Untuk meningkatkan kualitas lingkunga n hidup di kawasan pemukiman kota perlu diterapkan prinsip-prinsip hutan kota dalam bentuk Fakuara, 1986 :
a. Membuat taman bermain untuk anak-anak. Jenis tanaman yang dapat ditanam di taman ini bervariasi dengan ketinggian yang berbeda, disusun
sedemikian rupa untuk memenuhi keindahan, meredam suara, produksi oksigen dan meningkatkan kenyamanan.
b. Membuat tanaman tepi jalan atau jalur hijau. Tanaman ini bertujuan untuk menyerap genangan air, meredam suara,
serta mena han sinar silau kendaraan pada malam hari. c. Tanaman pekarangan.
Tanaman ini bertujuan untuk produksi oksigen, keindahan serta beberapa tujuan lain berdasarkan keinginan pemiliknya.
d. Tanaman pelengkap gedung bertingkat. Tujuannya untuk produksi oksigen dan memberikan kondisi yang alami dan
nyaman. Dahlan 1992 mengemukakan beberapa manfaat yang dapat diambil dari
hutan kota, diantaranya adalah sebagai identitas kota, pelestarian plasma nutfah, penahan dan penyaring partikel padat dari udara, penyerap
dan penjerap partikel timbal, penyerap dan penjerap debu, mengurangi bahaya hujan asam, penyerap karbonmonoksida, penyerap karbondioksida dan
penghasil oksigen, penahan angin, penyerap dan penapis bau, mengatasi penggenangan, mengatasi intrusi air laut, ameliorasi iklim dan pengelolaan
sampah.
C. Tipe Hutan kota
Fakultas Kehutanan IPB 1987 membedakan tipe hutan kota berdasarkan perlindungan objek dan hasil yang ingin dicapai objek tersebut atau lokasi
yang dibuat untuk tujuan tertentu, yaitu : 1. Hutan Kota Pemukiman.
Hutan kota pemukiman merupakan hutan kota yang terdapat pada pusat-pusat pemukiman dengan tujuan untuk menjaga kualitas lingkungan hidup
di wilayah pemukiman terutama menjaga suhu, kelembaban, ketersediaan oksigen, kualitas udara dan kebisingan.
2. Hutan Kota Industri Suatu kota pada umumnya mempunyai kawasan industri, buangan dari industri ini
dapat berbentuk cairan, gas maupun padatan debu udara. Hutan kota mempunyai peranan sebagai pendaur ulang dari limbah yang diproduksi serta berfungsi
sebagai pelindung terhadap debu, kebisingan dan gas buangan industri. 3. Hutan Kota Rekreasi
Manusia dalam kehidupanya tidak hanya membutuhkan makanan dan minuman saja tetapi membutuhkan juga rekreasi. Adanya hutan kota yang berfungsi
sebagai sarana rekreasi, maka kebutuhan ini dapat terpenuhi. 4. Hutan Kota Konservasi
Hutan kota konservasi bertujuan untuk mencegah kerusakan, perlindungan dan pengawetan terhadap objek tertentu di dalam kota. Suatu kota seringkali
mempunyai kekhasan dalam flora dan fauna tertentu yang perlu dipertahankan kelestariannya. Oleh karena itu tindakan konservasi perlu dilakukan dengan
pembuatan hutan kota konservasi. 5.Hutan Kota Komunitas Sosial Kegiatan
Suatu kota juga mempunyai pusat-pusat komunitas sosial kegiatan seperti pusat pertokoan, gedung-gedung pertemuan, perkantoran dan lain-lain. Hutan kota yang
berada di wilayah ini bertujuan untuk memberikan sentuhan estetika, sebagai pelindung, produsen oksigen dan lain-lain. Di dalam pusat komunitas,
hutan kota juga dapat dijadikan sebagai alat sosialisasi penduduk kota.
D. Kriteria Dan Bentuk Hutan Kota
Menurut Fakultas Kehutanan IPB 1987 kriteria hutan kota terdiri dari sasaran dan fungsi penting, vegetasi, intensitas manajemen serta status.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka bentuk hutan kota dapat dikelompokan menjadi 4 bentuk, yaitu : taman kota, kebun pekarangan, jalur hijau dan hutan.
Tabel 1. Bentuk Dan Kriteria Hutan Kota Bentuk
No Kriteria
Taman kota Kebun
Pekarangan Jalur hijau
Hutan 1
Sasaran Kawasan
industri, Pemukiman dan
pusat kegiatan Pemukiman,
daerah subur Jalan
dan kawasan konservasi
Areal konservasi
2 Fungsi yang
penting Ameliorasi iklim,
estetika, produksi O
2
, rekreasi dan peredam polusi
Produksi O
2
dan atas tujuan
ekonomi, ameliorasi
iklim, estetika ameliorasi
iklim, Produksi O
2
, Peredam
kebisingan, peredam bau.
Hidro- orologis,
ameliorasi iklim,
produksi O
2
, fungsi konservasi
3 Vegetasi
Tanaman Hias Buah-buahan,
tanaman hias, pohon lainnya
Tumbuhan dari semua
strata perdu,
semak, pohon
Pohon dengan
tajuk lebar dengan
perakaran intensif.
4 Intensitas
manajemen Tinggi
Sedang Sedang
Rendah 5
Status kepemilikan
Umum dan perorangan
Perorangan Umum
Umum 6
Pengelola Dinas
pertamanan perorangan
Perorangan Dinas
pertamanan Dinas
Kehutanan Perorangan
Sumber : Fakultas Kehutanan IPB, 1987 Pembangunan dan pengembangan hutan kota harus berpedoman
pada perencanaan tata ruang kota Fakuara, 1987. Lokasi hutan kota tersebut harus dibangun pada tempat yang tepat dengan luas yang cukup, sehingga
daya dukung wilayah kota dapat memenuhi kebutuhan terhadap hutan kota tersebut. Menurut Dahlan 1992 hutan kota memiliki beberapa bentuk yaitu :
1. Jalur Hijau Dapat berupa pohon peneduh jalan raya, jalur hijau di bawah kawat listrik
tegangan tanggi, jalur hijau di tepi jalan kereta api, jalur hijau di tepi sungai di dalam kota maupun di luar kota.
2. Taman Kota Yaitu tanaman yang ditata sedemikian rupa, baik sebagian maupun semuanya
hasil rekayasa manusia untuk mendapatkan komposisi tertentu yang indah. 3. Kebun dan Halaman
4. Kebun Raya, Hutan Raya dan Kebun Binatang 5. Hutan Lindung
6. Kuburan dan Taman Makam Pahlawan
E. Hutan Kota Sebagai Penyerap Gas Karbondioksida