39
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Sejarah Singkat Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan
Nama Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan yang saat ini berdiri berasal dari gabungan 2 nama lembaga dinas yaitu :
1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Asahan
2. Departemen Pendidikan Nasaional Kabupaten Asahan
Pada tahun 2001 dengan adanya otonomi daerah maka 2 lembaga tersebut yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Asahan, dan Departemen
Pendidikan Nasaional Kabupaten Asahan dilebur menjadi satu, yaitu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Asahan. Sebelum tahun 2001 Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Asahan tunduk penuh kepada Pemerintah Kabupaten Asahan. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional tunduk kepada
Menteri Pendidikan Nasional. o
Perubahan nama dua lembaga menjadi satu nama tersebut tertuang pada Peraturan Daerah Kabupaten Asahan No. 4 tahun 2013
tentang pembentukan dan susunan Organisasi. Dinas Daerah Kabupaten Asahan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Asahan No. 6 tahun 2008 tentang susunan organisasi dinas-dinas di lingkungan Kabupaten Asahan nama Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan berubah menjadi Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan hingga saat ini. Adapun pejabat kepala Dinas Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
40
Kabupaten Asahan mulai dari otonomi daerah sampai saat ini adalah :
Drs. H. Sofyan, MM. Mulai menjabat pada tahun 2001-2003
Drs. H. Mahendra. Mulai menjabat pada tahun 2003-2008
Drs. H. Ismail. Mulai menjabat pada tahun 2008-2009
Drs. H. Bambang Bulyanto, M.Pd. Mulai menjabat pada tahun 2009-2010
Drs. H. Zainal Aripin Sinaga. Mulai menjabat pada tahun 2010-2012
Drs. H. Ismail. Mulai menjabat pada tahun 2012 sampai sekarang
3.2 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategis dan Kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan
Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan Pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Asahan merupakan
bagian dari pencapaian RPJMD Kabupaten Asahan 2010-2015. Karena itu perumusan Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan harus mengacu
pada pencapaian visi dan misi Bupati Asahan dan RPJMD Kabupaten Asahan . Disamping itu, juga harus tetap berpedoman pada tiga pilar kebijakan pemerintah
di bidang pendidikan, yaitu 1 pemerataan dan perluasan akses; 2 peningkatan mutu, relevansi dan daya saing; dan 3 penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan
citra publik. Kehidupan global yang penuh persaingan dan kompetitif harus disikapi
oleh setiap pengambil kebijakan pendidikan atau pemangku kepentingan stakeholder
pendidikan. Kehidupan global yang ditandai dengan “dunia tanpa batas” borderless world, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
Universitas Sumatera Utara
41
borderless information, masyarakat ilmu pengetahuan knowledge society, dan masyarakat mega kompetisi mega competition society, memerlukan sumber
daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas dihasilkan melalui suatu sistem pendidikan yang berkualitas. Sistem pendidikan yang
berkualitas harus direncanakan dan dikelola secara profesional, yang diawali dengan perumusan visi dan misi yang tepat berdasarkan kemampuan dan
dukungan sumber daya yang tersedia. Penetapan rumusan visi dan misi Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan juga disesuaikan dengan tuntutan era globalisasi
dengan segenap dampak yang diakibatkannya. Disamping itu, pendidikan bukan hanya membentuk manusia yang cerdas
dan memiliki intelektual yang tinggi, tetapi sekaligus manusia yang memiliki keunggulan dalam budaya, akhlak mulia, dan budi pekerti. Karena itu, perumusan
visi dan misi Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan dilakukan dengan tetap memperhatikan keseimbangan antara kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional, dan kecerdasan spiritual. Pendidikan diharapkan menghasilkan manusia yang cerdas, memiliki karakter, menyadari hakikat keberadaan dirinya,
keberadaan llingkungannya, dan keberadaan bangsanya. Untuk mewujudkan progam pembangunan pendidikan seperti yang telah
dijelaskan di atas, ditetapkan Visi Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan, yakni:
Universitas Sumatera Utara
42
1. Visi Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan :
Visi tersebut memberikan gambaran mengenai harapan masa depan yang ingin dicapai yakni Mewujudkan Masyarakat Asahan yang cerdas dalam
arti “ sempurna perkembangan akal budinya sehingga mampu untuk berpikir dan mengerti, cerdas dimaksudkan bahwa masayarakat memiliki
pendidikan dan pengetahuan yang cukup untuk mampu berperan sebagai problem solver, yang akan membawa kehidupan ke arah yang lebih baik,
sehingga mandiri, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk memanfaatkan potensi dirinya menjadi lebih produktif , mampu bersaing
dan berperan serta dalam pembangunan yang pada akhirnya semua yang dimiliki harus dilandasi keimanan dan ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Pembangunan pendidikan di Kabupaten Asahan mengarahkan dan
menekankan pendidikan sebagai motor penggerak menuju masyarakat mandiri. Arah pembentukan masyarakat mandiri ini diikuti oleh proses
transformasi dalam budaya masyarakat yang menandai suatu perubahan dari masyakat melalui pengembangan potensinya sebagai sumber daya
melalui pendidikan. Perkembangan ini diharapkan dapat diwujudkan baik melalui pendidikan formal, non-formal, maupun informal.
TERWUJUDNYA MASYARAKAT ASAHAN YANG CERDAS DAN MANDIRI DILANDASI KEIMANAN DAN KETAQWAAN TERHADAP
TUHAN YANG ESA
Universitas Sumatera Utara
43
2. Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan
Sejalan dengan yang telah difokuskan tersebut, visi Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan tersebut dikemas dalam beberapa Misi sebagai berikut:
Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianut
dan nilai-nilai budaya sehingga menjadi sumber kearifan bertindak dalam diri peserta didik Formal, Non Formal dan Informal.
Menyelenggarakan Program Pendidikan Anak Usia Dini, Wajib Belajar 9
Tahun dan menyiapkan Program Wajib Belajar 12 Tahun serta pendidikan Non Formal dan Informal ;
Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan tenaga kependidikan;
Meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan melalui 3 tiga pilar
kekuatan, yaitu pemerintah, partisipasi masyarakat, Dunia Usaha dan Dunia Industri;
Meningkatkan kualitasmutu lulusan setiap jenjang pendidikan berbasis
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
Meningkatkan pembinaan terhadap Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP serta penuntasan masyarakat buta aksara;
3. Tujuan Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan Tujuan di dalam Renstra merupakan penjabaran dari visi dan misi yang
akan dicapai oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan, yang dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai dan berfungsi sebagai panduan dalam
mengukur dan menilai pencapaian visi dan misi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
44
Tujuan dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan Tahun 2011
– 2015, harus lebih tajam dari misi, tetapi masih cukup luas untuk dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inovasi untuk mencapainya bagi semua
unit kerja yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan, termasuk satuan pendidikan. Dengan mengacu pada visi dan misi, maka tujuan Dinas
Pendidikan Kabupaten Asahan dirumuskan sebagai berikut: Misi Pertama : Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang
dianut dan nilai-nilai budaya sehingga menjadi sumber kearifan bertindak dalam diri peserta didik Formal, Non Formal dan Informal, memiliki tujuan:
Menanamkan budi pekerti dan akhlaq mulia melalui pendidikan
formal,non formal dan informal,
Memfilterrisasi budaya – budaya luar yang negatif akibat kemajuan IPTEK
Menghasilkan peserta didik yang santun, sosial dan berbudaya dalam
hidup bermasyarakat.
Misi Kedua : Menyelenggarakan Program Pendidikan Anak Usia Dini, Wajib
Belajar 9 Tahun dan menyiapkan Program Wajib Belajar 12 Tahun serta pendidikan Non Formal dan Informal, memiliki tujuan:
Memperluas dan meratanya akses pendidikan dengan cara memperbesar
daya tampung setiap tingkat satuan pendidikan Formal, Non Formal dan Informal;
Menuntaskan Wajib Belajar 9 Tahun dan siap memasuki Wajar Dikdas 12
Tahun;
Universitas Sumatera Utara
45
Misi Ketiga: Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, memiliki tujuan:
Bertambahnya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional
dan handal, yang mampu menguasai dan mengelola informasi;
Diterapkannya proses pembelajaran yang bermutu dan berkualitas;
Misi Keempat: Meningkatkan mutu sarana dan prasarana pendidikan melalui 3
tiga pilar kekuatan, yaitu pemerintah, partisipasi masyarakat, Dunia Usaha dan Dunia Industri, memiliki tujuan:
Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan
dalam mendukung proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan;
Terciptanya iklim pembelajaran yang kondusif;
Misi Kelima: Meningkatkan kualitasmutu lulusan setiap jenjang pendidikan
berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, memiliki tujuan:
Meningkatkan daya saing lulusan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
Terserapnya lulusan di dunia kerja atau dunia industri;
Meningkatkan pelaksanaan Proses Belajar Mengajar yang disesuaikan
dengan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi. Misi Keenam: Meningkatkan pembinaan terhadap Lembaga Kursus dan Pelatihan
LKP serta penuntasan masyarakat buta aksara, memiliki tujuan:
Universitas Sumatera Utara
46
Meningkatnya kualitas program peningkatan kecakapan hidup life skill
dan keterampilan bagi masyarakat;
Meningkatnya kualitas layanan program kesetaraan dan program keaksaraan dengan jumlah warga belajar yang semakin sedikit;
Memperkecil angka buta aksara melalu program kegiatan penuntasan
buta aksara.
4. Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
Setiap programkegiatan yang disusun dalam Rencana Strategis harus memuat sasaran, strategi, dan kebijakan untuk mencapai programkegiatan yang
bersangkutan. Tujuan yang bersifat umum dan kualitatif, merupakan instrumen yang paling praktis dalam mengarahkan semua usaha menuju perubahan yang
dikehendaki. Rumusan tujuan memberikan arahan pada perumusan sasaran yang bersifat kuantitatif. Sasaran merupakan pernyataan kuantitatif dari suatu hal
tertentu yang yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu. Strategi merupakan cara, kiat atau teknik yang akan dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Strategi disusun sedemikian rupa agar dapat terfokus pada elemen-elemen kunci.
Sedangkan kebijakan ditetapkan agar program dan kegiatan tidak menyimpang dari koridor aturan-aturan yang ada. Untuk menjaga sinergisitas pembangunan,
maka perumusan strategi juga harus mempertimbangkan berbagai kebijakan nasional. Selain adanya berbagai kebijakan yang sudah berlaku sesuai peraturan
perundang-undangan, diperlukan sejumlah kebijakan spesifiik untuk mencapai setiap sasaran pada masing-masing program.
Universitas Sumatera Utara
47
Di dalam suatu Rencana Strategis, ada suatu jalinan benang merah yang saling terkait antara visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan
programkegiatan. Jalinan benang merah tersebut dikembangkan berdasarkan tiga pilar pembangunan bidang pendidikan yang ditetapkan pemerintah, yaitu: 1
pemerataan dan perluasan akses; 2 peningkatan mutu, relevansi dan, daya saing; dan 3 penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik. Pola
pengembangannya ditetapkan berdasarkan jenjang pendidikan dan kelompok kegiatan sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan,
yaitu Pendidikan Anak Usia Dini PAUD, SDMI, SMPMTs, SMAMASMK, Pendidikan Non Formal PNF, Pendidikan Informal, Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan PMPT, Secara khusus, sasaran, strategi, dan kebijakan Dinas Pendidikan
Kabupaten Asahan hingga tahun 2011 – 2015 seperti yang dijelaskan di atas dapat
dipaparkan sebagai berikut: 1.
Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan
Sasaran :
Penambahan jumlah lembaga PAUD Non Formal kelompok Bermain
Pada akhir tahun 2015 setiap kecamatan memiliki 1 TK Negeri
Penambahan daya tampung pada TK Negeri dan TK Swasta.
Strategi :
Universitas Sumatera Utara
48
Mendorong pendirian PAUD Kelompok Bermain yang
disediakan oleh Pemkab;
Pemberdayaan Lembaga PAUD Non Formal yang ada penambahan peserta didik,
Insentif rintisan PAUD diprioritaskan untuk 107 lembaga di Desa
Percontohan
Pengembangan model TK-SD Satu Atap
Pembangunan RKB pada TK yang sudah beroperasional
Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing Sasaran :
Pengadaan Alat Permainan Edukatif APE Dalam dan Luar,
lembaga setiap tahun
Peningkatan kualifikasi Tutor PAUD menjadi S1
Memberikan dukungan dana untuk program khusus MAGANG
Memberikan Tunjangan atau insentif untuk Tutor PAUD Non Formal
Mengadakan Diklat Tutor PAUD tingkat dasar
Bimbingan Teknis Bimtek peningkatan kompetensi guru TK
Pemberdayaan Gugus TK 5 gugus setiap tahun.
Strategi :
Peningkatan kualifikasi Tutor PAUD diprioritaskan yang sudah memiliki kualifikasi S1 dengan mempertimbangkan usia
Universitas Sumatera Utara
49
Pemberian insentif Tutor PAUD diberikan untuk Tutor dengan
kualifikasi minimal SMA dan sudah bertugas minimal 1 tahun
Diklat PAUD tingkat dasar untuk Tutor yang belum pernah mengikuti Diklat,
Tutor inti diberdayakan menjadi Tutor Diklat PAUD tingkat dasar,
Musyawarah Pamong Kelompok PAUD Focus Group Discussion
FGD diikuti oleh Tutor dari lembaga yang telah memiliki izin operasional,
Kebijakan : Pemberian insentif operasional diprioritaskan untuk Lembaga PAUD
yang sudah memiliki izin operasional Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan dan sudah berjalan minimal 1 tahun dan jumlah warga belajar
2. Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun
2.1. Pendidikan SDMI.
a Pemerataan dan Perluasan Akses
Sasaran :
Menurunkan rata-rata rasio jumlah siswa dengan rombel dan mengurangi sekolah yang menerapkan doble sift dengan
penambahan RKB SDMI
Peningkatan standar sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan Permendiknas No 24 tahun 2007, dengan cara pengadaan
meubiler SD Negeri dan Swasta, peningkatan mutu sarana SD Negeri, dan pengadaan rehab ruang kelas SD Swasta
Universitas Sumatera Utara
50
Pemberian beasiswa siswa miskin setiap tahun,
Strategi :
Di daerah berpenduduk padat dan lahan terbatas dibangun RKB bertingkat,
RKB diprioritaskan di daerah perkotaan dan pada
sekolah yang menerapkan double sift. Kebijakan
Prioritas kebutuhan RKB di setiap kecamatan yang tersebar di 25 Kecamatan
a Peningkatan Mutu Relevansi dan Daya Saing
Sasaran :
Sampai tahun 2015 pengadaan sarana perpustakaan SD, pembangunan ruang dan sarana perpustakaan, dan rehabilitasi
ruang perpustakaan Setiap tahun dilakukan :
Seleksi peserta olimpiade MIPA jenjang SDMI di 25 kecamatan, Lomba olimpiade MIPA
Bimtek MIPA SDMI, Pemberian beasiswa berprestasi,
Pemberian dukungan dana kompetisi tingkat provinsi dan tingkat nasional,
Universitas Sumatera Utara
51
Diadakannya LCT, Lomba Sekolah Sehat, dan Lomba Wawasan Wiyata Mandala,
Dilakukan pembangunan ruang dan sarana laboratorium IPA,
Mulai tahun pelajaran 20112012, pelajaran Muatan Lokal SD
sudah menggunakan standar acuan yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Asahan
Pada akhir tahun 2015, ada satu SDN dengan status dan
menggunakan pembelajaran berbasis ICT, Strategi :
Pembangunan sarana perpustakaan SD di prioritaskan untuk SDN,
Dukungan dana kompetisi tingkat provinsi dan nasional diprioritaskan
untuk olimpiade mata pelajaran,
Pembangunan Laboratorium IPA di prioritaskan pada SD yang diproyeksikan menjadi SD SSN di tahun 2015 dan SD yang
diproyeksikan menjadi SD SBI,
Pemenuhan kebutuhan ICT pada sekolah yang diproyeksikan menjadi SBI.
b Peningkatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik
Sasaran :
Sampai tahun 2015, pengelolaan perencanaan pendidikan SD Negeri dilakukan lebih baik dengan dimilikinya RKS dan RKT,
Universitas Sumatera Utara
52
Sampai tahun 2015 terjadinya peningkatan kapasitas
kepemimpinan kepala
sekolah dan
dukungan pegawai
administrasi,
Strategi :
Dilakukan dalam bentuk Bimtek peningkatan kapasitas manajerial kepala sekolah tingkat dasar dan lanjutan, serta pemberdayaan KKKS
SD Negeri,
Workshop dilalakukan dengan proses On the Job Training,
Dibutuhkan fasilitator khusus untuk penyusunan RKS Kebijakan :
Bimtek dan workshop khusus pada SD Negeri,
Pemenuhan kebutuhan pegawai SDMI dilakukan dengan cara
rekrutmen baru dan pemerataan distribusi pegawai yang sudah ada. 2.2.
SMPMTs a
Pemerataan dan Perluasan Akses Sasaran :
Sampai tahun 2015:
Pengadaan USB SMP,
Penambahan RKB SMP,
Pengadaan Meubiler SMP,
Pengadaan Ruang Penunjang Lainnya,
Pemberian beasiswa miskin siswa setiap tahun.
Universitas Sumatera Utara
53
Strategi :
Lokasi SMP Negeri yang membutuhkan RKB:
Penambahan RKB untuk USB:
Pembangunan RPL untuk sekolah
d Peningkatan Mutu Relevansi dan Daya Saing
Sasaran :
Sampai tahun 2015, setiap tahun:
Dilakukan Bimtek MIPA untuk siswa SMPMTs setiap tahunnya
Pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi,
Diberikan dukungan dana kompetisi tingkat provinsi dan tingkat nasional,
Dilakukan LCT, Lomba Sekolah Sehat, dan Lomba Wawasan Wiyata
Mandala,
Sampai tahun 2015 dilakukan pengadaan sarana Laboratorium IPA, pembangunan ruang dan sarana laboratorium IPA,
Sampai tahun 2015 dilakukan pengadaan sarana perpustakaan,
pembangunan ruang dan sarana perpustakaan, dan rehabilitasi ruang perpustakaan,
Sejak Tahun Pelajaran 20112012, sudah memiliki Kurikulum Muatan
Lokal sebagai acuan bagi SMP di Kabupaten Asahan.
Pada akhir tahun 2015, ada 3 SMPN dengan status SBI yang menerapkan pembelajaran menggunakan ICT.
Strategi :
Universitas Sumatera Utara
54
Dukungan dana kompetisi tingkat provinsi dan tingkat nasional
diprioritaskan untuk olimpiade mata pelajaran,
Pemerataan pengadaan sarana dan prasarana Laboratorium IPA disesuaikan dengan kemampuan anggaran dan diprioritaskan untuk
SMP Negeri,
Pemerataan pengadaan sarana dan prasarana Perpustakaan disesuaikan dengan kemampuan anggaran dan diprioritaskan untuk SMP Negeri,
Pengadaan ruang laboratorium Komputer dilakukan secara mandiri
oleh satuan pendidikan GMPP dan pengadaan sarana komputer dilakukan dengan memberdayakan SMK Negeri 2 Kisaran yang
diperkirakan akan mampu merakit komputer,
Pembentukan Tim Perekayasa Kurikulum Muatan Lokal tingkat Kabupaten yang terdiri dari guru muatan lokal yang berkompeten.
Pemenuhan ICT untuk pembelajaran diterapkan pada Sekolah RSBI
ruang kelas.
d Peningkatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik
Sasaran
Sampai tahun 2015, pengelolaan semua SMP Negeri dilakukan lebih baik dengan dimilikinya RKS dan Sistem Informasi
Manajemen yang berbasis Kualitas.
Sampai tahun 2015, terjadinya peningkatan kapasitas kepemimpinan
Kepala Sekolah
melalui Bimtek
dan
Universitas Sumatera Utara
55
pemberdayaan MKKS SMP Negeri, dukungan pegawai administrasi, serta OSIS yang berbudaya.
Strategi :
Fokus pada SMP Negeri,
Pemenuhan kebutuhan pegawai SMP dilakukan dengan cara rekrutmen baru dan pemerataan distribusi pegawai yang sudah ada,
Workshop dilakukan dengan proses penyusunan langsung oleh KK-
RKS,
Dibutuhkan fasilitator khusus untuk penyusunan Sistem Informasi Manajemen.
Peningkatan kapasitas kepemimpinan OSIS dilakukan dalam bentuk
pelatihan.
2.3. SMASMK a
Pemerataan dan Perluasan Akses Sasaran :
Sampai tahun 2015: a.
Penambahan Ruang Kelas Baru RKB SMA, b.
Pembangunan Unit Sekolah Baru USB SMK c.
Penambahan Ruang Kelas Baru RKB SMK d.
Pembangunan Ruang Penunjang Lainnya RPL SMASMK, e.
Pengadaan meubiler SMASMK,
Universitas Sumatera Utara
56
f. Rehabilitasi ruang kelas SMASMK,
g. Pemberian beasiswa siswa miskin Kepada siswa setiap tahun.
Strategi :
Pembangunan USB Diprioritaskan pada kecamatan yang belum memiliki SMK NegeriSwasta yang berpenduduk padat seperti
Kecamatan Air Joman, Buntu Pane, Pulau Rakyat dan Air Batu
Penambahan Ruang Kelas Baru RKB SMASMK di prioritaskan pada sekolah yang kekurangan ruang kelas sejumlah.
b Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Sasaran
Sasaran Sampai tahun 2015, setiap tahun dilakukan:
Bimtek guru pembimbing Olimpiade Siswa Nasional OSN SMAMA,
Lomba Olimpiade Siswa Nasional OSN tingkat Kabupaten Lomba Kompetensi Siswa LKS SMK,
Pemberian dukungan dana pendampingan kompetisi tingkat provinsi,
Lomba Cepat Tepat LCT, Lomba Sekolah SehatUKS, dan Lomba Wawasan Wiyata Mandala,
Sampai tahun 2015 dilakukan pengadaan sarana perpustakaan SMA
sebanyak 10 sepuluh paket dan pembangunan ruang perpustakaan dan sarana perpustakaan SMA sebanyak 10 sepuluh ruang,
Universitas Sumatera Utara
57
Sampai tahun 2015, dibangun 17 tujuh belas unit Laboratorium Bahasa
tingkat SMA,
Sampai tahun 2015, semua SMA Negeri memiliki Laboratorium IPA Biologi, Fisika, Kimia sebanyak 17 tujuh belas unit,
Ruang Penunjang Lainnya RPL sebanyak 17 unit tujuh belas unit , 22
untuk SMK,
Sampai tahun 2015 diadakan 17 Unit Laptop untuk 17 SMA Negeri, dan 20 Unit Laptop Untuk SMK Negeri.
Sampai tahun 2015 dilakukan pengadaan alat praktik SMK NegeriSwasta
sebanyak 30 tiga puluh paket,
Sampai tahun 2015, setiap tahun dilakukan upaya pengembangan kemitraan antara SMK Negeri dan Swasta dengan Dunia Usaha dan Dunia
Industri DUDI,
Pada tahun 2010 s,d 2015 difasilitasi kegiatan try out persiapan Uji Kompetensi teori untuk siswa SMK,
Sejak tahun pelajaran 20102011 sekolah sudah memiliki Kurikulum
Muatan Lokal sebagai acuan bagi SMASMK di Kabupaten Asahan
Pada akhir tahun 2015, ada 3 tiga SMA Negeriswsata dan 3 tiga SMK Negeri dengan status SBI dan menerapkan pembelajaran berbasis TIK.
Strategi :
Dukungan dana pendampingan kompetisi untuk kegiatan tingkat provinsi dan nasional,
Universitas Sumatera Utara
58
Pengadaan sarana dan pembangunan perpustakaan difokuskan pada
SMASMK Negeri,
Pembangunan Laboratorium Bahasa diprioritaskan pada SMA Negeri
Pembangunan Laboratorium diprioritaskan pada sekolah yang belum memiliki Lab,
Pengadaan computer diprioritaskan dengan memberdayakan SMK yang
memiliki lisensi dan mampu merakit computer, dan apabila secara kuantitas tidak mampu memenuhi kebutuhan maka dilakukan melalui
industri dalam negeri.
Upaya pengembangan kemitraan SMK dengan DUDI melibatkan semua stakeholder penting yang terkait dengan SMK,
Pembentukan Tim Perekayasa Kurikulum Muatan Lokal tingkat
Kabupaten yang terdiri dari guru muatan lokal yang berkompeten,
Pemenuhan kebutuhan TIK untuk pembelajaran diterapkan pada masing-masing Sekolah.
c Peningkatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Citra Publik
Sasaran :
Sampai tahun 2015, pengelolaan semua SMASMK Negeriswasta dilakukan lebih baik dengan dimilikinya RKS
dan Sistem Informasi Manajemen.
Universitas Sumatera Utara
59
Terjadinya peningkatan kapasitas Manajerial Kepala Sekolah,
dan dukungan pegawai administrasi, serta kepemimpinan OSIS yang berbudaya.
Strategi :
Fokus pada SMASMK Negeriswasta,
Pemenuhan kebutuhan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMASMK dilakukan dengan cara rekrutmen baru dan
pemerataan distribusi pegawai yang sudah ada dan rekruitmen baru sesuai dengan kebutuhan.
Perlu ada pelatihan khusus untuk Kelompok Kerja – Rencana
Kerja Sekolah KK – RKS
Workshop dilakukan dengan proses penyusunan langsung KK
RKS,
Dibutuhkan fasilitator khusus untuk penyusunan RKS.
2.3. Pendidikan Non Formal dan Informal
1 Pemerataan dan Perluasan Akses
Sasaran :
Sampai dengan tahun 2015 angka buta aksara usia 15-44 tahun di bawah 0,81 ,
Pada tahun 2015 setiap kecamatan memiliki lembaga PKBM
minimal 25 lembaga,
Universitas Sumatera Utara
60
Pada tahun 2015 sebanyak 89 dari seluruh desa di Kabupaten
Asahan memiliki lembaga TBM untuk meningkatkan minat baca masyarakat,
Sampai tahun 2015 sebanyak 45 orang mendapat beasiswa
kursus di seluruh kecamatan,
Sampai tahun 2015: Dukungan dana bantuan 31 kelompok program Paket A, 109
kelompok program paket B, dan 40 kelompok program Paket C, Dukungan dana penyelenggaraan UN Paket A, B, dan C.
Strategi :
Penuntasan buta aksara diprioritaskan pada 25 kecamatan dengan jumlah buta aksara tinggi
Penuntasan Buta Aksara dilaksanakan berkelanjutan ke Sukma II
dan Sukma Mandiri dengan prioritas sampai sukma II,
Pendirian PKBM diprioritaskan pada kecamatan yang belum memiliki PKBM dengan meningkatkan sosialisasi dan publikasi,
Pendirian PKBM diprioritaskan bagi kecamatan yang belum
memiliki TBM dengan meningkatkan upaya sosialisasi dan publikasi,
Prioritas jenis kursus yang dilaksanakan adalah kursus menjahit,
teknisi computer, kecantikan, montir, dan elektronika,
Dukungan dana untuk program paket dilakukan dalam bentuk bantuan proses kegiatan belajar mengajar per-kelompok.
Peningkatan Mutu Relevansi dan Daya Saing Sasaran
Universitas Sumatera Utara
61
Sasaran :
Sampai tahun 2015 seluruh Tutor KF sudah memiliki kompetensi dalam pembelajaran KF,
Sampai tahun 2015 seluruh Tutor Kesetaraan 65 Tutor
sudah memiliki kompetensi mengajar, Strategi :
Diklat Tutor KF diprioritaskan bagi Tutor yang sudah memiliki
pengalaman sebagai tutor minimal 1 tahun,
Diklat Tutor Kesetaraan diprioritaskan bagi Tutor yang sudah memiliki pengalaman minimal 1 tahun dan berusia maksimal 40 tahun,
Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik
Sasaran :
Sampai tahun 2015 pengelola TBM, LPK, dan pengelola PKBM memiliki kapasitas yang memadai,
Sampai tahun 2015, setiap tahun dilakukan pendataan PNF,
Sampai tahun 2015 semua PKBM dan TBM harus memiliki izin
operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan,
Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan setiap tahun dilakukan dengan lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
62
2.4. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pemerataan dan
Perluasan Akses Sasaran :
Sampai tahun 2015 tetap diajukan kebutuhan guru mata pelajaran
TIK, tenaga Laboran, dan tenaga Pustakawan,
Pada akhir tahun 2015 ada SBI di setiap jenjang pendidikan, SD 3 , SMPN 3 , SMA Negeri Swasta 3 tiga, dan SMK Negeri
Swasta 3 tiga
Strategi : Kebutuhan pendidik dengan kompetensi khusus untuk SBI dipenuhi
dengan mutasi guru dari berbagai sekolah dengan kriteria yang jelas,
2.5. Peningkatan Mutu Relevansi dan Daya Saing Sasaran
Sasaran : Sampai tahun 2015:
Peningkatan kualifikasi Tutor PAUD Non Formal menjadi S1, Pemberian dukungan dana untuk magang Tutor PAUD untuk
kelompok FGD, Pemberian tunjangan insentif khusus untuk Tutor PAUD,
Diklat Dasar untuk Tutor PAUD, Diklat Tutor Inti untuk setiap tahun,
Universitas Sumatera Utara
63
Sampai tahun 2015, terdapat penambahan guru berkualifikasi S1 , guru dengan jalur normal dan guru dengan program
PPKHB, Setiap tahun dilakukan uji kompetensi untuk 80 orang
pengawas sekolah, Sejak tahun 2011 dilakukan Bimtek peningkatan kompetensi
Pengawas Sekolah materi supervise Akademik dan Non Supervisi Akademik,
Setiap tahun dilakukan peningkatan kompetensi guru TK, Setiap tahun dilakukan peningkatan kompetensi guru SD
dalam 4 bidang yang berbeda, Setiap tahun dilakukan peningkatan kompetensi guru SMP
dalam 4 bidang yang berbeda, Setiap tahun dilakukan peningkatan kompetensi peningkaan
kompetensi 2 dua Angakatan tahun 80 Orang untuk Guru SMA dan 2 dua Angakatan tahun 80 Orang SMK
dalam 4 bidang studi yang berbeda, Setiap tahun dilakukan peningkaan kompetensi 2 dua
Angakatan tahun 80 Orang untuk Guru SMA dan 2 dua Angakatan tahun 80 Orang SMK dalam
pemanfaatan TIK untuk pembelajaran, Setiap tahun dilakukan Lomba Inovasi Pembelajaran bagi guru
dan Olimpiade mata pelajaran bagi guru,
Universitas Sumatera Utara
64
Setiap tahun dilakukan pemilihan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah berprestasi.
Sampai tahun 2015, setiap tahun diberikan dukungan dana untuk pemberdayaan kepada Gugus TK, KKG SD, MGMP
SMP, MGMP SMA, MGMP SMK, Pada akhir 2015:
Terdapat 1 unit SD SSN di setiap kecamatan, Terdapat 1 unit SD Negeri menjadi SBI, Terdapat 3 SMP
RSSN menjadi SSN, Terdapat 3 unit SMP Negeri menjadi SBI, Terdapat semua SMA Negeri menjadi RSSN, terdapat 3
tiga unit SMA Negeri menjadi SBI, Terdapat semua SMK Negeri menjadi RSSN, Terdapat 3 tiga unit SMK Negeri
menjadi SBI. Mulai tahun 2011 sampai 2015, setiap tahun diadakan
peningkatan kompetensi orang Tenaga Laboran dan Tenaga Pustakawan jenjang SMA dan SMK Negeri
Strategi :
Peningkatan kualifikasi Tutor PAUD diprioritaskan untuk Tutor yang memiliki kualifikasi D4, D3 dengan mempertimbangkan usia,
Insentif Tutor PAUD diberikan untuk Tutor dengan kualifikasi
minimal SMA dan sudah bertugas minimal 1 tahun,
Diklat PAUD tingkat Dasar untuk Tutor yang belum pernah mengikuti diklat,
Universitas Sumatera Utara
65
Tutor inti diberdayakan menjadi Tutor untuk Diklat PAUD tingkat
dasar,
FGD diikuti oleh Tutor dari lembaga yang telah memiliki izin,
Peningkatan kualifikasi guru diprioritaskan untuk guru PNS dengan masa kerja minimal 2 tahun dan berusia dibawah 50 tahun,
Guru berusia 50-53 tahun diarahkan mengikuti program PPKHPB Pengakuan Prestasi Kerja dan Hasil Belajar,
Guru berkualifikasi SLTA diprioritaskan hingga tahun 2015 Guru berkualifikasi D3 hingga tahun 2015.
Guru berkualifikas S1 ke S2
Uji Kompetensi Pengawas Sekolah dilakukan secara independen oleh service provider eksternal, seperti LPTK,
Upaya peningkatan kompetensi Guru SMK mengandalkan stakeholder
tingkat nasional, memfasilitasi untuk bidang pemanfaatan ICTTIK untuk pembelajaran, penulisan karya tulis ilmiah, penyusunan KTSP
dan perangkat kurikulum dan satu bidang sesuai Training Need Assessment,
Pemberdayaan gugus dilakukan dengan meningkatkan intensitas dan
kualitas kegiatan setiap kelompok,
Peningkatan kategori sekolah menjadi RSSN, SSN, RSBI, dan SBI memerlukan komitmen tertulis dari pemangku kepentingan dan diikat
dalam peraturan setingkat Perda,
Dibentuknya Tim Teknis peningkatan kualifikasi RSSN, SSN, RSBI dan SBI
Universitas Sumatera Utara
66
Dukungan dana dari APBD untuk peningkatan kapasitas manajerial
dan kompetensi PTK,
Peningkatan kompetensi tenaga Laboran dan Pustakawan diprioritaskan dari di sekolah negeri,
2.6. Manajemen Pelayanan Pendidikan Sasaran
Sasaran :
Pada tahun 2015, semua Unit Pelaksana Teknis UPT di 25 kecamatan memberikan layanan yang lebih baik dengan menempati
kantor sendiri,
Sampai tahun 2015 setiap tahun dilakukan kegiatan rutin UASBN dan UN,
Pada tahun 2011 sudah tersedia 2 set peralatan yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan lembar ujian UASBN dan UN,
Setiap tahun dilakukan akreditasi satuan pendidikan,
Sampai tahun 2015, setiap tahun disediakan dukungan dana transport untuk 29 orang anggota TPK, dana pengembangan kurikulum oleh
TPK untuk 3 kegiatan, dan dana transport untuk 15 orang fasilitator TPK,
Sampai tahun 2015 dilakukan rekrutmen Pengawas Sekolah Rumpun
Mata Pelajaran,
Setiap tahun diberikan dukungan dana operasional untuk Pengawas Sekolah,
Universitas Sumatera Utara
67
Sampai tahun 2015, setiap tahun Dewan Pendidikan melakukan
aktifitas yang terencana dengan dukungan dana APBD,
Sampai tahun 2015, setiap tahun dilakukan Rapat Kerja Kabupaten Rakerkab,
Sampai tahun 2015, setiap tahun dilakukan seminar pendidikan
sebagai bagian dari upaya penyusunan Perda Pengelolaan Pendidikan,
Setiap tahun pengelolaan data pendidikan dilakukan lebih baik,
Mulai tahun 2011 terciptanya tertib administrasi assetbarang pada setiap unit kerja, meliputi satuan pendidikan, SKB dan UPT 25 unit,
Pada tahun 2011, semua asset di lingkungan Dinas Pendidikan
Kabupaten Asahan sudah dikodifikasi sehingga keberadaan dan pemanfaatan asset semakin tertib dan dapat dipertanggungjawabkan,
Sampai tahun 2015, status semua tanah sekolah atau kantor sudah
memiliki hak yang pasti dan berkuatan hukum.
Strategi :
Pembangunan kantor baru dan perlengkapan pendukung. Jika memungkinkan
Kantor Unit
Pelaksana Teknis
Kecamatan memanfaatkan asset Pemkab yang bisa dialihfungsikan
Dukungan dana untuk panitia yang melaksanakan UASBN dan UN,
tidak untuk penyelenggaraan di sekolah,
Proporsi penambahan sekolah terakreditasi disesuaikan dengan kebutuhan setiap jenjang pendidikan,
Universitas Sumatera Utara
68
Fasilitator TPK dipilih untuk setiap mata pelajaran pada setiap jenjang
pendidikan SD, SMP, SMASMK,
Rekrutmen Pengawas Rumpun Mata Pelajaran mengacu pada ketentuan teknis, setiap sekolah dikunjungi 2 kali per-bulan,
Berkaitan dengan data Pendidikan, pendataan dilakukan oleh KK
Data Dik secara terintegrasi untuk semua kebutuhan pendataan di lingkungan Dinas Pendidikan Kab. Asahan . Pendataan asset bagian
dari pendataan KK data Dik, termasuk verifikasi data secara spot checking,
Seminar pendidikan diarahkan untuk penyiapan Perda Pengelolaan
Pendidikan di Kabupaten Asahan
Berkaitan dengan tertib administrasi asset Dinas Pendidikan Kab. Asahan, harus ada penetapan pengurus barang pada setiap unit kerja,
Bimtek tentang pengurusan barang diadakan berjenjang, pada awal
akan dilatih dalam ToT dan peserta yang telah dilatih akan mengimbaskannya secara parallel untuk unit kerja SD,
Kodefikasi asset Dinas Pendidikan diprioritaskan bagi unit kerja yang
memiliki asset yang lebih banyak,
Bukti kepemilikan sertifikat tanah asset Dinas Pendidikan diprioritaskan pada tanah sekolah yang sedang dalam permasalahan
atau sengketa dengan bekerja sama dengan bidang asset Pemkab Kabupaten Asahan.
Universitas Sumatera Utara
69
5. Strategi Umum Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan.
Untuk mencapai tujuan pembangunan pendidikan di Kabupaten Asahan, ditetapkan strategi umum, yaitu:
Meningkatkan Sumber Daya Manusia SDM bidang pendidikan
Meningkatkan promosi pendidikan
Mendorong kemandiriankesadaran masyarakat terhadap pendidikan,
Meningkatkan ketersediaan dan mutu sarana prasarana pendidikan,
Meningkatkan pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan sasaran,
Meningkatkan manajemen pendidikan,
Meningkatkan sistem informasi pendidikan,
Meningkatkan disiplin aparatur pegawai negeri
Memperkuat pelaksanaan kewenangan wajib dan Standar Pelayanan
Minimal.
6. Kebijakan Umum Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan
Mengacu pada kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional dan Program Pembangunan Kabupaten Asahan, maka Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan
menetapkan kebijakan sebagai berikut:
a Pemerataan dan Perluasan Akses dengan tetap memperhatikan Mutu
Pemerataan dan perluasan akses pendidikan diarahkan pada upaya memperluas daya tampung satuan pendidikan serta memberikan kesempatan
yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
70
yang berbeda, baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik. Kebijakan ini ditujukan
untuk meningkatkan kesempatan penduduk Kabupaten Asahan untuk dapat belajar sepanjang hayat dalam rangka peningkatan daya saing bangsa di era
global.
b Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing
Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing di masa depan diharapkan dapat memberikan dampak bagi perwujudan eksistensi manusia dan
interaksinya sehingga dapat hidup bersama dalam keragaman sosial dan budaya. Selain itu, upaya peningkatan mutu dan relevansi dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat serta daya saing bangsa. Mutu pendidikan juga dilihat dari meningkatnya penghayatan dan pengamalan
nilai-nilai humanisme yang meliputi keteguhan iman dan takwa serta berakhlak mulia, etika, wawasan kebangsaan, kepribadian tangguh,
ekspresi estetika, dan kualitas jasmani. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan diukur dari pencapaian kecakapan akademik dan non akademik
yang lebih tinggi yang memungkinkan lulusan dapat proaktif terhadap perubahan masyarakat dalam berbagai bidang, baik di tingkat lokal,
nasional, maupun internasional. c
Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dengan menerapkan prinsip Good Governance
Tujuan jangka panjang Dinas Pendidikan adalah mendorong kebijakan sektor agar mampu memberikan arah reformasi pendidikan secara efektif,
Universitas Sumatera Utara
71
efisien, dan akuntabel. Kebijakan ini diarahkan pada pembenahan perencanaan jangka pendek dan menengah dengan menetapkan kebijakan
strategis serta program-program yang didasarkan pada urutan prioritas. Disamping itu, juga disusun berbagai pola pendanaan bagi keseluruhan
sektor berdasarkan prioritas, baik dari sumber APBD dan APBN, orang tua, maupun pemangku kepentingan stakeholder yang lain.
Ada beberapa Kebijakan Strategis yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan untuk tahun 2011 sampai dengan 2015, yaitu:
Kebijakan Strategis 1: Pemerataan dan Perluasan Akses dengan tetap memperhatikan Mutu, dengan
programkegiatan:
Meningkatkan dan mengupayakan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana, seperti penambahan Pengadaan alat-alat Laboratorium Bahasa,
Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam, Laboraterium TIK, Ruang Penunjang Lainnya RPL , dan peralatan Praktik SMK,
Membangun Unit Sekolah Negeri baru USB dan penambahan Ruang
Kelas Baru RKB dan Ruang Penunjang Lainnya RPL bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pusat,
Pembangunan SMP Satu Atap berkerjasama dengan Pemerintah Provinsi
dan Pusat
Rehabilitasi bangunan sekolah SDMI
Rehabilitasi ruang kelas SMPMTs, SMAMA, dan SMK,
Universitas Sumatera Utara
72
Pemberian Bantuan Kegiatan Pendidikan Formal, Non Formal dan
Informal,
Pemberian Bantuan Beasiswa bagi siswa miskin. Kebijakan Strategis 2:
Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing, dengan programkegiatan:
Mengusahakan pemenuhan kebutuhan satuan pendidikan sesuai dengan tuntutan pemenuhan kebutuhan Sekolah Standar Nasional,
Pengembangan relevansi tingkat satuan pendidikan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta tuntutan pasar kerja lokal dan global, seperti: Pelaksanaan Bimbingan Teknis Bimtek Tenaga
Pendidik, pemberdayaan KKG dan MGMP, Bimtek Kurikulum, dan yang lainnya,
Mendorong peningkatkan mutu layanan dan kesejahteraan guru, seperti:
- Pemberian insentif Kepala Sekolah dan Guru SD Terpencil,
- Pemberian insentif Guru Negeri dan Swasta tingkat TK, SDMI,
SMPMTs, SMAMA, dan SMK serta Pamong Belajar, -
Bantuan peningkatan kualifikasi Pendidik dan tenaga pendidik sampai jenjang S-1, dan S-2.
- Pemilihan Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah berprestasi.
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan,
melalui Program CERDAS dan GMPP Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan,
Melengkapi, meningkatkan, dan memelihara sarana dan prasarana
pendidikan,
Universitas Sumatera Utara
73
Meningkatkan sistem manajemen mutu di tingkat satuan pendidikan,
seperti: pemberdayaan MKKS dan Komite Sekolah,
Mengembangkan kewirausahaan di lingkungan sekolah,
Memfasilitasi penyusunan KTSP,
3.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan
Berdasarkan Peraturan Bupati Asahan Nomor : 14 Tahun 2008, tentang Uraian Jabatan Struktural Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan
menyebutkan bahwa tugas Kepala Dinas Pendidikan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan luar sekolah yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, pembinaan, pengadaan sarana prasarana pendidikan,
pemeliharaan sarana prasarana pendidikan, kurikulum dan pembinaan tenaga fungsional tenaga kependidikan lainnya.
Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas Eselon II b, Kepala Dinas dibantu 1 satu orang pejabat struktural eselon
III a, 4 orang pejabat struktural eselon III b, dan dibantu oleh 15 orang pejabat struktural eselon IV A yaitu:
1. Sekretaris, membawahi 3 sub bagian yaitu :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Program
2. Bidang Sarana dan Prasarana, membawahi 3 seksi :
a. Seksi Pengadaan Sarana Pendidikan
b. Seksi Perbukuan dan Inventarisasi
c. Seksi Pengawasan dan Pemeliharaan
3. Bidang Pendidikan Dasar, membawahi 3 seksi :
a. Seksi Taman Kanak – Kanak dan Sekolah Dasar.
Universitas Sumatera Utara
74
b. Seksi Sekolah Menengah Pertama.
c. Seksi Kurikulum, Tenaga Pendidik dan Kependidikan Pendidikan Dasar
4. Bidang Pendidikan Menengah, membawahi 3 seksi :
a. Seksi Sekolah Menengah Atas
b. Seksi Sekolah Menengah Kejuruan
c. Seksi Kurikulum, Tenaga Pendidik dan Kependidikan Pendidikan
Menengah 5.
Bidang Pendidikan Luar Sekolah, membawahi 3 seksi: a.
Seksi PAUD dan Kelembagaan b.
Seksi Pendidikan Masyarakat c.
Seksi Pembinaan Kesiswaan
Disamping jabatan struktural diatas dalam usaha untuk mengoptimalkan pelaksanaan Kependidikan di Kabupaten Asahan, Dinas Pendidikan Kabupaten
Asahan dibantu oleh SKPD Cabang Dinas Pendidikan yang ada pada 25 Kecamatan wilayah kerja. Serta Pengawas TKSD dan Dikmenum serta
Pamong SKB.
Universitas Sumatera Utara
75
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN ASAHAN
Berikut adalah informasi Jabatan Struktural di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
76
SUMBER DAYA MANUSIA Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan berada di Jalan Jenderal Ahmad
Yani Kisaran Jalan Besar Lintas Sumatera termasuk dalam wilayah Kecamatan Kota Kisaran Timur yang berada + 2 Km dari Kantor Bupati Asahan sebagai
Pusat Pemerintahan. Kantor Dinas Pendidikan berada diatas lahan seluas + 2 Ha yang meliputi prasarana dan sarana gedung kantor berikut fasilitas prasarana dan
saranaasset kantor terdiri dari 9 Unit Bangunan Induk antara lain : 1 Unit Bangunan Kantor Dinas
Pendidikan Kabupaten Asahan, 1 Unit Bangunan ICTSubbag Program Disdik Asahan, 1 Unit Kantor SKB Asahan, 1 Unit Aula Kantor Dinas Pendidikan, 1
Unit Aula SKB Asahan, 2 Unit Asrama SKB Asahan, 2 Unit Ruang Kelas Kejar Paket A, B dan C SKB Asahan, 1 Unit Gedung Praktek Life Skill SKB Asahan, 1
Unit Gudang Kantor, dan 1 Unit Tempat Ibadah Musholla. Selain prasarana dan sarana sebagaimana tersebut diatas, untuk
mendukung kelancaran kinerja aparatur Dinas Pendidikan juga memiliki fasilitas prasarana kantor pendukung meliputi sarana meja dan kursi kerja, alat pengolah
data computer, kendaraan dinas operasional kantor dan sarana penunjang lainnya.
Jumlah SDM per 31 September 2010, untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan adalah sebanyak 78
orang PNS ditambah 10 orang Honor Petugas Kebersihan. Komposisi SDM tersebut berdasarkan fungsional jabatan, yaitu :
Pejabat Struktural 21
orang Tenaga teknis
- orang
Tenaga administrasi PNS 57
orang Tenaga administrasi NON PNS
10 orang
Jumlah 88
orang
Universitas Sumatera Utara
77
Komposisi SDM tersebut berdasarkan strata pendidikan dan golongan , yaitu : Menurut Strata Pendidikan :
- Magister S-2 5
orang - Sarjana
33 orang - Sarjana Muda
9 orang
- SLTA 38 orang
- SMP 3 orang
Jumlah 88 orang
Menurut Golongan : - Golongan IV
11 orang
- Golongan III 42
orang - Golongan II
23 orang - Golongan I
2 orang
- Non Golongan 10
orang Jumlah
88 orang
TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN
Untuk mencapai sasaran yang ditetapkan sampai akhir masa Rencana Strategis pada tahun 2015, perlu ditelaah faktor kunci
keberhasilan Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan menggunakan analisis SWOT sebagai berikut:
1. Peluang Chance:
Adanya otonomi daerah, Adanya dukungan yang kuat dari pengambil keputusan,
Adanya tenaga kependidikan yang terampil, Adanya dukungan dari Dewan Pendidikan dalam memajukan
pendidikan Kabupaten Asahan
Universitas Sumatera Utara
78
Adanya dukungan Komite Sekolah terhadap peningkatan kualitas sekolah,
Adanya Dukungan DUDI dalam upaya peningkatan mutu sarana prasarana pendidikan.
Tersedianya anggaran untuk Pendidikan.
2. Tantangan Challenge:
Masih terdapat sebagian gedung sekolah khususnya swasta yang kurang layak,
Masih terdapat Guru yang belum memenuhi standar kualifikasi minimal S1,
Sarana dan prasarana pembelajaran di sebagian sekolah belum memadai,
Masih kurangnya tenaga pendidik terutama bidang TIK yang sesuai dengan keahliannya,
Dana Operasional Sekolah khususnya swasta masih kurang layak, terutama pos gaji Guru Honorer,
Masih kurangnya inovasi dan kreativitas pelaksanaan pendidikan, khususnya dalam penerapan Manajemen Berbasis Sekolah
MBS.
3. Peluang Chance:
Adanya bantuan APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan APBN dalam peningkatan mutu pendidikan,
Adanya mitra kerja seperti DBE, LPMP, P4TK, dan yang lainnya, yang siap mendukung kemajuan pendidikan,
Adanya mitra pembinaan yang dilakukan Dunia Usaha dan Industri DUDI dalam memajukan kualitas pendidikan,
Adanya dukungan yang kuat dari organisasi masyarakat, khususnya Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan GMPP,
terhadap kemajuan mutu pendidikan,
Universitas Sumatera Utara
79
Ketersediaan sarana TIKICT di masyarakat untuk mendapat memperoleh informasi.
4. Tantangan Challenge:
Kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil, Kemajuan informasi, komunikasi dan teknologi yang sangat pesat,
Masih adanya organisasi kemasyarakatan dan sebahagian
masyarakat yang kurang peduli atau memahami arti pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
80
BAB IV PENYAJIAN DATA
Penyajian data pada bab ini adalah hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada Guru TK yang tersebar di seluruh Kabupaten Asahan Provinsi
Sumatera Utara dengan cara menyebarkan kuesioner pada responden sebanyak 25 orang pegawai sebagai sampel dalam penelitian ini. Untuk memperoleh gambaran
yang jelas dari data yang diperoleh dari kuesioner tersebut, di bawah ini disajikan data dalam tabel-tabel distribusi yang kemudian di distribusikan sebagai berikut :
4.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden dimaksudkan untuk mengidentifikasi responden, sehingga lebih memudahkan dalam penganalisaan dan memudahkan pemahaman
atas objek dan subjek penelitian. Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada responden, maka diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Frekuensi
Persentase
Laki-laki Perempuan
1 24
4 96
Jumlah 25
100
Sumber:kuesioner 2015 Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa responden dalam
penelitian ini adalah sebanyak 25 orang 100 yang terdiri dari laki-laki sebanyak 1 orang 4 dan responden perempuan sebanyak 24 orang 96 .
Universitas Sumatera Utara