PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP

98 pihak manajemen lebih mementingkan kepentingannya sendiri daripada kepentingan perusahaan. Selain itu, kepemilikan manajemen yang rendah juga mengakibatkan kinerja yang kurang maksimal oleh pihak manajemen karena pihak manajemen merasa belum ikut memiliki perusahaan sehingga adanya kepemilikan manajemen akan menurunkan nilai perusahaan . Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Rachmawati dan Triatmoko 2007, Wahyudi dan Pawestri 2006, dan Nurlela dan Islahuddin 2008 yang menyatakan bahwa kepemilikan manajemen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Siallagan dan Machfoedz 2006 dan Haruman 2008 yang menyatakan bahwa kepemilikan manajemen berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

4.2.3. PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN Hipotesis ketiga menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan dan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien sebesar 0,001 dengan nilai t sebesar 0,202 dan nilai signifikansi sebesar 0,840, nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 0,840 0,05 yang berarti bahwa hipotesis ketiga ditolak. Dengan demikian, hipotesis ketiga yang menyatakan kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan ditolak. Hasil penelitian ini sesuai kurang sesuai dengan teori keagenan, dimana adanya kepemilikan institusional akan dapat mengurangi konflik keagenan yang 99 terjadi antara pemegang saham dan manajemen. Dengan adanya kepemilikan institusional diharapkan dapat membantu mengurangi konflik kepentingan yang terjadi antara pemegang saham dengan manajemen. Perusahaan dengan kepemilikan institusional yang besar mengindikasikan kemampuannya dalam memonitor manajemen secara efektif dalam meningkatkan kinerja manajemen. Semakin besar kepemilikan institusional maka semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaan dan diharapkan juga dapat bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang dilakukan oleh manajemen sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan . Hal ini dikarenakan adanya faktor eksternal yaitu terjadinya krisis keuangan global. Krisis ekonomi global mengakibatkan kepanikan bagi para investor sehingga sentimen negatif terus berkembang. Krisis keuangan global juga menyebabkan terjadinya inflasi yang mengakibatkan melonjaknya harga barang-barang dan menurunnya daya beli masyarakat. Krisis keuangan global ini juga berdampak kepada ekspor Indonesia yang mengakibatkan penurunan kemampuan membeli produk ekspor yang dihasilkan Indonesia. Selain itu, hasil penelitian Brush et al. 2000 dalam Tarjo 2008 menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak berhasil meningkatkan nilai perusahaan. Kegagalan ini ternyata disebabkan tidak berhasil meningkatkan pertumbuhan penjualan. Hal ini berarti adanya kepemilikan institusional tidak berhasil meningkatkan nilai perusahaan . Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Rachmawati dan Triatmoko 2007 yang 100 menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Anita 2007 dan Haruman 2007 yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

4.2.4. PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP

Dokumen yang terkait

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

0 27 24

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

Pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility di dalam laporan sustainability : Studi empiris pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

0 6 156

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Em

0 4 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN ASING, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN PROPERTY D

0 4 192

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN.

0 3 16

PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP MANAJEMEN LABA(EARNINGS

0 1 13

(ABSTRAK) ”PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) ”.

0 0 2

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROSENTASE KEPEMILIKAN MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 0 14