menanyakan kepada anggota kelompok mengenai pengalaman baru, pemahaman baru, yang diperoleh dari topik yang telah dibahas.
Setiap pertemuan, pada akhir kegiatan pemimpin kelompok meminta anggota kelompok untuk mengungkapkan perasaannya, pendapatnya, minat dan
sikapnya tentang sesuatu yang telah dilakukan selama kegiatan kelompok menyangkut isi maupun proses. Selain itu anggota kelompok juga diminta
mengemukakan pendapatnya tentang hal - hal yang paling berharga dan sesuatu yang kurang disenangi selama kegiatan berlangsung.
Menurut Prayitno 1995:81 “Evaluasi kegiatan layanan bimbingan kelompok diorientasikan kepada perkembangan pribadi siswa dan hal
–hal yang disarankan oleh anggota. penilaian kegiatan layanan bimbingan kelompok dapat
dilakukan secara tertulis, melalui esai, daftar cek, maupun daftar isisan sederhana.” Penilaian atau evaluasi dan hasil dari kegiatan layanan bimbingan
kelompok ini bertitik tolak bukan pada kriteria benar atau salah, tetapi berorientasi pada perkembangan positif yang terjadi pada diri setiap anggota kelompok.
2.4 Keefektifan Layanan Bimbingan Kelompok dalam
Meningkatkan Kepercayaan Diri.
Kepercayaan diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu
untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Seseorang dapat melihat individu melalui gejala
– gejala atau indikator yang timbul atau tampak pada tingkah lakunya.
Beberapa penelitian terdahulu mengenai kepercayaan diri mendukung dan memperkuat penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Dari penelitian
terdahulu dapat diasumsikan bahwa kepercayaan diri dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok. Karena Layanan bimbingan kelompok merupakan
kegiatan pemberian informasi dalam suasana kelompok dimana memberikan manfaat atas informasi yang dibahas dan dapat menunjang perkembangan optimal
masing-masing siswa. Melalui layanan bimbingan kelompok, siswa diberikan bahasan mengenai kepercayaan diri yang pada nantinya diharapkan dapat
meningkatkan kepercayaan diri siswa. Dalam upaya memberikan bantuan untuk meningkatkan kepercayaan diri
siswa, peneliti memberikannya melalui layanan bimbingan kelompok karena bimbingan kelompok merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan pada
individu dalam situasi kelompok; ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi siswa. Proses pemberian bantuan ini
berupa penyampaian informasi yang tepat mengenai masalah pendidikan, pekerjaan, komunikasi, pemahaman pribadi, penyesuai diri, dan masalah
hubungan antar pribadi. “Informasi diberikan terutama dengan tujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman diri individu dan pemahaman
terhadap orang lain.” Romlah, 2001:3. Dalam kegiatan bimbingan kelompok, siswa akan mendapatkan informasi
mengenai materi yang berkaitan dengan upaya peningkatan kepercayaan diri siswa. Materi tersebut telah dipersiapkan oleh praktikan dengan harapan topik
pembicaraan dalam kegiatan bimbingan kelompok tidak melenceng jauh dan
dapat terarah dengan baik. Selama kegiatan bimbingan kelompok berlangsung siswa tidak hanya menjadi anggota yang pasif tetapi diharapkan juga untuk turut
aktif dalam membahas topik atau materi yang disampaikan. Penentuan topik ini juga nantinya disesuaikan dengan usia dan tingkat pemahaman siswa sehingga
benar-benar tepat sasaran yakni mampu meningkatkan kepercayaan diri siswa. Dalam kegiatan bimbingan kelompok terjadi komunikasi antara individu
satu dengan yang lainnya sehingga individu dapat mengungkapkan pendapat, sikap, serta tindakan yang diinginkan. Selain itu para anggota bimbingan
kelompok akan berinteraksi yang dapat menimbulkan dinamika kelompok. Dinamika kelompok dibutuhkan untuk menciptakan rasa percaya diri, solidaritas
dan juga keterbukaan terutama dalam membahas topik dalam kegiatan bimbingan kelompok. Ketika dinamika kelompok dapat terbentuk sebagai jiwa yang mampu
menghidupkan suasana dalam kelompok, maka para anggota dapat lebih meningkatkan pemahaman dirinya dan pemahaman akan topik yang dibahas yakni
yang berkaitan dengan peningkatan kepercayaan diri siswa. Dalam layanan bimbingan kelompok dengan jumlah anggota kelompok
yang tidak terlalu banyak dapat memungkinkan pemimpin kelompok untuk melakukan pendekatan secara personal untuk meningkatkan kepercayaan diri
siswa tersebut. Dalam kegiatan bimbingan kelompok inilah pemimpin kelompok dapat membuat sanggotanya lebih berani mengungkapkan pendapatnya secara
langsung dan percaya diri, saling menukar informasi melalui pendapat dari teman – temannya, membahas masalah - masalah yang dialami secara bersama.
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka bentuk kegiatan bimbingan kelompok dianggap efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri. Dalam kegiatan
bimbingan kelompok ini peneliti membentuk dinamika siswa dengan memberikan topik tugas dan topik bebas untuk memberikan informasi mengenai kepercayaan
diri sehingga dengan kegiatan bimbingan kelompok ini siswa dapat meningkatkan kepercayaan dirinya.
2.5 Hipotesis