Keanekaragaman Jenis TINJAUAN PUSTAKA

9

E. Keanekaragaman Jenis

Keanekaragaman hayati atau biological diversity biodiversity merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan keanekaragaman jenis tanaman, binatang dan mikroorganisme yang ada dan berinteraksi dalam suatu ekosistem. Keanekaragaman hayati seringkali dibedakan menjadi keanekaragaman genetik, jenis dan ekosistem Primack et al. 1998 dalam Yaherwandi 2005. Menurut Odum 1993, keanekaragaman merupakan hal yang paling penting dalam mempelajari suatu komunitas, baik tumbuhan maupun hewan. Keanekaragaman jenis species diversity merupakan sesuatu hal yang paling mendasar dan menarik dalam ekologi, baik itu teori maupun terapan. Pengukuran keanekaragaman jenis tidak terlepas dari dua komponen, yaitu: 1 jumlah jenis species richness yang disebut kepadatan jenis species density berdasarkan pada jumlah total jenis yang ada dan 2 kesamaan atau kemerataan equatabilityevenness berdasarkan pada kelimpahan relatif suatu jenis dan tingkat dominansi. Di Indonesia suatu keanekaragaman hayati dapat dikatakan tinggi apabila memiliki nilai indeks keanekaragamannya lebih dari 3,5 Soerianegara 1996. Krebs 1978, menyebutkan bahwa terdapat enam faktor yang saling berkaitan dalam menentukan naik turunnya keanekaragaman jenis pada suatu komunitas, yaitu: waktu, haterogenitas ruang, persaingan, pemangsaan, kestabilan lingkungan dan produktivitas jenis. Selain ke enam faktor tersebut, Soerianegara 1996 menambahkan bahwa keanekaragaman jenis tidak hanya ditentukan oleh banyaknya jenis, tetapi ditentukan juga oleh banyaknya individu dari setiap jenis. 10

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak dan Luas

Kampus IPB Darmaga terletak pada 9 km arah Barat dari pusat Kota Bogor. Secara administrasi, kampus ini termasuk kedalam wilayah Desa Babakan Kecamatan Darmaga Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Batas-batas kawasan Kampus IPB Darmaga adalah: a. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Babakan b. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Ciapus dan Sungai Cisadane c. Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Cihideung, dan d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Raya Bogor – Jasinga Luas Kampus IPB secara keseluruhan adalah 256,97ha. Secara geografis kampus ini terletak antara 6 o 32’ 45” sampai 6 o 33’ 45” LS dan 106 o 42’ 43” sampai 106 o 44’ 15” BT Jaya, 2003. Kampus ini berada pada ketinggian antara 145–195 mdpl van Balen et al. 1986 dalam Kurnia 2003. B. Keadaan Fisik Menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson, kawasan Kampus IPB Darmaga termasuk kedalam tipe curah hujan A. Menurut data dari Stasiun Pengamatan Klimatologi Kelas I Darmaga tahun 2003, curah hujan rata-rata bulanan di kawasan kampus IPB Darmaga dan sekitarnya sebesar 326,82 mm. Untuk curah hujan maksimum terjadi pada bulan April sebesar 417 mm dan curah hujan minimum terjadi pada bulan Agustus sebesar 120,40 mm. Sedangkan untuk periode bulan basah yaitu bulan Oktober–Mei dan periode bulan kering Juni– September. Menurut data dari Stasiun Pengamatan Klimatologi Kelas I Darmaga tahun 2003, suhu udara rata-rata tahunan di kawasan Kampus IPB Darmaga dan sekitarnya adalah 25,7 o C. Untuk suhu udara maksimum terjadi pada bulan Mei adalah 26,2 o C dan suhu udara minimum terjadi pada bulan Februari adalah 25 o C. Untuk kelembaban relatif rata-rata tahunan pada tapak ±84,2 dengan kelembaban relatif minimum pada bulan Agustus sebesar 78 dan kelembaban relatif maksimum pada bulan Februari sebesar 89. Sedangkan untuk intensits