• anaerob fakultatif : dapat tumbuh tanpa atau dengan adanya oksigen.
Khusus untuk produk-produk perikanan, Saccharow dan Griffin 1980 menjelaskan bahwa bahan pengemas harus dapat i mengurangi oksidasi lemak;
ii mengurangi dehidrasi; iii menekan kerusakan akibat bakteri dan bahan kimia; iv menghilangkan tetesan; dan v mencegah penyebaran bau.
2.3. KEMASAN PLASTIK
Bahan plastik mempunyai sifat yang berbeda-beda dalam daya tembusnya terhadap gas seperti nitrogen, oksigen, belerang oksida dan uap air. Karena fungsi
bahan pengemas dalam menurunkan tingkat pembusukan dari beberapa bahan pangan sangat erat hubungannya dengan penembusan gas, baik ke dalam maupun
ke luar dari kemasan, keterangan mengenai daya tembus kemasan sangat penting dalam penelitian pengawetan. Sifat-sifat daya tembus dipengaruhi oleh suhu,
ketebalan lapisan, orientasi dan komposisi, kondisi atmosfer seperti RH, untuk pemindahan uap air dan faktor lainnya Buckle et al, 1988.
Polyethylene PE merupakan plastik tipis berlapis tunggal yang banyak
digunakan dalam industri pengemasan fleksibel. Kemasan HDPE High Density Polyethylene
merupakan salah satu jenis plastik yang populer di kalangan masyarakat. Plastik ini dihasilkan pada tekanan dan suhu rendah 50 – 70
o
C, tahan terhadap suhu 120
o
C, kedap air dan kedap udara Syarief dan Halid, 1989. Menurut Buckle et. al. 1987, plastik HDPE mampu memberikan perlindungan
terbaik terhadap air uap air, lemak serta asam dan basa. Di dalam Buckle et. al. 1988, Polypropylene lebih kaku, kuat dan ringan
daripada polyethylene dengan daya tembus uap air yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Plastik
tipis yang tidak mengkilap mempunyai daya tahan yang cukup rendah terhadap suhu tetapi bukan penahan gas yang baik.
Menurut Saccharow dan Griffin 1980, pada umumnya plastik yang digunakan untuk pengemasan vakum segar adalah polyvinyledene chlorida
PVDC. Plastik ini memiliki karakteristik permeabilitas oksigen yang rendah dan tidak mudah mengkerut. Kemampuan barrier yang tinggi terhadap oksigen seperti
PVDC diperlukan untuk teknik penyimpanan vakum. Plastik lain yang bisa digunakan adalah PVDC-cellophane, polyethyelne, polypropylenes atau polyester.
Tabel 2.2. Daya tembus plastik terhadap N
2
, O
2
, CO
2
dan H
2
O
Daya tembus cm
3
cm
2
mmdetcmHg x 10
10
Plastik tipis N
2
O
2
suhu 30
o
C CO
2
H
2
O 25
o
C, RH 90
Polyethylene kerapatan
rendah 19
55 352
800 Polyethylene
kerapatan tinggi 2,7
10,6 35 130
Polystyrene 2,9
11,0 88 12000 Polyamide nylon 6
0,1 0,38
1,6 7000 Polypropylene
- 23,0 92
680 Polyvinyl chlorida rigid
0,4 1,2 10 1560 Polyester mylar
0,05 0,22 1,53 1300
Polyvinylidene chlorida 0,0094 0,053 0,29
14 Rubber hydrochloride pliofilm
NO 0,08
0,3 1,7 240
Polyvinyl acetat - 0,5
- 100000 Ethyl cellulosa
84 265 2000 130000
Cellulose acetat 2,8 7,8 68
75000
Sumber: Buckle et. al. 1988 Nilai-nilai pada Tabel 2.2 di atas menunjukkan daya tembus gas N
2
, O
2
, CO
2
, dan H
2
O terhadap berbagai jenis plastik. Semakin besar nilai yang ditunjukkan berarti semakin besar pula daya tembus gas tersebut terhadap plastik.
Daya tembus gas yang besar pada suatu plastik menunjukkan bahwa plastik tersebut bukanlah barrier yang baik terhadap gas yang dimaksud. Daya tembus
gas dan uap air berbanding terbalik dengan densitas plastik. Semakin besar densitas plastik, maka daya tembus gas dan uap air terhadap plastik tersebut
semakin kecil.
Tabel 2.3. Ketahanan plastik terhadap bahan-bahan kimia
Ketahanan terhadap Bahan plastik
Lemak dan minyak Pelarut organik
Air Asam
Basa Cellophan biasa plain
Tak tembus
impermeable Tak larut
Sedang Asam-asam lemah
sampai kuat Basa-basa lemah
sampai kuat Berlapis NC NC coated
Tak tembus Lapisan terserang
Sedang Asam-asam lemah
sampai kuat Basa-basa lemah
sampai kuat Berlapis saran saran
coated Tak tembus
- -
Sangat baik
kecuali H
2
SO
4
HNO
3
Baik kecuali amonia
Berlapis polyethylene Seperti polyethylene
Seperti polyethylene -
Sangat baik Sangat baik
Cellulosa asetat Baik
Larut kecuali dalam hidrokarbon
- Asam-asam
lemah sampai kuat
Basa-basa lemah sampai kuat
Polyamide Nylon 6 Sangat baik
Sangat baik Sangat baik
Jelek Sangat baik
Polyethylen dengan - kerapatan density
rendah Dapat sedikit menggembung
pada perendaman yang lama Baik kecuali pelarut-pelarut
hidrokarbon yang mengandung khlor
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik - kerapatan sedang
Baik Baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik - Kerapatan tinggi
Sangat baik Baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik Polyester mylar, scotch,
pak, videne Sangat baik
sangat baik Sangat baik
Baik Baik
Polystirene oriented Baik
Sangat baik sampai jelek Sangat baik
Baik Sangat baik
Rubber hydrochloride Pliofilm
Sangat baik Baik kecuali dalam larutan
hidrokarbon yang mengandung khlor
chlorinated Sangat baik
Baik Baik
Vinylidene Cryovac Sangat baik
Baik sampai
sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Baik kecuali
amonia Saran
Sangat baik Baik sampai sangat baik
Sangat baik Sangat baik kecuali H
2
SO
4
HNO
3
Baik kecuali amonia
Vinyl chloride Sedang sampai baik
Jelek sampai
baik Sangat
baik Baik
Baik
Sumber: Buckle et. al. 1988
Tabel 2.4. Daya tembus plastik terhadap O
2
, SO
2
dan H
2
O pada suhu 25
o
C
Daya tembus cm
3
cm
2
mmdetcmHg x 10
10
Plastik tipis Ketebalan
mm x 10
2
O
2
SO
2
H
2
O Polyethylene
kerapatan rendah 3,8
30,9 193
876 Polyethylene kerapatan tinggi
2,1 10,5 56,8
305 Polycarbonate
2,5 15,4
210 10000
Polystyrene 3,8
18,8 220
9280 Polyamide nylon 11
4,1 1,40 21,6
2940 Polypropylene
2,5 6,81 7,13
303 Polyvinyl chloride rigid
14,5 0,667
1,16 2540
Polyester 1,3
0,339 2,01 1560 PVDCpolypropylenePVDC
2,8 0,0697 0,103
212 PVDCregenerated cellulosePVDC
2,6 0,0398 0,374
202 Diukur terhadap RH 75
Sumber: Buckle et. al. 1988
2.4. PENENTUAN UMUR SIMPAN