UJI NORMALITAS UJI PRASYARAT

78 sedang, dan 2 perusahaan yang memiliki dewan komisaris independen yang termasuk kategori tinggi sekali. Pada tahun 2007 terdapat 1 perusahaan yang memiliki dewan komisaris independen yang termasuk kategori rendah sekali, 7 perusahaan yang memiliki dewan komisaris independen yang termasuk kategori rendah, 1 perusahaan yang memiliki dewan komisaris independen yang termasuk kategori sedang, dan 1 perusahaan yang memiliki dewan komisaris independen yang termasuk kategori tinggi sekali. Pada tahun 2008 terdapat 1 perusahaan yang memiliki dewan komisaris independen yang termasuk kategori rendah sekali, 8 perusahaan yang memiliki dewan komisaris independen yang termasuk kategori rendah, 2 perusahaan yang memiliki dewan komisaris independen yang termasuk kategori sedang, 1 perusahaan yang memiliki dewan komisaris independen yang termasuk kategori tinggi, dan 2 perusahaan yang memiliki dewan komisaris independen yang termasuk kategori tinggi sekali. Pada tahun 2009 terdapat 1 perusahaan yang memiliki dewan komisaris independen yang termasuk kategori rendah sekali, 7 perusahaan yang memiliki dewan komisaris independen yang termasuk kategori rendah, 2 perusahaan yang memiliki dewan komisaris independen yang termasuk kategori sedang, dan 2 perusahaan yang memiliki dewan komisaris independen yang termasuk kategori tinggi sekali.

4.1.3. UJI PRASYARAT

4.1.3.1. UJI NORMALITAS

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006:110 79 dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Kenormalan data dapat dilihat dari grafik P-Plot of Regression Standardzed Residual. Apabila pada grafik terdapat pola titik-titik yang tersebar pada daerah garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Hasil uji normalitas data dari grafik P-Plot of Regression Standardzed Residual dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut: Gambar 4.1 Grafik P-Plot of Regression Standardzed Residual Berdasarkan Gambar 4.1 di atas, pola titik-titik yang diperoleh dari uji kenormalan data tersebar pada daerah garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Selain dengan Grafik P-Plot of Regression Standardzed Residual, kenormalan data dapat dilihat dari grafik histogram. Hasil uji normalitas data dari grafik histogram dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut : 80 Gambar 4.2 Grafik Histogram Berdasarkan Gambar 4.2 diatas, terlihat grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal yang berarti bahwa data berdistribusi normal. Untuk mendeteksi normalitas data dapat juga dilakukan dengan Kolmogorov-Smirnov K-S, caranya adalah dengan menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian, yaitu jika probability value 0,05 maka Ho diterima berdistribusi normal dan jika probability value 0,05 maka Ho ditolak tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas data melalui Kolmogorov-Smirnov K-S dapat dilihat melalui Tabel 4.13 berikut : 81 Tabel 4.13 Hasil Kolmogorov-Smirnov K-S One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 48 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .78497941 Most Extreme Differences Absolute .114 Positive .114 Negative -.066 Kolmogorov-Smirnov Z .791 Asymp. Sig. 2-tailed .559 a. Test distribution is Normal. Sumber: Data sekunder yang diolah, tahun 2010 Berdasarkan Tabel 4.13 besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov K-S adalah 0,791 dan signifikansi pada 0,559 yang berada di atas 0,05. Hal ini berarti hipotesis nol Ho diterima, yang artinya seluruh variabel berdistribusi normal.

4.1.3.2. UJI LINIERITAS

Dokumen yang terkait

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

0 27 24

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

Pengaruh mekanisme corporate governance, ukuran perusahaan dan profitabilitas perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility di dalam laporan sustainability : Studi empiris pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

0 6 156

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Em

0 4 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN ASING, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN PROPERTY D

0 4 192

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN.

0 3 16

PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP MANAJEMEN LABA(EARNINGS

0 1 13

(ABSTRAK) ”PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) ”.

0 0 2

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROSENTASE KEPEMILIKAN MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 0 14