3. Aktivitas uji diri senam meliputi : ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.
4. Aktivitas ritmik meliputi : gerak bebas, senam pagi, SKJdan senam aerobikserta aktivitas lainnya.
5. Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamatan air, ketrampilan bergerak di air.
6. Pendidikan luar kelas meliputi : piknik karya wisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah dan mendaki gunung.
7. Kesehatan meliputi : penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari- hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat
lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cedera, mengatur istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam
kegiatan P3K dan UKS.
2.1.9 Tujuan Pendidikan Jasmani
Secara umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu:
1. Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan
aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang phsycal fitness.
2. Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan
gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna skillful. 3.
Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir dan mengintepretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani
ke dalam
lingkungannya sehingga
memungkinkan tumbuh
dan berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab siswa.
4. Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa
dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat Adang Suherman, 2000:23.
Secara sederhana tujuan dari pendidikan jasmani mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk:
a. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan
aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial, b.
Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam
aneka aktivitas jasmani, c.
Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan
terkendali. d.
Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan,
e. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan
keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang,
f. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk
permainan olahraga Husdarta, 2009:9.
2.1.10 Pengertian Modifikasi
Yang dimaksud dengan modifikasi itu ialah pengurangan atau penggantian unsur-unsur tertentu Supandi, 1992:107. Modifikasi merupakan salah satu usaha
yang dapat dilakukan oleh para guru agar pembelajaran mencerminkan DAP Developmentally Apropriate Practice. Oleh karena itu, DAP termasuk di
dalamnya “body scaling” atau ukuran tubuh siswa, harus selalu dijadikan prinsip
utama dalam memodifikasi pembelajaran penjas. Esensi modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi
pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini dimaksudkan
untuk menuntun, mengarahkan dan membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya lebih rendah menjadi tingkat yang
lebih tinggi Adang Suherman dan Yoyo Bahagia, 2000:1
2.1.11 Modifikasi Lingkungan Pembelajaran