HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Varietas Kedelai Ukuran Besar dan Sedang, Periode Simpan dan Interaksinya Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih
a. Mutu benih pada awal penyimpanan
Mutu benih awal sangat menentukan daya simpan benih. Informasi status mutu benih awal dalam penelitian ini akan menentukan ketepatan dari
kesimpulan yang diambil. Secara keseluruhan data mutu benih awal dari benih kedelai yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Mutu awal benih kedelai varietas Panderman, Burangrang, Baluran, Sinabung, Wilis dan Kaba
Varietas No
Peubah Panderman Burangrang
Baluran Sinabung
Wilis Kaba
1 2
3 4
5 6
7 Kadar Air
DB Bobot 1000 btr g
Diameter mm Benih Murni
Kotoran Benih Bocoran Ion:
- Ion K - Ion Ca
- Ion Mg 10.0
94 192.4
0.8 99.9
0.1 59.00
4.83 0.80
10.2 96
137.6 0.7
99.8 0.2
41.00 8.04
1.83 9.6
95 152.8
0.7 99.4
0.6 41.38
0.79 1.43
10.0 87
105 0.5
98.6 1.4
39.75 0.48
1.32 10.1
94 105
0.4 99.9
0.1 36.38
0.94 1.66
9.4 92
103 0.5
99.9 0.1
30.75 0.38
0.73
Mengacu pada keputusan Menteri Pertanian tentang pelepasan varietas kedelai, varietas Panderman, Burangrang dan Baluran termasuk dalam klasifikasi
benih ukuran besar. Kedelai varietas Sinabung, Wilis dan Kaba termasuk dalam klasifikasi benih ukuran sedang.
Kondisi mutu benih awal benih yang digunakan mempunyai daya berkecambah yang tinggi sesuai dengan persyaratan sebagai benih bina
berdasarkan SNI nomor 01-6234.4-2003 yang menentukan syarat mutu benih kedelai yaitu nilai DB minimum: 80.0 , kadar air maksimum: 11,0 , benih
murni: minimum 97.0 kotoran benih: maksimum 3.0 . BTL Benih Tanaman Lain: 0,0 dan benih gulma: 0,0 . Tabel 5 menunjukkan bahwa bahwa daya
berkecambah benih untuk seluruh varietas lebih dari 80, tingkat kemurnian
27
yang tinggi dan kandungan air pada benih kurang dari 11 . Berdasarkan analisis mutu tersebut, benih yang digunakan memiliki mutu fisiologis yang baik,
sehingga diharapkan penelitian penyimpanan dapat dilakukan dengan baik dan penarikan kesimpulan yang keliru misleading interpretation dapat dihindari.
Hasil uji kandungan bocoran ion pada air rendaman benih kedelai Tabel 5, diperoleh data bahwa ion K merupakan ion yang paling tinggi terkandung
dalam air rendaman kedelai, sehingga untuk pengamatan selanjutnya kandungan ion yang dianalisa adalah ion K.
Rekapitulasi analisis ragam pengaruh varietas, periode simpan serta interaksinya terhadap berbagai peubah yang diamati, ditampilkan pada Tabel 6.
Tabel 6 menunjukkan hasil yang berpengaruh nyata pada varietas, periode simpan maupun pada interaksinya untuk semua peubah vigor yang diamati.
Tabel 6. Rekapitulasi sidik ragam pengaruh varietas V, periode simpan P dan interaksi antara varietas dan periode simpan V x P terhadap semua
peubah yang diamati.
Ket : = berpengaruh nyata pada taraf uji α 5 .
Data sidik ragam pengaruh varietas dan periode simpan terhadap berbagai peubah pada benih kedelai dapat dilihat pada Lampiran 14 s.d 21.
b. Kadar Air KA