Penyebab Timbulnya Rasa Kurang Percaya Diri

Menurut Mastuti 2008: 14-15, individu yang kurang percaya diri, ada beberapa ciri atau karakteristiknya seperti : 1 Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok. 2 Menyimpan rasa takut terhadap penolakan. 3 Sulit menerima realita diri terlebih menerima kekurangan diri dan memandang rendah kemampuan diri sendiri. 4 Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil. 5 Selalu menempatkanmemposisikan diri sebagai yang terakhir. 6 Mempunyai external locus of control mudah menyerah pada nasib, sangat tergantung pada keadaan dan pengakuanpenerimaan serta bantuan orang lain. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa anak yang selalu ragu atau kurang percaya diri biasanya selalu memandang negatif tentang dirinya sendiri. Selalu ada kekurangan di dalam dirinya dibandingkan dengan orang lain. Anak yang ragu terhadap kemampuan diri sendiri tidak percaya diri biasanya kurang dapat berbicara atau menyampaikan pesan kepada orang lain karena salah satu faktor penyebab tidak percaya diri datang dari kemampuan berkomunikasi secara verbal, dengan berbicara.

2.2.4 Penyebab Timbulnya Rasa Kurang Percaya Diri

Gejala rasa tidak percaya diri dimulai dari adanya kelemahan-kelemahan tertentu di dalam berbagai aspek kepribadian seseorang, sehinga orang tersebut mengalami gejala tidak pecaya diri. Menurut Hakim 2005: 12- 24 ”berbagai kelemahan pribadi yang menjadi penyebab timbulnya rasa tidak percaya diri adalah cacat atau kelainan fisik, buruk rupa, ekonomi lemah, status sosial, status perkawinan, sering gagal, kalah bersaing, pendidikan rendah, sulit menyesuaikan diri”. Faktor-faktor penyebab rasa tidak percaya diri tersebut adalah: 1 Perlakuan keluarga yang keras, keluarga lebih banyak mencela daripada memuji. Dan lingkungan yang kurang memberikan kasih sayang dan penghargaan, terutama pada masa kanak- kanak dan pada masa remaja. 2 Kurangnya komunikasi dalam berinteraksi dengan lingkungan. 3 Kekurangan jasmani. 4 Kegagalan yang berulang kali tanpa diimbangi dengan optimisme yang memadai. 5 Keinginan untuk mencapai kesempurnaan dalam segala hal Idealisme yang tidak realistis 6 Kurang memahami nilai dan peranan Iman dalam hidup. 7 Anak tidak meyakini fungsi diri : anak tidak yakin bahwa keseluruhan dirinya akan berfungsi dengan baik. Sehingga tidak mampu mendorong dirinya untuk berkembang total, maksimal dan optimal. Dengan semua itu, maka anak tersebut tidak dapat mencapai kemandirian. 8 Belum dapat mengontrol temperament yang lebih baik Berdasarkan uraian tersebut dapat simpulkan bahwa faktor yang menyebabkan anak tidak percaya diri berasal dari faktor internal yaitu diri sendiri, faktor eksternal yaitu keluarga dan lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan dalam masyarakat. Kedua unsur tersebut yang dapat menyebabkan anak merasa kurang percaya diri dikarenakan kurang adanya dukungan dari faktor eksternal yaitu lingkungan.

2.3 Layanan Bimbingan Kelompok

2.3.1 Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok

Pengertian layanan bimbingan kelompok dalam penelitian ini adalah salah satu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan dalam bentuk kelompok yang terdiri dari 8-15 siswa dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk membahas topik-topik yang aktual. Menurut Gazda 1999: 309- 310 “bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat”. Bimbingan kelompok juga diselenggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat personal, vokasional, dan sosial. Menurut Romlah 2001:3 “bimbingan kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai – nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok”. Bimbingan kelompok dapat ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi siswa. Menurut Sukardi 2002: 48 “Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersama- sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat”. Kegiatan bimbingan kelompok akan terlihat hidup jika di dalammya dapat terbentuk dinamika kelompok. Dinamika kelompok merupakan media efektif bagi anggota kelompok dalam mengembangkan aspek positif ketika mengadakan

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 SUMBER REMBANG 2012

19 85 285

MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP PROGRAM KEAHLIAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2012 2013

0 10 344

Upaya Meningkatkan Asertivitas Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Kandeman Kabupaten Batang

3 21 231

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERSOSIALISASI MELALUI PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SIABU TA. 2013/2014.

0 4 26

UPAYA MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI PEMASARAN 2 SMK NEGERI 1 KUDUS TAHUN PELAJARAN 20112012

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN FISIK DI MASA PUBERTAS MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS X PEMASARAN 2 SMK NEGERI 1KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 20

UPAYA MENINGKATKAN BUDI PEKERTI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SISWA KELAS XI PEMASARAN 3 SMK NEGERI 1 KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013 SKRIPSI

0 0 20

Meningkatkan Kemampuan Beradaptasi Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Siswa Kelas X MAN 2 Kudus

0 0 8

MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X IA.1 SMAN 1 KINALI

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI AKTIF SISWA DALAM DISKUSI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X TEI SMK WISUDHA KARYA KUDUS

0 0 23