untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin. Ada media yang dipandang sangat efektif untuk mencapai suatu tujuan, namun proses pencapaiannya tidak
efisien, baik dalam pengadaannya maupun penggunaannya. Demikian pula sebaliknya, ada media yang efisien dalam penggunaan dan pengadaannya, namun
tidak efektif dalam pencapaian hasilnya. Memang sangat sulit untuk mempertahankan keduanya efektif dan efisien secara bersamaan, tetapi memilih
media alat bantu pengajaran guru sedapat mungkin memenuhi keefektifan dan keefisiensian penggunaannya Syaiful Bahri Djamarah, 2010:215-217.
2.1.7 Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak
terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan, pendidikan jasmani
merupakan usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan organik, neuromuskuler, intelektual, dan sosial H Abdulkadir Ateng, 1992:4.
Sharman 1936 dalam Nadisah 1992 mengemukakan bahwa pendidikan jasmani adalah bagian dari pendidikan secara umum yang berlangsung melalui
aktivitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan menghasilkan pola-pola perilaku pada individu yang bersangkutan. Pendidikan jasmani pada
dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh Adang
Suherman, 2000:1.
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan dalam kualitas
individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada
hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
2.1.8 Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani
Agar dalam pelaksanaan pendidikan jasmani dapat berjalan dengan baik, maka seorang guru harus bisa menjadi seorang pendidik dan pengajar yang baik
dalam mencapai sasaran yang diinginkan. Dalam PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat 1: “kelompok mata pelajaran jasmani
pada SMPMTsSMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.” Oleh karena itu,
pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Menurut permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Kelulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah adalah sebagai berikut : 1. Permainan dan olahraga meliputi : olahraga tradisional, permainan eksplorasi
gerak, ketrampilan lokomotor non-lokomotor, dan manipulasi, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis
lapangan, bulutangkis dan bela diri, serta aktivitas lainnya. 2. Aktivitas pengembangan meliputi : mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh, serta aktivitas lainnya.
3. Aktivitas uji diri senam meliputi : ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.
4. Aktivitas ritmik meliputi : gerak bebas, senam pagi, SKJdan senam aerobikserta aktivitas lainnya.
5. Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamatan air, ketrampilan bergerak di air.
6. Pendidikan luar kelas meliputi : piknik karya wisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah dan mendaki gunung.
7. Kesehatan meliputi : penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari- hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat
lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cedera, mengatur istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam
kegiatan P3K dan UKS.
2.1.9 Tujuan Pendidikan Jasmani