Daya Tumbuh DT Deteksi status vigor benih kedelai (Glycine max L Merr) melalui metoda uji daya hantar listrik

38 Burangrang mengalami penurunan nilai V AA yang paling tajam di akhir periode simpan, sedangkan kedelai varietas Wilis memiliki nilai V AA yang paling tinggi pada akhir periode simpan 31.50. Tabel 11. Rata-rata persentase V AA dari 6 varietas kedelai pada beberapa periode simpan Periode Simpan minggu Varietas 3 6 9 12 15 18 21 Panderman 87,00 abc 87,50 abc 89,50 ab 74,00 efg 30,00 n 21,50 pq 14,25 r 7,00 s Burangrang 89,00 ab 90,00 a 89,50 ab 73,25 e-h 44,50 jk 42,00 jkl 22,00 opq 1,00 t Baluran 82,50 bcd 85,00 a-d 79,50 def 73,50 efg 30,00 n 33,00 mn 27,75 no 4,50 st Sinabung 79,75 de 79,50 def 85,50 a-d 74,50 efg 68,00 gh 67,00 h 31,00 mn 27,25 nop Wilis 91,00 a 91,50 a 91,00 a 73,00 fgh 60,00 i 47,50 j 36,75 lm 31,50 mn Kaba 87,00 abc 85,00 a-d 81,00 cd 70,00 gh 58,00 i 44,00 jk 40,50 kl 19,00 qr Keterangan : Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama, tidak berbeda nyata pada taraf uji DMRT 5 Hasil penelitian TeKrony dan Egli 1977 pada benih kedelai menunjukkan bahwa pengujian AA berkorelasi dengan field emergence dihitung segera setelah benih mulai berkecambah hingga kotiledon muncul di atas permukaan tanah. Hal senada juga diungkapkan oleh Kulik dan Yaklich 1982 memberikan hasil pengujian AA pada benih kedelai dapat mengestimasi potensi field emergence satu atau dua daun trifoliate telah muncul dan terbuka.

g. Daya Tumbuh DT

Pengujian DT bertujuan untuk mengetahui kemampuan tumbuh benih pada kondisi yang sub-optimum. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data DT benih kedelai yang semakin turun seiring dengan lamanya periode simpan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwanti 2004 mengatakan bahwa selama enam bulan penyimpanan benih kedelai kuning dan kedelai hitam mengalami penurunan daya berkecambah dan 39 vigor benih kedelai dan daya tumbuh yang rendah. Benih kedelai yang mempunyai daya daya berkecambah dan vigor yang sudah menurun pertumbuhan bibitnya juga rendah, hal ini menyebabkan tanaman kurang mampu beradaptasi dengan lingkungan. Hasil analisis statistik terhadap faktor varietas, periode simpan dan interaksinya pada peubah DT menunjukkan adanya pengaruh yang sangat nyata untuk faktor varietas Lampiran 14. Namun hasil analisis lebih lanjut terhadap kelompok varietas berukuran besar dan kelompok varietas berukuran sedang Lampiran 22 tidak menunjukkan adanya perbedaan antara kedua kelompok ukuran benih terhadap peubah DT. Nilai rata-rata DT pada kelompok varietas berukuran besar sebesar 62,72 sedangkan nilai rata-rata kelompok varietas berukuran sedang sebesar 61,62 Lampiran 23. Interaksi antara faktor varietas dan periode simpan pada peubah DT dapat dilihat pada Tabel 12. Menurut TeKrony et al. 1987 ukuran benih dapat mengindikasikan vigor. Tabel 12 Rata-rata persentase daya tumbuh dari 6 varietas kedelai pada beberapa periode simpan Periode Simpan minggu Varietas 3 6 9 12 15 18 21 Panderman 95,50 a 92,00 b 89,50 bcd 80,50 e 53,00 i 36,50 k 15,00 m 11,00 n Burangrang 89,50 bcd 90,50 bc 89,00 bcd 76,00 f 76,00 f 42,00 j 25,75 m 14,50 n Baluran 89,00 cd 90,00 bcd 87,50 cd 82,50 e 80,50 e 52,00 i 35,06 kl 14,19 no Sinabung 87,00 d 82,00 e 81,50 e 81,50 e 72,50 g 65,00 h 32,50 l 14,78 n Wilis 90,00 cd 90,50 bc 89,50 bcd 82,50 e 74,00 fg 36.50 k 25.00 k 15,89 n Kaba 91,00 b 87,50 cd 81,75 e 76,56 f 63,88 h 23.75 m 20.00 l 15,25 n Keterangan : Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama, tidak berbeda nyata pada taraf uji DMRT 5 Benih yang memiliki ukuran lebih besar mempunyai tingkat vigor yang lebih tinggi dibandingkan dengan benih yang berukuran lebih kecil. Namun hal ini tidak sesuai dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian pada 6 varietas yang diamati, Panderman, Sinabung dan Kaba telah menunjukkan 40 penurunan DT pada minggu ke-3 sedangkan Burangrang, Baluran dan Wilis memperlihatkan penurunan nilai DT di minggu ke-9. Penurunan nilai vigor pada benih dapat mengakibatkan tanaman kurang mampu beradaptasi dengan lingkungan. Pada Tabel 12 terlihat bahwa penurunan DT terjadi pada semua varietas. Penurunan yang nyata untuk kedelai varietas Panderman, Burangrang, Baluran, Wilis dan Kaba terjadi pada periode simpan minggu ke-9. Pengamatan yang dilakukan pada DT ini mengacu pada penelitian Kulik dan Yaklich 1982 yaitu jumlah kecambah dengan satu atau dua daun trifoliat yang telah muncul dan terbuka di atas permukaan tanah . Acuan lain yang digunakan dalam penentuan DT pada benih kedelai menurut Nakagawa dalam Viera et al. 2001 adalah presentase field seedling emergence dievaluasi 14 hari setelah penanaman, yaitu setelah satu atau dua daun trifoliat muncul.

h. Daya Hantar Listrik DHL