121
ditentukan, maka keseluruhan data  yang diperoleh dari responden untuk  masing- masing variabel penelitian dapat didistribusikan sebagai berikut :
5.3.1 Pendidikan dan Pelatiahan Diklat
Pendidikan  dan  pelatihan  atau  yang  disebut  dengan  Diklaat  merupakan suatu  kegiatan  organisasi  yang  berhubungan  dengan  pengembangan  organisasi
melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia agar efektif dalam pencapaian tujuan. Hal tersebut mempengaruhi mutu pekerjaan dan aktivitas organisasi sesuai
dengan pedoman dan standardisasi yang ditentukan. Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan  sebagai  organisasi  Pemerintahan  yang  memiliki  salah  satu  fokus  tujuan
searah dengan Kementerian Pendidikan dan Budaya melakukan peningkatan SDM masyarakat yang berorientasi masa depan melalui program Pendidikan Anak Usia
Dini.  Maka diadakan program  peningkatan kualitas pendidik dari Guru TK  yang menjadi responen dari penelitian ini.
Dalam  hal  ini  penulis  memfokuskan  perhatian  pada  Pendidikan  dan Pelatihan sebagai variabel bebas dari penelitian ini dengan menentukan beberapa
indikator  untuk  mengukur  variabel  bebas  ini,  yakni  waktu  pelaksanaan  Diklat, kemampuan  Instruktur,  peserta  Diklat  yang  merupakan  Guru  TK  itu  sendiri,
materi  diklat,  kurikulum  Diklat,  metode  Diklat,  fasilitas  Diklat,  serta  pengelola Diklat.
Waktu  pelaksanaan  Diklat  sebagai  indikator  pertama  menentukan kesesuaian pelaksanaan Diklat dengan waktu yang ditentukan. Waktu pelaksanaan
Universitas Sumatera Utara
122
tersebut  diwakili  dengan  jawaban  responden  pada  tabel  4.5  tentang  waktu penyelenggaran  Diklat  sesuai  dengan  harapan  peserta  terdapat  80  responden
merasa  sesuai.  Hal  tersebut  menunjukan  pelaksanaan  kegiatan  berlangsung dengan baik  anatara agenda kegiatan  yang tepat  waktu dan tidak molor sehingga
tiap materi kegiatan dapat disampaikan oleh seluruh instruktur Diklat. Kemudian pada  tabel  4.6  tentang  kesesuaian  waktu  yang  ditentukan  pengelola
mengindikasikan terdapat  tanggung jawab penuh  yang diemban pengelola Diklat dalam  menyampaikan  materi  serta  membentuk  karakter  peserta  Diklat  sesuai
program yang ditentukan. Pada  tabel  4.7  tentang  kemampuan  instruktur  yaitu  mengenai  apakah
instruktur tersebut  mampu menyampaikan materi Diklat dengan baik, dalam hal ini  responden  yang  menjawab  bahwasannya  kemampuan  instruktur  sangat  bbaik
adalah 68. Hal ini menunjukkan bahwa para instruktur Pendidikan dan Pelatihan Diklat  mampu  menyampaikan  materi  Diklat  dengan  baik  dan  sesuai  dengan
harapan  peserta  serta  instruktur  juga  mampu  dalam  mentransferkan  ilmu  yang dimilikinya dan mendorong peserta untuk memahami dan menguasai materi yang
disampaikan oleh mereka. Dalam hal ini juga terlihat dalam tabel 4.8 dimana para responden  yang  menjawab  sangat  setuju  dalam  hal  instruktur  mampu
mentransferkan ilmu nya dengasn baik yaitu berjumlah 60. Para  peserta  yang  mengikuti  pendidikan  dan  pelatihan  Diklat  dapat
meningkatkan  ketrampilan,  khususnya  pada  ketrampilan  yang  terkait  dengan bidang dan tugas yang sesuai dengan Guru TK yaitu sebagai tenaga pendidik anak
usia dini. Hal ini dapat dilihat dari tabel  4.9 dan 4.10 dimana para peserta Diklat
Universitas Sumatera Utara
123
setelah  mengikuti  pendidikan  dan  pelatihan  Diklat  dapat  meningkatkan ketrampilan mereka khususnya dalam bidang yang sesuai dengan mereka dan para
guru  TK  pun  merasa  terbentuk  kepribadiannya  sebagai  tenaga  pendidik  yang sesuai  dengan  peraturan  pemerintah  Nomor  19  Tahun  2005  yang  mengatur
standar Nasional Pendidikan pada Bab VI mengenai Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,  bagian  kesatu  tentang  Pendidik  ,  Pasal  28  ayat  3,  menyebutkan
bahwa  kompetensi  yang  harus  dimiliki  seorang  guru  sebagai  agen  pembelajaran pada jenjang pendidikan anak usia dini, termasuk didalamnya guru TK meliputi :
kompetensi  pedagogik  yaitu  kemampuan  mengelola  pembelajaran  peserta  didik, perancangan  dan  pelaksanaan  pembelajaran,  evaluasi  hasil  belajar,  dan
pengembangan  peserta  didik  untuk  mengaktualisasikan  berbagai  potensi  yang dimilikinya,  kompetensi  kepribadian  yaitu  kepribadian  pendidik  yang  mantap,
satbil,  dewasa,  arif,  dan  berwibawa,  menjadi  teladan  bagi  peserta  didik  dan berakhlak  mulia,  kompetensi  professional  yaitu  kemampuan  pendidik  dalam
penguasaan materi
pembelajaran secara
luas dan
mendalam yang
memungkinkannya  membimbing  peserta  didik  memperoleh  kompetensi  yang ditetapkan, dan  yang terkhir yaitu kompetensi sosial yaitu kemampuan  pendidik
berkomunikasi  dan  berinteraksi  secara  efektif  dengan  peserta  didik,  sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik dan masyarakat.
Pada tabel 4.11 indikator Diklat mengenai Materi Diklat yang disampaikan oleh instruktur sesuai dengan bidang tugas dan fungsi para guru TK di kabupaten
Asahan.  Mengenai  materi  Diklat  yang  disampaikan  instruktur  diwakili  dengan jawaban  responden  yang  terdapat  60  sangat  setuju  bahwasannya  materi  tang
disampaikan oleh para instruktur pendidikan dan pelatihan Diklat sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
124
bidang tugas dan fungsi organisasi serta pekerjaan yang dikerjakan oleh guru TK tersebut.  Kemudian  pada  tabel  4.1  tentang  materi  yang  disampaikan  oleh
instruktur  menjadi  kebutuhan  peserta  Diklat  untuk  menunjang  pengetahuan  dan ketrampilan  para  guru  TK  di  kabupaten  Asahan,  hal  ini  mengindikasikan  bahwa
para instruktur pendidikan dan pelatihan Diklat mampu menyampaikan apa yang diperlukan  oleh  peserta  Diklat  yaitu  guru  TK  untuk  menunjang  pengetahuan
mereka dalam menjalani tugasnya yaitu sebagai tenaga pendidik anak usia dini. Kurikulum Diklat adalah indikator selanjutnya dari variabel x pendidikan
dan  pelatihan  kurikulum  diklat  tersebut  diwakili  oleh  jawaban  responden  pada tabel  4.13  mengenai  kurikulum  Diklat  yang  diberikan  oleh  instruktur  sejalan
dengan  lembagayayasan  sekolah  dimana  tempat  guru  TK  tersebut  bekerja terdapat  56  menjawab  sangat  sesuai  dan  pada  tabel  4.14  mengenai  kurikulum
Diklat  yang  harus  dimiliki  guru  TK  terdapat  52  yang  menjawab  sangat  setuju. Hal  ini  menunjukkan  bahwa  kurikulum  pendidikan  dan  pelatihan  Diklat  telah
sesuai  dengan  lembagayayasan  dimana  tempat  para  guru  TK  tersebut  mengajar dan  kurikulm    Diklat  yang  diberikan  oleh  instruktur  sudah  mencakup  tentang
kompetensi  pedagogik,  kompetensi  kepribadian,  kompetensi  profesioanal,  dan yang  terakhir  mengenai  kompetensi  sosial  yang  harus  dimiliki  oleh  para  peserta
pendidikan dan pelatihan Diklat sebagai profesi guru TK. Pada  tebel  4.15  tentang  metode  Diklat  mengenai  metode  yang  digunakan
sesuai dan menarik dengan gaya belajar peserta, mengenai hal ini responden yang menjawab  bahwasannya  metode  yang  digunakn  sesuai  dengan  gaya  belajar
terdapat 64. Hal ini menunjukkan bahwa metode yang digunakan para instruktur
Universitas Sumatera Utara
125
sesuai  dengan  apa  yang  diharapkan  oleh  peserta  pendidikan  dan  pelatihan Diklat yang sesuai untuk profesi mereka sebagai guru TK. Selanjutnya bisa kita
lihat  pada  tabel  4.16  masih  mengenai  metode  Diklat  yaitu  tentang  ice  breaking mewakili jawaban dari para responden 56. Maka dapat kita lihat bahwa metode
yang  telah  ditetapkan  oleh  para  pengelola  pendidikan  dan  pelatihan  sering melakukannya ice breaking. Hal ini penting dilakukan guna untuk menghilangkan
kejenuhan  dari  pada  para  peserta  pendidikan  dan  pelatihan  Diklat  dan  agar kegiatan tersebut tidak terlihat terlalu monoton dan membosankan.
Kemudian  untuk  indikator  dari  pendidikan  dan  pelatihan  variabel  x berikutnya yaitu fasilitas Diklat pada tabel 4.17 dan tabel 4.18 mengenai fasilitas
yang  digunakan  pada  saat  Diklat  jawaban  responden  mengenai  hal  ini  adalah 56.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  fasilitas  Diklat  yang  digunakan  oleh  para
peserta  Diklat  sudah  cukup  memadai,  karena  dengan  adanya  fasiltas  yang  baik dari  pada  pengelola  Diklat  hal  ini  juga  dengan  sendirinya  akan  menunjang
kelancaran dari pada pendidikan dan pelatihan Diklat tersebut. Pengelola  Diklat  sebagai  indikator  terakhir  dari  pendidikan  dan  pelatihan
Diklat  menentukan  apakah  para  pengelola  Diklat    sudah  mampu mengoptimalkan  seluruh  komponen  pendidikan  dan  pelatihan  Diklat  dalam
mencapai  sasaran  yang  efektif  dan  efisien.  Tentang  pengelola  Diklat  tersebut diwakili  dengan  jawaban  responden  pada  tabel  4.19  tentang  pengelola  Diklat
sudah  mampu  dalam  mengoptimalkan  seluruh  komponen  dalam  pendidikan  dan pelatihan  Diklat  terdapat  68  responden  yang  menjawab  bahwasannya  para
pengelola diklat  sudah  mampu dalam mengoptimalkan seluruh komponen Diklat
Universitas Sumatera Utara
126
tersebut.  Hal  ini  penting  dikarenakan  untuk  mencapai  sasaran  yang  efektif  dan efisien  dalam  penyelenggaraan  Diklat,  para  pengelola  Diklat  sudah  harus
mempersiapkannya terlebih
dahulu bagaimana
cara mereka
dalam mengoptimalkan seluruh komponen pendidikan dan pelatihan tersebut. Kemudian
untuk  tabel  terakhir  yaitu  4.20  masih  mengenai  tentang  bagaimana  pengelola Diklat  mampu  dalam  menyelenggarakaan  kegiatan  tersebut  dengan  baik.  Hal  ini
diwakili  oleh  jawaban  reponden  tentang  apakah  pengelola  pendidikan  dan pelatihan Diklat dapat menyelenggaran Diklat secara sistematis dan menyeluruh
terdapat  56  yang  menjawab  sangat  setuju.  Maka  bisa  kita  lihat  dari  jawaban responden tersebut bahwa para pengelola pendidikan dan pelatihan Diklat sudah
mampu  dalam  menyelenggarakan  Diklat  tersebut  secara  sistematis  dan menyeluruh.
5.3.2  Produktivitas Kerja Guru TK di Kabupaten Asahan.