Model Simulasi Sumberdaya Perikanan

meningkatnya effort maka terdapat peningkatan eksploitasi pada sumberdaya perikanan, sehingga berpengaruh nyata pada sumberdaya stok di perairan. Gambar 8. Perkiraan Tingkat Effort Penangkapan Ikan Kerapu di Perairan Karimunjawa Hingga 100 Tahun Kedepan Dari gambar 8 di atas terlihat bahwa effort senantiasa berfluktuasi, bahkan hingga 100 tahun kedepan, namun cenderung meningkat. Hal tersebut karena effort dipengaruhi oleh koefisien penangkapan, harga ikan dan biaya penangkapan yang umumnya semakin lama akan semakin meningkat. Koefisien penangkapan akan meningkat karena senantiasa teknologi penangkapan ikan berkembang kearah pemanfaatan yang lebih efektif dan efisien, sementara harga ikan dan biaya penangkapan senantiasa naik karena adanya aspek discount rate, dimana pada masa yang akan datang sumberdaya saya ini akan dihargai lebih mahal. effort 40 30 20 10 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Time Year effort : Current ribu trip Gambar 9. Perkiraan Tingkat Produksi Ikan Kerapu di Perairan Karimunjawa Hingga 100 Tahun Kedepan. Adapun untuk perkembangan produksi ikan kerapu di perairan Karimunjawa, dari gambar terlihat berfluktuasi. Produksi ikan dipengaruhi oleh jumlah stok ikan, tingkat effort juga koefisien penangkapan. Peningkatan masing- masing variabel yang berpengaruh tersebut akan meningkatkan produksi ikan, terlihat di gambar bahwa pada tahun ke 40 hingga 50 produksi ikan mencapai puncaknya, hal tersebut karena pada saat yang tingkat effort memang berada pada saat puncak juga. Dari ketiga gambar simulasi di atas, terlihat bahwa kecenderungan stok, effort dan juga produksi ikan kerapu di Karimunjawa meningkat, hal ini akan berdampak pada berbagai hal, diantaranya kepada peningkatan jumlah tenaga kerjanelayan yang terserap ke dalam aktifitas penangkapan ikan khususnya kerapu. Dari data produksi ikan kerapu yang telah disajikan pada tabel 5, terlihat bahwa produksi ikan kerapu sejumlah 5.699 kg, yang dihasilkan oleh sekitar 100 nelayan bubu. Jika data tersebut dipadukan dengan data hasil simulasi dimana pada setelah tiga puluh tahun kedepan produksi akan meningkat hingga 200.000 produksi 400 300 200 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Time Year produksi : Current ribu kg kg, maka akan terjadi penyerapan tenaga untuk nelayan bubu hingga 3.500 nelayan. hasil dari 200.000 dibagi 5.669 dikali 100. Walaupun pada beberapa puluh tahun berikutnya nilai produksi ini cenderung stabil pada kisaran 100.000 kg, yang artinya pada saat tersebut nelayan bubu yang beroperasi berjumlah 1.750 orang. Jumlah tersebut jika diasumsikan bahwa pertambahan produksi diakibatkan bertambahnya effort atau nelayan penangkap ikan sementara koefisien penangkapan dianggap konstan.

5.4 Persepsi Masyarakat Nelayan Atas Manfaat Ekonomi Kawasan Konservasi Laut TN. Karimunjawa

Dalam penelitian ini, manfaat ekonomi Keberadaan Kawasan Konservasi Laut TN. Karimunjawa selain didasarkan pada data sekunder, yaitu perkembangan produksi ikan kerapu yang tercatat pada Pelabuhan Perikanan Dinas Perikanan Propinsi Jawa Tengah, juga didasarkan pada data primer melalui wawancara dengan nelayan setempat mengenai pengetahuan dan persepsinya terhadap keberadaan TN. Karimunjawa. Jumlah responden yang diwawancarai sebanyak 120 orang, yang masing- masing mewakili ketiga desa Karimunjawa, Kemujan dan Parang sesuai dengan persentase jumlah nelayan masing-masing desa. Kepada mereka diberikan 10 buah pertanyaan, yaitu 9 pertanyaan berupa pilihan jawaban dan 1 pertanyaan adalah pesan yang mereka sampaikan kepada aparat pengelola kawasan TN. Karimunjawa. Terhadap pertanyaan apakah anda tahu tentang keberadaan TN. Karimunjawa TNKj, mayoritas responden menyatakan ya. Namun demikian terdapat beberapa responden 25 yang menjawab tidak tahu. Berdasarkan pengamatan, responden yang tidak tahu keberadaan TNKj ini pada dasarnya tahu bahwa ada di daerah mereka ada instansi yang bernama PHPA Ditjen Dephut yang membidangi konservasi yang tugasnya menjaga kelestarian alam disana, namun mereka tidak mengetahui bahwa sebagian kawasan Karimunjawa telah ditetapkan sebagai Taman Nasional. Gambar 10. Persepsi Nelayan Karimunjawa tentang Keberadaan Taman Nasional Karimunjawa Terhadap pengetahuan responden atas fungsi TNKj, ternyata mereka yang tahu setidaknya menurut pe rsepsi mereka dan yang tidak tahu fungsi TNKj hampir seimbang, yaitu 55 mengetahui dan sisanya tidak. Hasil jawaban responden terhadap pertanyaan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 11. Pengetahuan Nelayan Karimunjawa tentang Fungsi dari Taman Nasional Karimunjawa Walaupun 55 responden merasa mengetahui fungsi dari keberadaan TNKj, namun pada umumnya mereka melihat keberadaan TNKj identik dengan pelarangan bagian dari fungsi perlindungan, sementara fungsi pemanfaatan yang lestari yang merupakan paradigma pengelolaan konservasi saat ini nampaknya Apakah Anda tahu tentang keberadaan Taman Nasional Karimunjawa TNKj? 75 25 a. Tahu b. Tidak tahu Apakah Anda tahu fungsi dari TNKj? 55 45 a. Ya b. Tidak belum tersosialisasikan dengan baik kepada mereka. Hal tersebut mungkin juga merupakan cerminan bahwasanya selama ini masyarakat nelayan belum secara nyata merasakan adanya manfaat ekonomi dari keberadaan kawasan konservasi di wilayah mereka. Hasil wawancara terhadap responden atas partisipasi dan keterlibatan mereka tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan TNKj, sebagian besar responden 67 menyatakan bahwa mereka merasa tidak pernah merasa diajak atau dimintai pendapatnya. Hanya 33 yang merasa diajak atau pernah dimintai pendapatnya mengenai TNKj. Hasil wawancara atas pertanyaan tersebut tersaji dalam gambar berikut Gambar 12. Keterlibatan Nelayan Karimunjawa Berhubungan dengan Pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa Partisipasi dalam konteks pembangunan mencakup keikutsertaan atau keterlibatan warga dalam proses pengambilan keputusan, dan dalam penerapan program yaitu adanya pembagian keuntungan atau manfaat dari hasil pe laksanaan kegiatan serta keterlibatan warga dalam mengevaluasi kegiatan tersebut. Pelibatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi laut dapat dilakukan dengan melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan baik pengamanan kawasan, pelestarian lingkungan, hingga evaluasi program-program kegiatan yang telah dilakukan. Dalam wawancara lebih mendalam, diperoleh keterangan bahwa nelayan sesungguhnya berharap lebih dapat terlibat dalam pengelolaan kawasan konservasi. Karena hakekatnya kerusakan kawasan konservasi akan berdampak Apakah Anda merasa diajak atau dimintai pendapat mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan TNKj? 33 67 a. Ya b. Tidak