitis.
Keberhasilan kegiatan pembelajaran ditentukan oleh bagaimana kegiatan interaksi dalam pembelajaran tersebut. Semakin aktif siswa selama pembelajaran,
semakin banyak pula pengalaman belajar yang akan diperoleh siswa dan tujuan pembelajaran akan tercapai. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan siswa
dalam belajar, maka proses pembelajaran yang terjadi akan semakin baik. Aktivitas yang akan diteliti adalah yang berkaitan dengan aspek psikomotorik dan
afektif siswa yang dapat dilihat dari hasil observasi pelaksanaan praktikum dan diskusi siswa.
Aspek psikomotorik menjadi penting untuk diamati karena dalam pembelajaran Fisika siswa tidak hanya belajar rumus dan menghafal fakta saja
tetapi yang paling penting adalah bagaimana guru memberikan pengalaman langsung pada siswa untuk mengembangkan kompetensi siswa agar mampu
memahami gejala-gejala alam secara ilmiah. Siswa dilatih untuk menemukan dan mengembangkan pengetahuannya dengan mempraktekkannya sendiri melalui
objek-objek yang konkret sehingga kemampuan berpikir kognitif dan psikomotorik siswa dapat berkembang dengan baik.
Di dalam pembelajaran Fisika terdapat komponen sikap ilmiah misalnya jujur dan objektif terhadap data, terbuka dalam menerima pendapat orang lain,
ulet, dan tidak mudah putus asa serta dapat bekerjasama dengan orang lain. Sikap- sikap inilah yang merupakan komponen afektif yang harus ditanamkan oleh guru
pada siswa sehingga aktivitas yang berkaitan dengan afektif siswa juga perlu untuk diamati dengan tujuan untuk mengetahui minat dan perhatian siswa saat
pelaksanaan pembelajaran. Aspek afektif siswa ini dapat dilihat pada pelaksanaan diskusi dimana
siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya, menanggapi dan mengajukan pertanyaan. Pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa ini dapat
mendukung timbulnya minat dan sikap siswa terhadap pelajaran. Dengan mengamati aktivitas siswa baik afektif maupun psikomotorik dalam pembelajaran,
maka guru dapat mengetahui bagaimana minat dan kemampuan siswa saat pembelajaran dengan begitu guru dapat menentukan apakah strategi pembelajaran
tersebut baik untuk diterapkan atau tidak.
2.2.2 Hasil Belajar