Indeks Vigor IV Deteksi status vigor benih kedelai (Glycine max L Merr) melalui metoda uji daya hantar listrik

33

d. Indeks Vigor IV

Indeks vigor merupakan nilai yang ditunjukkan oleh banyaknya jumlah kecambah normal pada hitungan pertama yaitu hari ke-5 dalam pengujian DB Copeland McDonald, 1995. Nilai indeks vigor yang tinggi menunjukkan benih berkecambah lebih cepat, sehingga digolongkan dalam vigor kuat. Benih yang cepat tumbuh menunjukkan benih tersebut mampu mengatasi segala macam kondisi sub optimum Sadjad, 1984. Hasil analisis statistik terhadap faktor varietas, periode simpan dan interaksinya pada peubah IV menunjukkan adanya pengaruh yang sangat nyata untuk faktor varietas Lampiran 16. Pengujian statistik lebih lanjut terhadap kelompok varietas berukuran besar dan kelompok varietas berukuran sedang menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada peubah IV Lampiran 22. Lampiran 23 menunjukkan niilai rata-rata IV pada kelompok varietas berukuran besar 76,62 lebih rendah dibandingkan nilai rata-rata kelompok varietas berukuran sedang 79,74. Lampiran 23. Interaksi antara faktor varietas dan periode simpan pada peubah DB dapat dilihat pada Tabel 9. Berdasarkan hasil penelitian diketahui adanya penurunan IV pada semua varietas selama periode simpan. Penurunan persentase IV benih kedelai selama penyimpanan terjadi karena adanya faktor suhu tidak terkendali di ruang penyimpanan. Nilai IV yang tinggi menunjukkan benih berkecambah lebih cepat sehingga digolongkan dalam benih yang vigor. Menurut Sadjad 1994, benih yang cepat tumbuh menunjukkan benih tersebut mampu mengatasi segala macam kondisi suboptimum. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kelompok varietas kedelai berukuran sedang memiliki daya simpan yang lebih panjang dibandingkan kelompok varietas kedelai berukuran besar. Penurunan DB benih kedelai diikuti oleh penurunan nilai IV selama masa periode simpan. Secara keseluruhan nilai IV semakin rendah hingga akhir masa periode simpan. Nilai IV tertinggi ditunjukkan oleh kedelai varietas Kaba sedangkan IV terendah ditunjukkan oleh kedelai varietas Panderman. TeKrony et al. 1987 mengatakan bahwa ukuran benih dapat mengindikasikan vigor, benih yang berukuran lebih besar mempunyai tingkat vigor yang lebih tinggi dari pada benih yang berukuran lebih kecil. Ungkapan ini tidak sejalan dengan penelitian ini karena dari hasil penelitian ternyata terdapat keragaman data vigor benih kedelai berukuran besar dan sedang. 34 Miguel dan Filho 2002 menunjukkan bahwa pada benih jagung perhitungan pertama pada pengujian perkecambahan dapat menunjukkan performansi pertumbuhan benih di lapang seedling emergence. Tabel 9 menunjukkan bahwa nilai IV mengalami penurunan selama penyimpanan. Nilai IV yang rendah pada awal periode simpan adalah adalah varietas Burangrang 78.5 dan varietas Panderman 83 sedangkan IV tertinggi adalah Sinabung 87 dan Wilis 85 dari kelompok varietas berukuran sedang. Di akhir periode simpan nilai IV yang rendah ditunjukkan oleh varietas Panderman 57 dan Baluran 62.25. Tabel 9. Rata-rata indeks vigor dari 6 varietas kedelai pada beberapa periode simpan Periode Simpan minggu Varietas 3 6 9 12 15 18 21 Panderman 83,00 b-j 85,00 a-h 82,00 d-l 77,50 h-m 82,50 c-k 75,00 i-n 61,00 rs 57,00 rs Burangrang 78,50 e-m 87,25 a-e 73,00 l-o 82,50 c-k 82,00 d-l 72,00 m-p 72,50 m-p 76,50 h-m Baluran 86,00 a-g 79,00 d-m 72.00 m-p 82,00 d-l 86,00 a-g 82,50 c-k 64,00 qrs 62,25 rs Sinabung 81,00 d-m 80,25 d-m 78,75 d-m 77,00 g-m 64,25 p-s 63,75 qrs 60,25 rs 57,00 rs Wilis 85,00 a-h 88,00 a-d 92,50 a 91,50 abc 82,50 c-k 82,50 c-k 84,00 a-i 73,50 k-o Kaba 84,00 a-i 84, 00 a-i 85,50 a-h 85,75 a-h 77,50 g-m 77,75 f-m 87,00 a-f 81,00 d-m Keterangan : Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama, tidak berbeda nyata pada taraf uji DMRT 5 Pada pengujian IV dapat dilihat bahwa pada minggu ke-0 nilai IV berkisar dari 78.5 – 87 dan pada akhir periode simpan kisaran IV adalah 57-81. Pada Tabel 9 terlihat bahwa benih kedelai varietas Panderman dan Burangrang menunjukkan penurunan IV pada minggu ke 15. Benih kedelai varietas Baluran, Sinabung dan Wilis menunjukkan penurunan nilai IV pada minggu ke 18. Sedangkan kedelai varietas Kaba hingga minggu ke 21 belum menunjukkan penurunan nilai IV. Penurunan dan perubahan nilai IV antar varietas menunjukkan data yang tidak konsisten hal ini terjadi diduga karena adanya peranan faktor genetis dari masing-masing varietas. 35

e. Kecepatan Tumbuh K