2. Perlanggaran:
1 Tim yang memasukkan bola dengan ayunan lemparan salah, maka bola
yang tadinya masuk dinyatakan tidak masuk. 2
Apabila ada tim yang memasukkan bola dengan cara menginjak atau melewati garis servis, maka bola yang tadinya masuk dinyatakan tidak
sah. 3
Apabila ada pemain yang memukul bola hasil pukulan lawan yang masih melayang di udara, maka akan diberi pengurangan skor 1 poin.
2.2 Kerangka Berpikir
Pendidikan jasmani olahraga dan rekreasi merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang ilmu pembelajaran melalui aktivitas jasmani. Materi-materi
dalam pendidikan jasmani mengandung konsep-konsep abstrak yang sulit dipahami dengan baik jika penerapannya hanya sebatas teori oleh siswa sekolah
menengah pertama yang masih berada dalam tahap bermain. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai
dengan konsep yang dipelajari. Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani pada umumnya guru cenderung mengalami kesulitan karena minimnya
sarana dan prasarana olahraga yang tersedia di sekolah, sehingga keaktifan siswa akan menjadi kurang.
Dalam pembelajaran, siswa banyak yang duduk diam menunggu giliran menggunakan alat dalam melakukan latihan. Akibatnya siswa tidak dapat
memahami materi pendidikan jasmani yang diterima dengan maksimal, siswa menjadi pasif dan hanya mempunyai sedikit kesempatan untuk melakukan
aktivitas gerak, serta interaksi antar siswa kurang terbangun. Sehingga siswa menjadi kurang tertarik dan berminat mempelajari pendidikan jasmani.
Berpijak pada permasalahan dalam pembelajaran pendidikan jasmani tersebut, maka perlu adanya suatu inovasi pembelajaran sebagai upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru perlu menciptakan strategi pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa, membangkitkan minat dan
perhatian siswa, serta memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
Strategi pembelajaran yang dapat diterapkan sebagai upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani salah
satunya yaitu menerapkan modifikasi alat bantu pembelajaran bokortasko bola berekor dan kertas koran. Melalui penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran
bokortasko ini diharapkan tercipta suasana belajar yang menyenangkan, karena selama pembelajaran siswa akan mendapatkan peluang bergerak yang lebih untuk
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sesuai materi yang sedang dipelajari, sehingga memudahkan siswa dalam memahami dan mencerna materi
pembelajaran.
Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.9. Kerangka Pemikiran Penelitian
2.3 Hipotesis