Sebaran Nilai Kemerataan Jenis Kupu-Kupu Berdasarkan Tipe Habitat

32 Gambar 12. Jenis kupu-kupu Famili Lycaenidae

D. Sebaran Nilai Kemerataan Jenis Kupu-Kupu Berdasarkan Tipe Habitat

yang Ada di Kampus IPB Darmaga Berdasarkan hasil perhitungan indeks kemerataan jenis E menunjukkan bahwa jenis kupu-kupu yang berada pada masing-masing tipe habitat yang berada di kawasan Kampus IPB Darmaga cukup tersebar merata Gambar 13. Perhitungan tersebut berdasarkan jumlah jenis yang ditemukan pada masing- masing lokasi. Lokasi penelitian di kawasan DAR Fakultas Kehutanan memiliki nilai kemerataan yang tertinggi 0,880 dan yang terendah terdapat pada lokasi penelitian hutan alam Al Hurriyah 0,701. Nilai kemerataan jenis kupu-kupu pada lokasi pengamatan DAR lebih tinggi dari lokasi lain, karena jenis vegetasi yang terdapat di lokasi ini tersebar merata diseluruh kawasan DAR. Jenis vegetasi pada lokasi DAR yaitu: tanaman karet, gmelina, sengon, akasia, bambu dan rerumputan. 1 2 3 6 5 10 4 9 8 7 1 Tajuria cippus pseudolonginus; 2 Catochrysops strabo naerina Foto:Khew 1999; 3 Jamides abdul; 4 Jamides pura tenus; 5 Allotinus posidion; 6 Zizina otis lampa Foto:Khew 1999; 7 Milatus boisduvali boisduvali; 8 Miletus scellarius; 9 Miletus symethus petronius dan 10 Loxura atymnus fuconius. 33 Gambar 13. Nilai Kemerataan Jenis E pada masing-masing Habitat keterangan:A = arboretum lansekap E = kawasan Gymnasium B = hutan alam Al Hurriyyah F = kawasan DAR Fahutan C = hutan tanaman akasia G = kawasan perumahan dosen D = hutan tanaman sengon H = kebun percobaan Cikabayan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan empat famili kupu-kupu yang berbeda-beda. Dari keempat famili tersebut, famili Nymphalidae yang paling banyak ditemui dan mempunyai nilai kemerataan tertinggi Gambar 14. Gambar 14. Nilai Kemerataan Jenis E pada masing-masing Famili Penyebab terjadinya nilai kemerataan kupu-kupu pada famili Nymphalidae lebih tinggi, karena jenis kupu-kupu yang termasuk dalam famili ini beragam. Dalam susunan taksonomi ordo Lepidoptera, famili Nymphalidae mempunyai genus yang terbanyak dengan jumlah 13 genus Vane, dkk. 1984. Kondisi seperti ini mempengaruhi jenis vegetasi yang digunakan sebagai sumber pakan larvanya pun beragam dan merata, mulai dari tumbuhan bawah sampai tumbuhan tingkat tinggi. Hal ini dikarenakan antara jenis yang satu dengan jenis yang lain berbeda dalam memilih jenis tumbuhan inang yang menjadi makan larvanya Patton 1963 dalam Amir, dkk. 2003. 0.787 0.701 0.871 0.785 0.721 0.880 0.851 0.866 0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 0.800 0.900 1.000 A B C D E F G H Lokasi Penelitian E 0.0925 0.1512 0.2476 0.0377 0.0000 0.0500 0.1000 0.1500 0.2000 0.2500 0.3000 Papilionidae Pieridae Nymphalidae Lycaenidae Famili E 34 Berdasarkan hasil uji statistik terhadap kemerataan jenis kupu-kupu di Kampus IPB Darmaga, maka dapat dikatakan bahwa jenis kupu-kupu yang didapat tidak menyebar merata pada semua tipe habitat. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji 340,381 lebih besar daripada 14,067. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan baik fisik maupun biologi pada setiap tipe habitat berbeda-beda. Perbedaan yang terdapat pada setiap tipe habitat tersebut terutama pada jenis vegetasi yang merupakan sebagai sumber pakan bagi ulat maupun kupu-kupu. Selain jenis vegetasi yang ada, ketersediaan air, kondisi udara yang bersih dan cahaya matahari yang cukup juga sangat diperlukan oleh kupu-kupu. Cahaya sangat diperlukan oleh serangga termasuk kupu-kupu karena mereka berdarah dingin. Cahaya akan memberikan panas energi tubuh sehingga suhu tubuh meningkat dan metabolisme tubuh lebih cepat. Pada larva kupu-kupu peningkatan suhu tubuh akan mempercepat pertumbuhannya.

E. Nilai Kepadatan Jenis Kupu-Kupu Berdasarkan Tipe Habitat yang Ada