Simulasi Pemodelan Sumberdaya Perikanan

4. Mengagregatkan rataan nilai lelang, dengan melibatkan konversi data rataan sampel ke rataan populasi, yaitu dengan mengalikan rataan sampel dengan jumlah kunjungan per tahun nya. Untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi nilai WTP ini, digunakan software SPSS 11.

3.3.3.4. Analisis Ekonomi Wilayah dan Pengembangannya

Untuk melihat dampak ekonomi wilayah khususnya dari kontribusi sumberdaya perikanan, terhadap PDRB Wilayah Kabupaten Jepara dilakukan analisis Location Quotient LQ. Selanjutnya dari hasil pengolahan data dengan LQ tersebut akan dianalisis secara deskriptif dikaitkan dengan keberadaan Kawasan Konservasi Laut Taman Nasional Karimunjawa dan pengembangannya. Model Basis Ekonomi : LQ Location Quotient Analisis dengan model LQ ini digunakan untuk melihat sektor basis atau non basis dari suatu wilayah perencanaan dan dapat mengidentifikasi sektor unggulan atau keunggulan komparatif suatu wilayah. Pendekatan dengan menggunakan metoda LQ ini adalah dengan menganalisis nilai PDRB sub sektor i di wilayah Kabupaten Jepara. Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut XjX.. XijXi. LQij = dimana : LQ ij = indeks kuosien lokasi X ij = jumlah PDRB Kabupaten Jepara masing-masing sub sektor X i. = jumlah PDRB Kabupaten Jepara total seluruh sub sektor X .j = jumlah PDRB total suatu sub sektor di Kabupaten Jepara X .. = jumlah PDRB total seluruh sub sektor pada wilayah Kabupaten Jepara Kriteria penilaian dalam penentuan ukuran derajat basis dan non basis adalah jika nilai indeks LQ lebih besar dari satu LQ 1 maka sektor tersebut merupakan sektor basis sedangkan bila nilainya sama atau lebih kecil dari LQ1 berarti sektor yang dimaksud termasuk ke dalam sektor non basis pada kegiatan perekonomian wilayah Kabupaten Jepara. Analisis LQ ini dilakukan dalam bentuk time-seriestrend , artinya untuk melihat beberapa kurun waktu yang berbeda apakah terjadi kenaikan atau penurunan.

3.3.3.5. Game Theory

Untuk Analisis Kebijakan Game Theory digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis konflik serta interaksi secara matematis yang terjadi antar stakeholder dalam pengelolaan dan pemanfaatan Kawasan Karimunjawa. Dalam pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa ini, stakeholder player adalah pemerintah daerah, masyarakat nelayan, dan Balai Taman Nasional Karimunjawa Dephut. Model sederhana Game Theory yang digunakan dalam menganalisis konflik pemanfaatan kawasan Karimunjawa dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Player, terdiri dari Pemerintah daerah G, masyarakat nelayan N, dan Departemen Kehutanan D. 2. Strategi, terdiri dari strategi untuk meneruskan menerima keberadaan kawasan konservasi A, atau tidak menerima kawasan konservasi B. 3. Payoff, data yang diperlukan untuk menentukan payoff tiap player adalah : • Pajak yang diterima oleh Pemda • Manfaat ekonomi yang diperoleh nelayan hasil valuasi ekonomi • Entry fee, atau pendugaan nilai entry fee melalui Analisis Willingness To Pay Tabel 1. Matriks Pahala Payoffs dalam Analisis Game Theory Player B 1 2 1 A1 , B1 A1 , B2 Player A 2 A2 , B1 A2 , B2 Dalam hal ini akan dibuat tiga tabel payoff, yang masing-masing akan memasangkan dua player, yaitu G dan N, N dan D serta G dan D.