DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN LANDASAN TEORI

31 institusional yang mampu memonitor tindakan manajemen dalam pengelolaan perusahaan secara lebih efektif maka akan dapat meningkatkan nilai perusahaan.

2.7. DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan Komite Nasional Kebijakan Governance, 2004. Menurut Yustiavandana dan Surya 2006:135 komisaris independen adalah komisaris yang bukan merupakan anggota manajemen, pemegang saham mayoritas, pejabat atau dengan cara lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari suatu perusahaan yang mengawasi pengelolaan perusahaan. Adanya komisaris independen tidak terlepas dari keberadaan komisaris pada umumya. Komisaris merupakan organ yang mengawasi kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasehat kepada direksi. Keberadaan komisaris independen baru muncul setelah terbitnya Surat Edaran Bapepam Nomor: SE03PM2000 dan Peraturan Pencatatan Efek Nomor 339BEJ07-2001 tgl 21 Juli 2001. Menurut ketentuan tersebut perusahaan publik yang tercatat di bursa wajib memiliki beberapa anggota dewan komisaris yang memenuhi kualifikasi sebagai komisaris independen. Penelitian Besley 1996 dalam Rachmawati dan Triatmoko 2007 menyimpulkan bahwa komposisi 32 dewan komisaris dari luar lebih dapat untuk mengurangi kecurangan pelaporan keuangan. Komposisi individu yang bekerja sebagai anggota dewan komisaris merupakan hal yang penting dalam memonitor aktivitas manajemen secara efektif. Dewan ini berfungsi mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen dan mencegah konsentrasi pengendalian yang terlalu banyak di tangan manajemen Mulyadi, 2002:184. Dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan akan dipandang lebih baik, karena pihak luar perusahaan akan menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan perusahaan dengan lebih objektif dibanding perusahaan yang memiliki susunan dewan komisaris yang hanya berasal dari dalam perusahaan. Efektivitas dewan komisaris dalam menyeimbangkan kekuatan manajemen tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat indepedensi dari dewan komisaris tersebut Mizruchi, 1983 dalam Lorsch, 1989 dalam Zahra Pearce, 1989 dalam Wardhani, 2006. Keberadaan komisaris independen diharapkan dapat bersikap netral terhadap segala kebijakan yang dibuat direksi. Peraturan bursa efek mewajibkan perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI untuk memiliki komisaris independen sekurang-kurangnya 30 dari jajaran anggota dewan komisaris yang dapat dipilih dahulu melalui Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Perusahaan publik yang tercatat di bursa efek wajib memiliki beberapa anggota dewan komisaris yang memenuhi kualifikasi sebagai komisaris independen. Menurut Yustiavandana dan Surya 2006:136 kriteria persyaratan seseorang menduduki jabatan komisaris independen adalah sebagai berikut: 33 1. Kriteria komisaris independen menurut Forum For Corporate Governance in Indonesia FCGI, yaitu : a. Komisaris independen bukan merupakan anggota manajemen. b. Komisaris independen bukan merupakan pemegnag saham mayoritas, atau seorang pejabat atau dengan cara lain yang berhubungan secara langsung atau tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari perusahaan. c. Komisaris independen dalam kurun waktu tiga tahun terakhir tidak dipekerjakan dalam kapasitasnya sebagai eksekutif oleh perusahaan atau perusahaan lainnya dalam satu kelompok usaha dan tidak pula dipekerjakan dalam kapasitasnya sebagai komisaris setelah tidak lagi menempati posisi seperti itu. d. Komisaris independen bukan merupakan penasihat professional perusahaan atau perusahaan lainnya yang satu kelompok dengan perusahaan tersebut. e. Komisaris independen bukan merupakan pemasok atau pelanggan yang signifikan dan berpengaruh dari perusahaan atau perusahaan lainnya yang satu kelompok, atua dengan cara lain berhubungan secara langsung atau tidak langsung dengan pemasok atau pelanggan tersebut. f. Komisaris independen tidak memiliki kontraktual dengan perusahaan atau perusahaan lainnya yang satu kelompok selain sebagai komisaris perusahaan tersebut. 34 g. Komisaris independen harus bebas dari kepentingan dan urusan bisnis apa pun atau hubungan lainnya yang dapat,atau secara wajar dapat dianggap sebgai campur tangan secara material dengan kemampuannya sebagai seorang komisaris untuk bertindak demi kepentingan yang menguntungkan perusahaan. 2. Kriteria komisaris independen menurut keputusan direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor Kep-305BEJ07-2004 Jakarta tanggal 19 Juli 2004, yaitu: a. Jumlah minimal komisaris independen adalah 30 dari seluruh anggota dewan komisaris. b. Komisaris independen tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada emiten atau perusahaan public. c. Komisaris independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan emiten atau pemegang saham mayoritas atau pemegang saham utama dari perusahaan tercatat yang bersangkutan. d. Komisaris independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan direktur danatau komisaris lainnya dari perusahaan tercatat yang bersangkutan. e. Komisaris independen tidak memiliki kedudukan rangkap pada perusahaan lainnya yang terafiliasi dengan perusahaan tercatat yang bersangkutan atau hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha perusahaan tercatat. 35 f. Komisaris independen harus berasal dari luar emiten atau perusahaan public. g. Komisaris independen harus mengerti peraturan perudang- undangan di bidang pasar modal. h. Komisaris independen diusulkan dan dipilih oleh pemegang saham minoritas yang bukan pemegang saham pengendali dalam Rapat Umum pemegang Saham RUPS. Komisaris independen memiliki peranan menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaan, serta terlaksananya akuntabillitas. Pada intinya komisaris independen merupakan suatu mekanisme independen untuk mengawasi dan memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan. Menurut Yustiavandana dan Surya 2006:138 Komisaris independen bersama dewan komisaris memiliki tugas-tugas utama meliputi : 1. Menilai dan mengarahkan strategi perusahaan, garis-garis besar rencana kerja, kebijakan pengendalian risiko, anggaran tahunan dan rencana usaha, menetapkan sasaran kerja, mengawasi pelaksanaan dan kinerja perusahaan, serta memonitor penggunaan modal perusahaan, investasi dan penjualan asset. Tugas ini terkait dengan peran dan tanggung jawab, serta mendukung usaha untuk menjamin penyeimbangan kepentingan manajemen. 36 2. Menilai sistem penetapan penggajian pejabat pada posisi kunci dan penggajian anggota dewan direksi, serta menjamin suatu proses pencalonan anggota dewan direksi yang transparan dan adil. 3. Memonitor dan mengatasi masalah benturan kepentingan pada tingkat manajemen, anggota dewan direksi dan anggota dewan komisaris, termasuk penyalahgunaan aset perusahaan dan manipulasi transaksi perusahaan. Tugas ini untuk memberikan perlindungan hak-hak para pemegang saham. 4. Memonitor pelaksanaan governance dan mengadakan perubahan di mana perlu. Komisaris independen harus melaksanakan transparasi dan pertanggungjawaban atas hal ini. 5. Memantau proses keterbukaan dan efektifitas komunikasi dalam perusahaan OECD Principles of Corporate Governance. Proses keterbukaan ini untuk menjamin tersedianya informasi yang tepat waktu dan jelas. Dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan akan dipandang lebih baik, karena pihak luar perusahaan akan menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan perusahaan dengan lebih objektif. Efektivitas dewan komisaris dalam menyeimbangkan kekuatan manajemen tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat indepedensi dari dewan komisaris tersebut karena dengan adanya dewan komisaris independen yang melakukan pengawasan atau monitoring yang lebih efektif terhadap kebijakan yang dibuat pihak manajemen dalam mengelola perusahaan akan dapat mencegah konsentrasi pengendalian yang terlalu banyak di 37 tangan manajemen. Selain itu,dewan komisaris independen juga memberikan nasihat, memberikan arahan dalam pencapaian target-target rencana bisnis yang dilakukan pihak manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan.

2.8. PENELITIAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

0 27 24

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

Pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility di dalam laporan sustainability : Studi empiris pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

0 6 156

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Em

0 4 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN ASING, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN PROPERTY D

0 4 192

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN.

0 3 16

PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP MANAJEMEN LABA(EARNINGS

0 1 13

(ABSTRAK) ”PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) ”.

0 0 2

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROSENTASE KEPEMILIKAN MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 0 14